Kurangi Sampah Plastik, Susi Pudjiastuti Terapkan Aturan Ini

Reporter

Dewi Nurita

Editor

Martha Warta

Rabu, 28 Maret 2018 13:32 WIB

Susi Pudjiastuti, Menteri Kelautan dan Perikanan RI, di kokpit kapal Rainbow Warrior, di Sorong, Papua Barat, Sabtu 17 Maret 2018 (Tempo/Astari Pinasthika Sarosa)

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti punya cara sendiri untuk mengampanyekan peduli lingkungan. Dia memulai dengan membuat aturan khusus di kantornya, yakni melarang semua anak buah membawa air minum dalam kemasan plastik. Apalagi menggunakan kemasan plastik di berbagai acara di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

"Semua saya larang. Yang membawa air minum dalam kemasan plastik dikenai denda," kata Susi Pudjiastuti saat memberikan sambutan dalam sebuah acara simposium di kantornya pada Rabu, 28 Maret 2018.

Baca: Hiu Diberi Nama Susi, Susi Pudjiastuti: Semoga Tak Tertangkap

Namun, sejak peraturan itu diberlakukan, dia mengaku belum pernah mendapat laporan pelanggaran. "Gimana ini Pak Dirjen, maunya ada laporan. Harus ada mekanisme pelaporan supaya peraturannya berjalan efektif. Nanti yang melapor diberi bagian 20 persen," ucap Susi disambut gelak tawa peserta simposium.

Pantauan Tempo, pegawai-pegawai di lingkungan KKP memang tampak membawa botol minuman sendiri dari rumah. "Iya, dilarang Bu Susi bawa air mineral dalam kemasan plastik. Katanya di Susi Air juga harus begitu," ujar salah satu karyawan KKP saat ditemui Tempo di kantornya.

Advertising
Advertising

Menteri Susi juga menuturkan, ketika berolahraga paddling atau mendayung di sejumlah lokasi di kawasan perairan Indonesia, dia masih menemukan banyak sampah plastik. Untuk itu, pemerintah dinilai perlu mengeluarkan regulasi yang melarang produk yang terbuat dari bahan plastik karena sampah plastik di berbagai daerah telah mencemaskan.

Sebelumnya, Kepala Subdirektorat Restorasi Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut KKP Sapta Putra Ginting mengatakan saat ini pihaknya telah memberikan pelatihan tentang memilah sampah kepada masyarakat.

"Makanya, sekarang kami latih kelompok pengolah sampah di Muara Angke, Muara Baru, dan Cilincing. Bagaimana memilah supaya tahu kalau plastik bercampur harganya jadi murah," tutur Sapta di Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zahman, Jakarta Utara, Jumat, 23 Maret 2018.

Ia mencontohkan, plastik-plastik bekas minuman air mineral yang botolnya berjenis plastik high density polyethylene (HDPE) harus dipisah dengan polyethylene terephthalate (PET). "Karena pembelinya beda-beda dan harganya juga beda," ucapnya.

Sapta mengatakan banyaknya sampah di pesisir Jakarta merupakan akibat dari pola pikir masyarakat yang keliru. "Saya berharap muncul perubahan pola pikir, di mana selama ini penduduk pesisir berpikir laut tempat buang sampah," ujarnya.

KARTIKA ANGGRAENI

Berita terkait

Terpopuler: Sri Mulyani Tanggapi Ramai Barang Bawaan ke Luar Negeri, THR Jokowi dan Ma'ruf Amin

39 hari lalu

Terpopuler: Sri Mulyani Tanggapi Ramai Barang Bawaan ke Luar Negeri, THR Jokowi dan Ma'ruf Amin

Berita terpopuler bisnis pada Senin, 25 Maret 2024, dimulai dari respons Sri Mulyani Indrawati soal ramai pembahasan barang bawaan ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Terkini: Nilai THR Jokowi dan Ma'ruf Amin, Kisah Sri Mulyani Dirayu Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia

40 hari lalu

Terkini: Nilai THR Jokowi dan Ma'ruf Amin, Kisah Sri Mulyani Dirayu Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia

Berita terkini: Berapa nilai THR yang diterima Jokowi dan Ma'ruf Amin? Kisah Sri Mulyani saat dirayu Susi Pudjiastuti untuk pulang ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

40 hari lalu

Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

Sri Mulyani bercerita pertemuan dia dengan Susi Pudjiastuti yang membujuknya pulang ke Indonesia menjadi Menteri Keuangan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Wanti-wanti Susi Pudjiastuti soal Makan Siang Gratis Prabowo, Investor Pertanyakan Kelanjutan IKN

18 Februari 2024

Terkini: Wanti-wanti Susi Pudjiastuti soal Makan Siang Gratis Prabowo, Investor Pertanyakan Kelanjutan IKN

Berita terkini bisnis pada siang ini dimulai dari Susi Pudjiastuti yang mengingatkan soal program makan siang gratis Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Susi Pudjiastuti Setuju Subsidi BBM Dialihkan untuk Makan Siang Gratis: Asalkan Anggarannya Tidak Disunat

18 Februari 2024

Susi Pudjiastuti Setuju Subsidi BBM Dialihkan untuk Makan Siang Gratis: Asalkan Anggarannya Tidak Disunat

Melalui kicauannya di media sosial X, Susi Pudjiastuti mengaku lebih setuju subsidi BBM dialihkan untuk makan siang gratis anak-anak di sekolah.

Baca Selengkapnya

Susi Pudjiastuti Tolak Keras Rencana Ekspor Benih Lobster: Ini Program Hulurisasi

8 Februari 2024

Susi Pudjiastuti Tolak Keras Rencana Ekspor Benih Lobster: Ini Program Hulurisasi

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menolak keras rencana pemerintah membuka kembali keran ekspor benih lobster atau benur.

Baca Selengkapnya

Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Begini Kondisinya Saat Ini

6 Februari 2024

Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Begini Kondisinya Saat Ini

TPNPB-OPM menyatakan belum melepaskan pilot Susi Air lantaran pemerintah Indonesia dan pemerintah Selandia Baru belum mau berbicara dengan mereka.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Bantah akan Bebaskan Pilot Susi Air Besok

6 Februari 2024

TPNPB-OPM Bantah akan Bebaskan Pilot Susi Air Besok

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) membantah akan membebaskan pilot Susi Air besok

Baca Selengkapnya

Respons Susi Pudjiastuti soal Dugaan Suap SAP Jerman ke Pejabat KKP: Sedang Saya Cari Tahu

16 Januari 2024

Respons Susi Pudjiastuti soal Dugaan Suap SAP Jerman ke Pejabat KKP: Sedang Saya Cari Tahu

Susi Pudjiastuti buka suara soal dugaan suap dari SAP, perusahaan software berbasis di Jerman, kepada pejabat KKP.

Baca Selengkapnya

Laut Cina Selatan Disebut dalam Debat Capres, Tahukah Sekarang Bernama Laut Natuna Utara?

10 Januari 2024

Laut Cina Selatan Disebut dalam Debat Capres, Tahukah Sekarang Bernama Laut Natuna Utara?

Laut Cina Selatan disebut dalam debat capres lalu. Berikut alasan pemerintah Indonesia bersikeras menyebutnya sebagai Laut Natuna Utara.

Baca Selengkapnya