Sistem Ganjil-Genap di Jalan Tol, Ketua ADO: Mengganggu Kinerja
Reporter
Lani Diana Wijaya
Editor
Martha Warta
Minggu, 11 Maret 2018 15:36 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Asosiasi Driver Taksi Online (ADO) Christiansen mengatakan Sistem Ganjil-Genap tol Jakarta-Cikampek mempengaruhi kinerja pengemudi. Sebab, ada potensi calon penumpang membatalkan pesanan ketika pengemudi tidak dapat menggunakan jalan tol Jakarta-Cikampek.
"Itu mempengaruhi performa untuk mendapatkan intensif dan akhirnya mengganggu kinerja," kata Christiansen saat dihubungi Tempo, Minggu, 11 Maret 2018.
Baca:Ganjil Genap di Tol Cikampek Berpotensi Diperluas Hingga Tambun
Christiansen memperkirakan, sistem ganjil-genap tersebut berdampak pada pendapatan pengemudi taksi online. Dia tak mengetahui persis jumlahnya. Namun, menurut Christiansen, banyak pengemudi taksi online berasal dari Bekasi dan membawa penumpang menuju Jakarta di pagi hari.
Lagipula, lanjut dia, tak banyak alternatif pintu tol di Bekasi untuk masuk ke jalan tol Jakarta-Cikampek. Justru pengalihan akses masuk melalui pintu tol lain pada akhirnya memperparah kemacetan di titik itu. Sementara transportasi umum belum dinilai menunjang kebutuhan masyarakat.
"Transportasi umum belum layak, aman, dan nyaman. Karenanya banyak yang menggunakan taksi online," ujarnya.
Pemerintah menerapkan sistem ganjil-genap saat memasuki gerbang tol Bekasi Barat dan Bekasi Timur. Kebijakan itu mengatur, pengendara yang membawa mobil bernomor polisi genap tidak dapat masuk ke tol Jakarta-Cikampek melalui dua gerbang tol di tanggal ganjil, dan sebaliknya.
Meski begitu, Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek Bambang Prihartono pernah menyampaikan, tol Jakarta-Cikampek tetap boleh dilewati oleh siapapun. Hanya saja, pemerintah membatasi kendaraan yang hendak menuju tol Jakarta-Cikampek lewat gerbang tol Bekasi Barat dan Bekasi Timur. Alternatif gerbang tol lain, yakni Tambun atau Pondok Gede.
"Kami lakukan sistem ganjil-genap di pintu tol, bukan di jalan tol," kata Bambang.
Kebijakan itu berlaku mulai Senin, 12 Maret 2018. BPTJ bersama dengan Jasa Marga telah menyiapkan 48 bus premium dan 12 cadangan bus premium untuk dikonsumsi pengendara mobil pribadi yang ingin menggunakan transportasi umum.
Bus tersebut disediakan bagi pengguna tol dari Pintu Tol Bekasi Barat dan Bekasi Timur. Untuk Bekasi Barat, titik keberangkatan berada di Summarecon dan Mega City sedangkan untuk Bekasi Timur, titik keberangkatan berada di Bekasi Trade Centre (BTC) dan LRT City/Grand Dhika.
Bus dari Bekasi Barat akan melayani rute seperti Kuningan, Blok M, Plaza Senayan, Podomoro City, Thamrin City dan SCBD. Dari Bekas Timur, rute yang dilayani adalah Tebet, Mall Sunter, Kalideres Grand Paragon GM dan Thamrin City. Tarif bus dipatok Rp 20 ribu. Bus akan mengantar penumpang setiap sepuluh menit sekali mulai pukul 05.20 hingga 09.10.
Bagi masyarakat yang akan menggunakan fasilitas itu, disediakan beberapa tempat parkir untuk kendaraan pribadi. Tarif parkir dipatok sebesar Rp 10 ribu dan bersifat plat atau tidak progresif setiap jam. Untuk pengendara dari Bekasi Barat, lahan parkir tersedia di Summarecon dan Mega City sedangkan untuk wilayah Bekasi Timur ada di LRT/Grand Dhika dan BTC.
Baca berita lainnya tentang Sistem Ganjil Genap di Tempo.co.