Ternyata Ignasius Jonan Pernah Bercita-cita Jadi Pegawai BPS

Jumat, 16 Maret 2018 16:44 WIB

Menteri ESDM Ignasius Jonan mencoba motor listrik Gesits (Garasindo Electric Scooter ITS) di halaman Kementerian ESDM, Jakarta, 19 Oktober 2017. Menurut Jonan Motor Gesits bisa bersaing karena hemat energi dan ramah lingkungan. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan ternyata pernah bercita-cita ingin menjadi pegawai Badan Pusat Statistik (BPS) pada 1986. Kala itu, ia masih menjadi seorang akuntan yang sering mendatangi kantor pos besar di Jakarta Pusat.

"Saya suka ke kantor pos waktu itu karena belum ada telepon seluler. Terus, uang saya juga pas-pasan, akhirnya sok-sokan romantisme dengan kirim surat ke pacar saya," ujar Jonan, Jumat, 16 Maret 2018.

Baca: Menteri Jonan Imbau Wajib Pajak Lapor SPT Tepat Waktu

Di setiap perjalanannya menuju kantor pos itu Jonan harus melewati kantor BPS. "Setiap lihat kantor BPS, di dalam hati saya pun ada impian untuk bekerja di kantor BPS."

Jonan kemudian menjelaskan alasan kenapa ingin menjadi pegawai BPS. "Saya tuh lihat BPS ini adalah badan yang sangat penting sekali loh," katanya.

Advertising
Advertising

Sebab, kata Jonan, BPS memberikan informasi data nasional yang tidak bias dari pengaruh unsur apapun. BPS hanya memberikan fakta. Bagi Jonan data BPS sangat informatif karena hanya berisi data fakta. "Sekarang, BPS pun semakin informatif dan faktual, serta user friendly. Harapannya, BPS juga bisa semakin user friendly untuk generasi berikutnya, kan beda-beda tipe tuh antar generasi," ujarnya.

Ke depan, Jonan punya permintaan kepada BPS. Dia meminta data rasio elektronifikasi disesuaikan dengan dana terkini. Saat ini, data rasio elektronifikasi di BPS hanya memasukkan pelayanan dari PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (PLN).

Padahal, kata Jonan, sudah banyak pembangkit listrik yang dibangun selain PLN. "Di Riau, ada yang bikin pembangkit listrik sendiri untuk 10.000 orang daerahnya."

Selain itu, pembangkit listrik tenaga surya pun juga banyak digunakan skala kecil di rumah-rumah. Hal itu disebut termasuk rasio elektrifikasi. "Kalau cuma nunggu PLN, rasio elektrifikasi Indonesia bakal susah mencapai 100 persen," ujar Ignasius Jonan.

BISNIS

Berita terkait

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

2 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

2 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

12 hari lalu

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

12 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

12 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

12 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

12 hari lalu

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

BPS menilai dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel tak berdampak signifikan terhadap perdangan Indonesia. Begini penjelasan lengkapnya.

Baca Selengkapnya

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

12 hari lalu

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

Surplus perdagangan Indonesia pada Maret 2024 tembus US$ 4,47 miliar. Surplus 47 bulan berturut-turut.

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

12 hari lalu

Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

Badan Pusat Statistik atau BPS membeberkan lonjakan harga komoditas akibat memanasnya tekanan geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Tragedi Brexit 2016, Sedikitnya 12 Pemudik Tewas dalam Arus Mudik Lebaran

23 hari lalu

Kilas Balik Tragedi Brexit 2016, Sedikitnya 12 Pemudik Tewas dalam Arus Mudik Lebaran

Tragedi macet terparah mudik pada 2016. Kilas balik tragedi Brexit yang tewaskan belasan orang.

Baca Selengkapnya