Pelindo III Bangun Flyover Terminal Teluk Lamong Rp 1,3 Triliun
Reporter
Artika Rachmi Farmita (Kontributor)
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Kamis, 8 Maret 2018 07:30 WIB
TEMPO.CO, Surabaya – PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III memulai proyek strategis infrastuktur tiang pancang jalan layang atau flyover Terminal Teluk Lamong (TTL). Terminal ramah lingkungan pertama itu bakal terhubung langsung dengan jalan tol Surabaya-Gresik serta Jalan Lingkar Luar Barat (JLLB) Surabaya.
Investasi proyek pembangunan flyover dan tapper sepanjang 2,45 kilometer itu bernilai Rp1,3 triliun. Badan Usaha Milik Negara Kepelabuhanan itu melibatkan kontraktor dalam negeri, PT Wijaya Karya (WIKA) dengan target pengerjaan 12 bulan.
“Rencananya proyek tersebut selesai dan siap dioperasikan tahun 2019 mendatang,” ujar Direktur Utama Pelindo III, Ari Askhara Ari usai acara pemasangan tiang pancang pertama di Surabaya, Rabu, 7 Maret 2018.
Simak: Terminal Teluk Lamong Mulai Otomatisasi Pelabuhan
Direktur Operasi I WIKA Chandra Dwiputra menambahkan, pembangunan flyover bekerja sama dengan material dari Prancis untuk bagian bentang tengahnya dengan alasan telah dipabrikasi lengkap dari pabrik. “Jadi nanti kami tinggal mengangkat saja,” tutur dia.
Ari berharap, pembangunan jalan itu bisa mempercepat pergerakan arus barang secara lokal maupun regional dari dan menuju pelabuhan Terminal Teluk Lamong. Kemacetan di jalan raya juga diprediksi akan berkurang, sebab jalan layang tersebut langsung terhubung ke jalan tol.
Ari menjelaskan, jalan layang dibangun dengan kontur jalan darat (landed) di sisi Benowo sepanjang 363 meter dan kontur jalan layang (elevated) sepanjang 1,8 km. “Untuk sisi Terminal Teluk Lamong dibangun sepanjang 350 meter dengan lebar ruas ukuran 40 meter,” ujarnya.