TIME Siarkan Langsung Kesaksian Bos Facebook di depan Kongres

Kamis, 12 April 2018 00:13 WIB

CEO Facebook Mark Zuckerberg tiba untuk bersaksi di depan sidang bersama Komite Perdagangan dan Energi di Capitol Hill di Washington, 10 April 2018. REUTERS/Leah Millis

TEMPO.CO, Washington - CEO Facebook Mark Zuckerberg sedang bersaksi di depan Komite Energi dan Perdagangan di depan kongres di Gedung Capitol Hill, Washington DC. Sidang ini merupakan sidah kedua di gedung parlemen Amerika tersebut.

Kesaksian Zuckerberg ini terkait kasus bocornya data Facebook yang disebarkan Cambridge Analytica. Sidang saat ini sedang disiarkan secara langsung oleh Time di kanal Youtube. Saat ini video ini sedang ditonton 3.642 orang.

Dalam persidangan, Zuckerberg dicecar pertanyaan oleh beberapa anggota kongres. Dengan wajah serius, pandangan Mark tak lepas dari para penannya. Mark tampil dengan setelan jas formal dan dasi warna biru.

"Saya memiliki 20 ribu orang yang mengawasi konten yang beredar, selain itu kami menyiapkan teknologi untuk mendeteksi konten negatif seperti terorisme," kata Zuckerberg di depan kongres, Rabu 11 April 2018.

Simak: Data Facebook Bocor, Mark Zuckerberg Minta Maaf

Advertising
Advertising

Zuckerberg menyesali keamanan jejaring sosial buatannya yang kebobolan dan membuat data para penggunanya disalahgunakan tanpa izin. Atas kelalaiannya tersebut, Zuckerberg meminta maaf kepada Kongres Amerika Serikat.

Dalam kesaksian tertulisnya kepada anggota Kongres pada Senin, 9 April 2018, Zuckerberg mengakui bahwa jejaring media sosial seharusnya dapat berbuat lebih banyak untuk mencegah penyalahgunaan data para penggunanya.

"Kami tidak melihat cukup luas tentang tanggung jawab kami, dan itu adalah kesalahan besar. Itu adalah kesalahan saya, dan saya minta maaf,” kata Zuckerberg, seperti dilansir dari The Washington Post pada Selasa, 10 April 2018. Zuckerberg mengatakan seharusnya pihaknya dapat mencegah penyalahgunaan jejaring media sosial, seperti penyebaran berita palsu dan ujaran kebencian, keterlibatan pihak asing dalam pemilihan umum, serta perlindungan data penggunanya.

“Saya yang membuat Facebook, saya memimpinnya, dan saya bertanggung jawab atas yang terjadi di sini,” kata Zuckerberg.

Zuckerberg memberikan kesaksian secara terbuka pada Selasa dan Rabu di depan dua komisi Kongres.

Skandal Cambridge Analytica, yang melibatkan layanan Facebook, disebut telah mencuri data 87 pengguna jejaring sosial tersebut.

Cambridge adalah konsultan untuk tim kampanye pemenangan Donald Trump saat pemilihan presiden pada 2016. Saat itu, Trump, yang diusung Partai Republik, berkompetisi melawan Hillary Clinton dari Partai Demokrat. Diduga, data para pengguna Facebook dari Amerika Serikat ini digunakan untuk menyusun strategi kampanye pemenangan Trump.

Kejadian ini terungkap ke media massa pada pertengahan Maret lewat Christopher Wylie, yang membocorkannya ke media massa. Berita ini lalu diberitakan oleh media New York Times, Guardian, dan Observer serta menjadi pemberitaan global. Manajemen Facebook dituding tidak melindungi data para penggunanya secara layak.

Facebook mengirim pemberitahuan kepada pengguna tentang “pembobolan data” ini mulai Senin malam. Setiap pemegang akun akan mendapat notifikasi apakah perlindungan data mereka terakses atau tidak. Raksasa perusahaan media sosial itu mengatakan para pengguna juga akan diperlihatkan aplikasi yang mereka gunakan dan data apa saja yang diperoleh aplikasi tersebut.

