Tangani Jembatan Widang Ambruk, Menteri PU Kirim Kerangka Baja
Reporter
Friski Riana
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Rabu, 18 April 2018 18:39 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengatakan sudah mengambil sejumlah langkah untuk menangani Jembatan Widang Ambruk. "Saya sudah minta, mudah-mudahan pagi ini sudah dikirim kerangka baja untuk menggantikan itu," kata Basuki di Kantor Staf Presiden, Jakarta, Rabu, 18 April 2018.
Basuki mengatakan, kondisi fisik jembatan kembar sisi barat yang menghubungkan Kecamatan Widang, Tuban dan Kecamatan Babat, Lamongan, Jawa Timur itu hanya ambrol sebagian. Menurut laporan yang diterimanya, bentang jembatan yang ambrol hanya sekitar 50 meter. "Kami kirim kerangka baja 60 meter. Masih cukup segitu," katanya.
Baca: Jembatan Widang-Babat Ambruk, DPR Minta Polisi Investigasi
Kementerian PU, kata Basuki, akan mengupayakan perbaikan jembatan bisa selesai sekitar 45 hari atau sebelum hari raya Idul Fitri. Adapun penyebab ambrolnya jembatan, Basuki menyebutkan karena ada beban overloading. Pasalnya, jembatan berkapasitas 70-75 ton itu dilewati tiga truk yang saling menyalip dengan total beban 125 ton.
Menurut Basuki, di sekitar jembatan itu semestinya ada jembatan timbang sebelum dilintasi truk bermuatan besar. Tetapi jembatan timbang sempat tidak aktif karena ada perubahan regulasi. Basuki mengatakan, jembatan timbang baru mau diaktifkan kembali oleh Kementerian Perhubungan. "Regulasinya tadinya di pemerintah daerah. Jembatan timbang sekarang diambil oleh pusat," ujarnya.
Peristiwa ambrolnya jembatan Widang-Babat itu terjadi pada Selasa siang, 17 April 2018 dan mengakibatkan dua orang meninggal. Ambrolnya jembatan yang berada di jalan nasional dan melintasi Bengawan Solo ini terjadi sekitar pukul 11.00.
Jembatan Widang ambruk ini terjadi di perbatasan Tuban - Lamongan, Jawa Timur disebut jembatan cincin lama. Infrastruktur ini sangat penting karena menghubungkan wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah lewat jalur pantai utara.