Laba Bersih Astra Naik 25 Persen, Penjualan Otomotif Turun

Reporter

Dias Prasongko

Editor

Yudono Yanuar

Selasa, 27 Februari 2018 18:30 WIB

Presiden Direktur PT Astra International Tbk Prijono Sugiarto (kedua kiri) berbincang dengan Executive Vice President Director AHM Johannes Loman (kiri) disaksikan Chief Operating Officer fot Motorcycle Operation of Honda Motor CO., Ltd Shinji Aoyama (kedua kanan), dan President Director AHM Toshiyuki Inuma (kanan) ketika mencoba motor Honda CBR1000RR pada GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2017 di ICE BSD City, Tangerang, 10 Agustus 2017. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta – Laba bersih PT Astra Internasional Tbk. meningkat sebanyak 25 persen atau Rp 18,9 triliun sepanjang 2017. Presiden Direktur PT Astra Internasional, Prijono Sugiarto mengatakan jumlah itu meningkat dibandingkan tahun 2016 yang hanya membukukan laba bersih sebanyak Rp 15,2 triliun.

“Secara keseluruhan kinerja yang baik pada 2017 didukung oleh membaiknya kondisi ekonomi serta stabilnya harga komoditas. Meskipun demikian, persaingan di pasar mobil akan terus meningkat,” kata Prijono dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Selasa, 27 Februari 2018.

Prijono juga mengatakan nilai kas bersih PT Astra tercatat mengalami penurunan dari Rp 6,2 triliun pada 2016 menjadi Rp 2,7 triliun pada akhir 2017. Menurut Prijono penurunan tersebut dikarenakan adanya investasi baru yang tengah dilakukan oleh PT Astra seperti pada jalan tol, properti dan juga pembangkit tenaga listrik. Akibatnya hutang Perseoran juga tercatat mengalami peningkatan dari Rp 7,1 triliun pada 2016 menjadi Rp 9,2 triliun pada 2017.

Prijono juga mengatakan persentase kenaikan laba bersih Grup Astra paling banyak disumbang oleh segmen bisnis alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi, jasa keuangan dan juga properti. Untuk segmen bisnis otomotif Grup Astra mengalami penurunan sebesar 3 persen.

Menurut Prijono, penurunan pada sektor otomotif akibat merosotnya penjualan mobil dan juga tekanan diskon yang muncul dari meningkatnya persaingan. “Penjualan mobil Astra menurun sebesar 2 persen menjadi 579 ribu unit dengan pangsa pasar turun dari 55 persen menjadi 54 persen,” kata Prijono.

Advertising
Advertising

Adapun dari sektor Jasa Keuangan peningkatannya menjadi 300 kali lipat dari Rp 789 miliar pada 2016 menjadi Rp 3,8 triliun pada tahun 2017. Hal ini, kata Prijono, sebagai dampak kembalinya profitabilitas dari Bank Permata serta kenaikan kontribusi PT Astra Sedaya Finance (SAF), PT Federal International Finance (FIF) dan PT Asuransi Astra Buana (AAB).

Secara lebih rinci, laba bersih Astra Internasional berasal dari otomotif sebanyak Rp 8,9 triliun, sektor jasa keuangan Rp 3,7 triliun, sedangkan dari sektor alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi laba bersih yang berhasil disumbang mencapai Rp 4,4 triliun. Untuk sektor agribisnis laba bersih yang disumbangkan mencapai Rp 1,6 triliun, untuk sektor properti menyumbangkan sebanyak Rp 223 miliar pada 2017.

Berita terkait

Otoritas Otomotif AS Investigasi 2 Juta Mobil Tesla yang Direcall, Sebab...

7 hari lalu

Otoritas Otomotif AS Investigasi 2 Juta Mobil Tesla yang Direcall, Sebab...

Investigasi baru NHTSA berfokus pada pembaruan perangkat lunak dari Tesla untuk memperbaiki masalah ini pada bulan Desember.