ALI HIDAYAT | ZARA AMELIA | THE WASHINGTON POST

Berita terkait

Meta AI Resmi Diluncurkan, Ini Fitur-fitur Menariknya

10 hari lalu

Meta AI Resmi Diluncurkan, Ini Fitur-fitur Menariknya

Chatbot Meta AI dapat melakukan sejumlah tugas seperti percakapan teks, memberi informasi terbaru dari internet, menghubungkan sumber, hingga menghasilkan gambar dari perintah teks.

Baca Selengkapnya

Chat Sering Tenggelam, WhatsApp Luncurkan Fitur Filter Obrolan untuk Mengatasinya

16 hari lalu

Chat Sering Tenggelam, WhatsApp Luncurkan Fitur Filter Obrolan untuk Mengatasinya

Fitur baru WhatsApp ini memungkinkan pengguna untuk mengetahui pesan baru atau yang terlewatkan dari pandangannya.

Baca Selengkapnya

Selain Tim Cook, Siapa Saja Bos Perusahaan Teknologi Dunia yang Pernah Bertemu Jokowi?

16 hari lalu

Selain Tim Cook, Siapa Saja Bos Perusahaan Teknologi Dunia yang Pernah Bertemu Jokowi?

Selain CEO Apple Tim Cook, Jokowi tercatat beberapa kali pernah bertemu dengan bos-bos perusahaan dunia. Berikut daftarnya:

Baca Selengkapnya

Prajogo Pangestu Masuk Daftar 5 Orang Terkaya Dunia, Kekayaannya Paling Banyak Bertambah Sepanjang 2023

23 hari lalu

Prajogo Pangestu Masuk Daftar 5 Orang Terkaya Dunia, Kekayaannya Paling Banyak Bertambah Sepanjang 2023

Prajogo Pangestu orang terkaya bersama Jeff Bezos, Mark Zuckerberg, dan Elon Musk yang kekayaannya terbanyak bertambah sepanjang 2023 versi Forbes.

Baca Selengkapnya

Sudah Bisa Diakses, Facebook Bikin Pembaruan Fitur Video Jadi Mirip di TikTok

29 hari lalu

Sudah Bisa Diakses, Facebook Bikin Pembaruan Fitur Video Jadi Mirip di TikTok

Pada aplikasi TikTok telah menjadi pedoman tetap namun bagi Facebook, ini sebuah inovasi dan kemajuan.

Baca Selengkapnya

Cara Unblock Akun Seseorang di Facebook dengan Mudah

31 hari lalu

Cara Unblock Akun Seseorang di Facebook dengan Mudah

Ada beberapa cara unblock teman di Facebook, bisa melalui handphone maupun laptop. Cukup ikuti beberapa langkah berikut ini.

Baca Selengkapnya

Rayakan Hari Paskah dengan 55 Link Twibbon, Begini Cara Menggunakannya

35 hari lalu

Rayakan Hari Paskah dengan 55 Link Twibbon, Begini Cara Menggunakannya

Hari Paskah dapat dirayakan menggunakan twibbon beragam pilihan. Berikut memilih twibbon Hari Paskah yang sesuai selera dan cara menggunakannya!

Baca Selengkapnya

Survei Meta Ungkap Pengguna Medsos Usia Muda di Indonesia Berani dan Aktif

36 hari lalu

Survei Meta Ungkap Pengguna Medsos Usia Muda di Indonesia Berani dan Aktif

Sebanyak 87 persen responden dalam survei Meta menyatakan bahwa media sosial adalah platform efektif untuk sampaikan pesan dan mendorong perubahan.

Baca Selengkapnya

WhatsApp Aplikasi Perpesanan Paling Populer, Semua Bermula di Sebuah Garasi Rumah pada 2009

36 hari lalu

WhatsApp Aplikasi Perpesanan Paling Populer, Semua Bermula di Sebuah Garasi Rumah pada 2009

WhatsApp dibuat 2 mantan karyawan Yahoo, Brian Acton dan Jan Koum pada 2009 di sebuah garasi rumah di California. Begini perkembangannya.

Baca Selengkapnya

Fitur Khusus Meta untuk Batasi Konten Politik, Begini Cara Mengaktifkannya

38 hari lalu

Fitur Khusus Meta untuk Batasi Konten Politik, Begini Cara Mengaktifkannya

Meta menambahkan fitur khusus untuk membatasi konten politik pada platform yang dinaunginya, terutama Instagram.

Baca Selengkapnya