Sepak Terjang Probosutedjo di Bidang Bisnis

Senin, 26 Maret 2018 11:31 WIB

Probosutedjo.[TEMPO/Yosep Arkian]

TEMPO.CO, Jakarta - Adik Presiden RI Kedua Soeharto, Probosutedjo, wafat di Rumah Sakit dr Cipto Mangunkusumo, Senin pagi, 26 Maret 2018. Di masa mudanya, ia tak pernah bercita-cita menjadi pengusaha. Pria yang lahir di Yogyakarta, 1 Mei 1930 silam adalah seorang pendidik yang kemudian pengalamannya malang melintang di bidang pendidikan malah membawanya ke dunia usaha.

Bermula dari mengumpulkan bahan pelajaran yang telah diberikannya, juga bahan dari guru sejawatnya, Probosutedjo membukukan bahan-bahan tersebut dan dijual kepada murid-muridnya. ''Hasilnya lumayan,'' katanya, seperti dikutip dari buku Apa dan Siapa yang diterbitkan Tempo.

Baca: Probosutedjo, Adik Soeharto, Wafat Pagi Ini

Karena menjadi guru hasilnya tak seberapa, dan dunia usaha sudah mulai dikerlingnya, Probo meninggalkan dunia pendidikan. Ia bekerja di PT Orici, Medan pada tahun 1963.

Probosutedjo kemudian benar-benar menjadi pengusaha dengan mendirikan PT Setia Budi Murni, 1964. Lalu mendirikan PT Embun Emas. Ketika kakak tirinya, Soeharto, menjadi Presiden RI, Probo pindah ke Jakarta.

Advertising
Advertising

Probosutedjo juga mendirikan PT Mertju Buana pada 1968, yang dikenal sebagai pemegang monopoli cengkeh. Sejak itulah usahanya bermunculan. Beberapa perusahaan berdiri lagi: PT Garmak Motor yang bergerak di bidang keagenan mobil, PT Cipendawa yang bergerak di peternakan ayam, PT Kedawung yang merupakan pabrik gelas terbesar di Asia Tenggara.

Ketika mahaguru Fakultas Ekonomi UGM, Dr. Mubyarto, melontarkan masalah monopoli dan oligopoli, awal 1985, Probo ikut menanggapinya. Ia mengatakan, pemerintah memberi peluang untuk praktek monopoli tersebut. Tentang monopoli cengkeh yang dinikmatinya, ia mengatakan, Mertju Buana mendapat izin monopoli impor cengkeh dari Zanzibar, ''Untuk menstabilkan harga agar tidak dipermainkan importir.''

Saat hubungan dagang langsung RI dengan RRC sedang ramai dijajaki dan dibicarakan, akhir Maret 1985, Probo malah mendahului berkunjung ke RRC diikuti rombongan kecil yang terdiri dari: Sjarnoebi Said, Nurdin Latief, Harty Harthono, dan Drs. Zulzaini. Mereka diterima Wakil Perdana Menteri RRC Bidang Ekuin, Chang Ching Fu.

Probo saat itu seperti tidak sabar. Ia melihat, para pengusaha dari negara lain sudah berdatangan ke Beijing, karena RRC dinilai mempunyai pasar kuat. ''Jika kita terlambat, kesempatan kita bisa dimanfaatkan orang lain,'' katanya.

Meski sukses di bidang bisnis, perhatian Probosutedjo dalam dunia pendidikan tidak mengendur. Ia Ketua Yayasan Menara Bhakti yang membawahkan Universitas Mertju Buana dengan Prof. Drs. Harun Zain (bekas menteri nakertrans) sebagai rektor dan Prof. Dr. Sumitro serta Prof. Dr. Slamet Iman Santoso sebagai Dewan Kurator.

Berita terkait

Perjanjian Pranikah, Perhatikan Ketentuannya

4 hari lalu

Perjanjian Pranikah, Perhatikan Ketentuannya

Perjanjian pranikah atau perjanjian pisah harta dilakukan kedua pasangan memiliki pendapatan atau bisnis sendiri masing-masing.

Baca Selengkapnya

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

4 hari lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Penjualan Manufaktur Suku Cadang Lesu, Pendapatan VKTR Teknologi Turun

5 hari lalu

Penjualan Manufaktur Suku Cadang Lesu, Pendapatan VKTR Teknologi Turun

Pendapatan PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk. (VKTR) turun karena penjualan manufaktur suku cadang lesu.

Baca Selengkapnya

Penyair Joko Pinurbo Meninggal, akan Dimakamkan di Sleman

9 hari lalu

Penyair Joko Pinurbo Meninggal, akan Dimakamkan di Sleman

Penyair Joko Pinurbo meninggal pada usia 61 tahun karena sakit.

Baca Selengkapnya

Kelola Limbah, Startup asal Bandung dan Bekasi Mendapat Dana di Philanthropy Asia Summit

13 hari lalu

Kelola Limbah, Startup asal Bandung dan Bekasi Mendapat Dana di Philanthropy Asia Summit

Dua startup asal Indonesia, MYCL dan Sampangan, mendapat pendanaan dari Philanthropy Asia Summit 2024 karena sukses mengelola limbah.

Baca Selengkapnya

10 Prospek Kerja Jurusan Bisnis Digital, Ada Digital Marketer hingga SEO Specialist

18 hari lalu

10 Prospek Kerja Jurusan Bisnis Digital, Ada Digital Marketer hingga SEO Specialist

Berikut ini deretan prospek kerja jurusan Bisnis Digital, di antaranya digital marketing, data analyst, product manager, hingga SEO specialist.

Baca Selengkapnya

Jhon LBF Datangi Kediaman Bahlil saat Lebaran, Bahas Pengusaha Muda

26 hari lalu

Jhon LBF Datangi Kediaman Bahlil saat Lebaran, Bahas Pengusaha Muda

Jhon LBF mendatangi rumah dinas Menteri Investasi Bahlil Lahadalia.

Baca Selengkapnya

Kaspersky Blokir 42,7 Juta Infeksi Lokal di Asia Tenggara pada 2023

35 hari lalu

Kaspersky Blokir 42,7 Juta Infeksi Lokal di Asia Tenggara pada 2023

Kaspersky memblokir total 42.700.000 infeksi lokal selama periode Januari hingga Desember 2023

Baca Selengkapnya

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Presiden-Wapres Terpilih, Apindo: Uncertainty, Wait and See Masih Terus Ada

45 hari lalu

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Presiden-Wapres Terpilih, Apindo: Uncertainty, Wait and See Masih Terus Ada

Ketua Apindo menanggapi pengumuman KPU soal Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wapres terpilih pemenang Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Geliat Bisnis Hidangan Buka Puasa di Pasar Takjil Benhil, Untung Rp 2-5 Juta Sehari

48 hari lalu

Geliat Bisnis Hidangan Buka Puasa di Pasar Takjil Benhil, Untung Rp 2-5 Juta Sehari

Tingginya animo masyarakat jadi salah satu alasan Pasar Takjil Benhil ini konsisten ramai tiap tahunnya.

Baca Selengkapnya