Baca Selengkapnya

Konversi Sepeda Motor Listrik, Kementerian ESDM Gandeng Kemendikbudristek

8 hari lalu

Konversi Sepeda Motor Listrik, Kementerian ESDM Gandeng Kemendikbudristek

Kementerian ESDM menggandeng Kemendikbudristek untuk mengakselerasi program konversi sepeda motor listrik.

Baca Selengkapnya

37 Tahun Rudy Salim, Kisah Sukses Pengusaha Muda yang Pernah DO di 2 Fakultas Kedokteran

14 hari lalu

37 Tahun Rudy Salim, Kisah Sukses Pengusaha Muda yang Pernah DO di 2 Fakultas Kedokteran

Pengusaha muda Rudy Salim hari ini berusia 37 tahun. Ia pernah drop ot (DO) dari dua fakultas kedokteran, untuk mendalami bisnis otomotif.

Baca Selengkapnya

Penjualan Ritel Daihatsu pada Maret 2024 Naik 17 Persen

28 hari lalu

Penjualan Ritel Daihatsu pada Maret 2024 Naik 17 Persen

Pada Maret 2024, penjualan ritel Daihatsu tercatat mencapai 17.352 unit atau naik sekitar 17,1 persen dibanding bulan sebelumnya.

Baca Selengkapnya

Teten soal UMKM Knalpot Aftermarket: Belum Bisa Produksi Mobil, Komponennya Juga Sudah Hebat

44 hari lalu

Teten soal UMKM Knalpot Aftermarket: Belum Bisa Produksi Mobil, Komponennya Juga Sudah Hebat

Teten bangga terhadap UMKM otomotif di Indonesia yang memproduksi sparepart otomotif, dengan kualitas dan harganya bersaing.

Baca Selengkapnya

Berdayakan Petani Rami, Penelitian di UI Tawarkan Inovasi Bahan Bodi dan Interior Mobil

5 Maret 2024

Berdayakan Petani Rami, Penelitian di UI Tawarkan Inovasi Bahan Bodi dan Interior Mobil

Penemuan dari UI ini telah melewati proses penelitian sejak 2000. Selain pada bodi dan interior otomotif, aplikasi juga dicoba pada pesawat terbang.

Baca Selengkapnya

Industri Otomotif 2024: Bagaimana Proyeksi Penjualan Mobil Nasional di Tahun Politik?

24 Februari 2024

Industri Otomotif 2024: Bagaimana Proyeksi Penjualan Mobil Nasional di Tahun Politik?

Tahun 2024 bertepatan dengan kontestasi Pemilihan Umum (Pemilu), bagaimana tren, proyeksi penjualan hingga dampak iklim politik terhadap industri otomotif?

Baca Selengkapnya

Komentar Pengamat soal Pasar Mobil Listrik Indonesia yang Diramaikan Pabrikan Cina

19 Februari 2024

Komentar Pengamat soal Pasar Mobil Listrik Indonesia yang Diramaikan Pabrikan Cina

Pengamat otomotif Yannes Martinus Pasaribu memberikan komentar terkait ramainya pabrikan Cina yang mengisi pasar mobil listrik di Indonesia.

Baca Selengkapnya

IIMS 2024 Resmi Dibuka Jokowi, 180 Merek Otomotif Terkemuka Ikut Serta dalam Pameran

15 Februari 2024

IIMS 2024 Resmi Dibuka Jokowi, 180 Merek Otomotif Terkemuka Ikut Serta dalam Pameran

Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi membuka pameran otomotif tahunan Indonesia International Motor Show 2024 (IIMS) pada hari ini.

Baca Selengkapnya

8 Tahun Ford Ford Motor Hengkang dari Indonesia, Ini Alasannya

26 Januari 2024

8 Tahun Ford Ford Motor Hengkang dari Indonesia, Ini Alasannya

Pada 26 Januari 2016, Ford Motor memutuskan meninggalkan pasar Indonesia. Perginya Ford memiliki alasan dan meninggalkan dampak bagi Indonesia.

Baca Selengkapnya