Skandal Cambridge Analytica, Saham Facebook Anjlok 5 Persen

Reporter

Zara Amelia

Editor

Martha Warta

Selasa, 20 Maret 2018 14:58 WIB

Facebook dan Facebook Messenger. fastweb.it

TEMPO.CO, Jakarta - Saham Facebook anjlok hingga lima persen atau US$ 25 triliun setara dengan Rp 344,02 triliun. Anjloknya saham Facebook tersebut akibat dugaan skandal peretasan data penggunanya oleh Cambridge Analytica.

Cambridge Analytica dikabarkan menggunakan informasi pengguna Facebook terkait pemilihan Presiden Amerika Serikat pada 2017 lalu. Kabar yang melanda raksasa internet tersebut tengah menghebohkan publik sejak pekan lalu.

Baca: Pakar HAM PBB Sebut Facebook Sebarkan Kebencian pada Rohingya

Merosotnya saham Facebook ini merupakan yang terbesar dalam indeks Standard and Poor’s 500 dan Nasdaq 100. Meski mayoritas saham di AS tengah turun, saham Facebook mengalami penurunan yang cukup ekstrim.

Salah satu analis Wall Stret mengatakan, anjloknya saham Facebook dapat menyebabkan resiko sistemik. Kebocoran data pengguna Facebook juga akan mendorong adanya pengawasan lebih ketat terhadap situs jejaring sosial tersebut.

Advertising
Advertising

“Kasus ini bisa menimbulkan resiko sistemik bagi Facebook,” ucap Brian Wieser, salah satu nalais di Pivotal Research seperti dilansir dari The Independent pada Selasa, 20 Maret 2018.

Dilansir Bloomberg, Jaringan sosial terbesar di dunia ini mengatakan pada Jumat (16/3) bahwa Cambridge Analytica, perusahaan periklanan data yang membantu Donald Trump memenangkan kepresidenan AS, menerima data pengguna melalui pengembang aplikasi di jejaring sosialnya. Hal ini melanggar kebijakan Facebook.

New York Times melaporkan pada hari Sabtu bahwa informasi pribadi dari 50 juta lebih pengguna Facebook secara tidak berada di tangan Cambridge Analytica, dan informasinya belum dihapus meski ada tuntutan Facebook mulai tahun 2015.

Sebanyak 270.000 orang mengizinkan penggunaan data mereka oleh seorang peneliti, yang juga menghapus data dari semua teman mereka, sebuah langkah yang diizinkan oleh Facebook sampai tahun 2015. Peneliti menjual data tersebut ke Cambridge, yang bertentangan dengan peraturan Facebook, kata surat kabar tersebut.

Presiden Parlemen Eropa, Mark Schulz, mengatakan bahwa pihaknya dan Dewan Uni Eropa akan melakukan investigasi terkait penyalahgunaan data pengguna Facebook ini. Menurut Mark, jika terbukti benar, kasus ini merupakan pelanggaran fatal terhadap hak atas privasi masyarakat.

Januari lalu, saham Facebook juga sempat merosot 4,5 persen usai adanya pemberitahuan perubahan fitur news feed yang dianggap dapat menarik para penggunanya.

THE INDEPENDENT | BISNIS.COM | ZARA AMELIA

Berita terkait

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

1 hari lalu

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

Saham Freeport akhirnya 61 persen dikuasai Indonesia, berikut kronologi dari jatuh ke Bakrie sampai skandal Papa Minta Saham Setya Novanto.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

2 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

5 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

9 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Meta AI Resmi Diluncurkan, Ini Fitur-fitur Menariknya

10 hari lalu

Meta AI Resmi Diluncurkan, Ini Fitur-fitur Menariknya

Chatbot Meta AI dapat melakukan sejumlah tugas seperti percakapan teks, memberi informasi terbaru dari internet, menghubungkan sumber, hingga menghasilkan gambar dari perintah teks.

Baca Selengkapnya

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

10 hari lalu

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.

Baca Selengkapnya

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

10 hari lalu

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

PT Unilever Indonesia Tbk. meraup laba bersih Rp 1,4 triliun pada kuartal pertama tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

10 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

13 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

16 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya