Tertarik Sektor Energi, Asing Siap Tanam Modal Rp 15 T di Aceh

Selasa, 13 Februari 2018 22:08 WIB

Gubernur Aceh Irwandi Yusuf usai menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla di kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, 13 Februari 2018. TEMPO/Friski Riana

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Aceh Irwandi Yusuf melaporkan soal rencana investasi asing masuk di sektor energi di Aceh kepada Wakil Presiden Jusuf Kalla. Irwandi mengatakan ada banyak perusahaan yang tertarik untuk menanam modal di sana. "Perusahaan yang antre banyak, terutama bidang energi," kata Irwandi di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Selasa, 13 Februari 2018.

Irwandi menyebutkan, ada dua perusahaan Turki yang berminat investasi di bidang energi, yaitu Hitai yang berkonsentrasi pada panas bumi dan Aksa di bidang pembangkit listrik tenaga gas di Lhokseumawe. "Nah, yang bergerak di PLTA kebanyakan dari Cina," ujarnya.

Simak: Realisasi Energi Terbarukan Lampaui Target 2017

Menurut Irwandi, nilai investasi dari pihak asing bisa mencapai Rp 15 triliun. Bahkan, ia memperkirakan ada sekitar 3.000 tenaga kerja bisa terserap. Pasalnya, kata dia, tingkat pengangguran di Aceh tergolong tinggi, yaitu 12 persen. Karena itu, JK pun memintanya agar melakukan percepatan. "Tadi disuruh dipercepat administrasinya atau izinnya. Kami tuh mau agar secepatnya mereka investasi agar ada harapan kerja untuk orang Aceh," katanya.

Irwandi mengatakan para investor umumnya boleh menanamkan modalnya di bidang mana saja. Namun, ia meminta agar tidak ada bisnis ekstraksi bahan tambang, meski Aceh memiliki wilayah pertambangan. Selain itu, dia menjelaskan, banyaknya perusahaan asing yang berinvestasi di bidang energi karena dianggap lebih mudah.

Hari ini, Gubernur Aceh melakukan pertemuan dengan Jusuf Kalla. Selain melapor soal investasi asing di sektor energi, Irwandi mengatakan ada sejumlah kegiatan. Salah satunya ialah melepas rindu dengan JK, melaporkan perkembangan situasi Aceh yang semakin baik, dan membahas kawasan ekonomi khusus Arun. Keduanya juga membicarakan pemetaan pelimpahan-pelimpahan aset di Aceh agar dikelola pemerintah. "Kita kelola, biar izinnya bisa keluar dari Aceh lewat pelayanan satu pintu. Dan hal-hal lain," katanya.

Advertising
Advertising

Berita terkait

Terkini Bisnis: Satgas Pasti Diminta Berantas Pinjol Ilegal, Ada Diskon 50 Persen Tiket MotoGP Mandalika

6 hari lalu

Terkini Bisnis: Satgas Pasti Diminta Berantas Pinjol Ilegal, Ada Diskon 50 Persen Tiket MotoGP Mandalika

YLKI minta Satgas Pasti berantas pinjol ilegal sampai ke akarnya.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

6 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Sambut Hari Bumi, PGE Laporkan Pengurangan Emisi CO2

10 hari lalu

Sambut Hari Bumi, PGE Laporkan Pengurangan Emisi CO2

PGE berkomitmen dalam penghematan konsumsi energi dan pengendalian jumlah limbah.

Baca Selengkapnya

Tony Blair Temui Jokowi, Bahas Rencana Investasi Energi di IKN

15 hari lalu

Tony Blair Temui Jokowi, Bahas Rencana Investasi Energi di IKN

Jokowi dan Tony Blair mengadakan pertemuan di Istana Kepresidenan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pertamina Terjunkan 326 Kapal, Kawal Distribusi Energi selama Ramadan dan Idul Fitri

37 hari lalu

Pertamina Terjunkan 326 Kapal, Kawal Distribusi Energi selama Ramadan dan Idul Fitri

Pertamina membentuk satgas pengawalan energi.

Baca Selengkapnya

8 Hal yang Perlu Diperhatikan sebelum Membeli Kulkas

38 hari lalu

8 Hal yang Perlu Diperhatikan sebelum Membeli Kulkas

Berikut deretan hal yang perlu diperhatikan sebelum memutuskan untuk membeli kulkas.

Baca Selengkapnya

Pertamina Paparkan Strategi Pertumbuhan Ganda di Forum CERAWeek

40 hari lalu

Pertamina Paparkan Strategi Pertumbuhan Ganda di Forum CERAWeek

PT Pertamina (Persero) melangkah maju dengan strategi pertumbuhan ganda untuk mempertahankan kebutuhan energi nasional.

Baca Selengkapnya

FT: AS Desak Ukraina Hentikan Serangan ke Fasilitas Migas Rusia

42 hari lalu

FT: AS Desak Ukraina Hentikan Serangan ke Fasilitas Migas Rusia

Amerika Serikat mendesak Ukraina untuk menghentikan serangan terhadap infrastruktur energi Rusia.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Ditutup Menguat di Level 7.426, Sempat Sentuh All Time High di 7.454

50 hari lalu

IHSG Sesi I Ditutup Menguat di Level 7.426, Sempat Sentuh All Time High di 7.454

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup sesi pertama perdagangan hari ini, Kamis, 14 Maret 2024, di level 7.426,6.

Baca Selengkapnya

Kemenko Perekonomian Ungkap Sumber Dana Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran

58 hari lalu

Kemenko Perekonomian Ungkap Sumber Dana Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran

Kemenko Perekonomian mengungkap sumber pendanaan makan siang gratis.

Baca Selengkapnya