Harga Minyak Dunia Naik, Industri Plastik Optimistis Tumbuh

Reporter

Andita Rahma

Editor

Martha Warta

Senin, 5 Februari 2018 18:02 WIB

Payung berbahan plastik daur ulang hasil industri rumahan di Pasar Minggu, Jakarta, 10 November 2015. Payung daur ulang tersebut dijual dengan harga 180-250 ribu rupiah. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Industri Olefin, Aromatik, dan Plastik Indonesia (INAPLAS) Fajar Budiyono mengatakan kenaikan harga minyak dunia yang mencapai US$ 70 per barel berimbas kepada industri petrokimia di Indonesia. Tak terkecuali produsen industri plastik. Peningkatan harga minyak dunia membuat kenaikan harga bahan baku plastik hingga mencapai US$ 10-25 per metrik ton.

"Kenaikan ini telah terjadi sejak pertengahan Januari 2018. Cenderung sekarang harganya menguat terus ini untuk bahan baku plastik," kata Fajar di Hotel Pullman, Jakarta Barat, Senin, 5 Februari 2018.

Ia memprediksi kenaikan harga ini akan terus berlangsung hingga Maret 2018. Namun, ia memastikan naiknya harga plastik tidak akan memengaruhi penjualan plastik di dalam negeri. Sebab, industri makanan dan minuman yang membutuhkan kemasan plastik masih terus mengalami pertumbuhan.

Pada tahun ini, industri plastik memperkirakan penjualan tumbuh 5,4-5,5 persen dari pencapaian 2017 yang diperkirakan mencapai 2,8 juta ton. Permintaan industri plastik diperkirakan meningkat dengan adanya pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak di 2018.

Adanya gelaran Pilkada di 171 titik kota dan kabupaten kebutuhan, permintaan akan kemasan sandang makanan dan minuman ini diperkirakan akan meningkat. "Mudah-mudahan tahun politik ini konsumsi makanan dan minuman naik, karena banyak tambahannya, banyak pilkada, kampanye. Artinya kalau tahun politik ini adem ayem, tidak bergejolak, kami optimistis akan ada kenaikan," kata dia.

Advertising
Advertising

Saat ini, harga bahan baku plastik jenis polypropylene pada Januari 2018 sebesar US$ 1.400 per ton, Polyethylene sebesar US$ 1.567 per ton. Kemudian, propylene sebesar US$ 950 per ton dan ethylene sebesar US$ 1.000 per ton.

Secara keseluruhan, Direktur Jenderal Industri Kimia, Tekstil,dan Aneka (IKTA), Kementerian Perindustrian, Achmad Sigit Dwiwahjono pun menargetkan pertumbuhan industri petrokimia sebesar 7,6 persen. "Tahun lalu sekitar itu jadi targetnya hampir sama 7-8 persen di 2018 ini," kata Sigit.

Berita terkait

Ceria Berkomitmen Kembangkan Industri Nikel Berkelanjutan

5 jam lalu

Ceria Berkomitmen Kembangkan Industri Nikel Berkelanjutan

Ceria menegaskan komitmennya dalam mendukung industri nikel berkelanjutan dan memperkuat posisinya dalam rantai pasokan global baterai EV.

Baca Selengkapnya

IPA Convex ke-48 Dihelat Pekan Depan, Ingin Menarik Kembali Investasi Migas ke Indonesia

6 jam lalu

IPA Convex ke-48 Dihelat Pekan Depan, Ingin Menarik Kembali Investasi Migas ke Indonesia

IPA Convex ke-48 bertema Gaining Momentum to Advice Sustainable Energy Security in Indonesia and The Region.

Baca Selengkapnya

Pabik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin: Rugi atau Strategi Bisnis?

14 jam lalu

Pabik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin: Rugi atau Strategi Bisnis?

Kementerian Perindustrian mengaku belum mengetahui penyebab tutupnya pabrik sepatu Bata di Purwakarta, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Siapa Sebenarnya Pemilik Sepatu Bata yang Pabriknya Tutup di Purwakarta?

1 hari lalu

Siapa Sebenarnya Pemilik Sepatu Bata yang Pabriknya Tutup di Purwakarta?

Bata telah melakukan berbagai upaya selama empat tahun terakhir di tengah kerugian dan tantangan industri.

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

2 hari lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

Asosiasi Persepatuan Indonesia menanggapi tutupnya pabrik sepatu Bata. Pengetatan impor mempersulit industri memperoleh bahan baku.

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata Gulung Tikar, Berikut Perjalanan Bisnisnya di Indonesia

2 hari lalu

Pabrik Sepatu Bata Gulung Tikar, Berikut Perjalanan Bisnisnya di Indonesia

Pabrik sepatu Bata di Purwakarta tutup karena merugi. Bata pernah menjadi salah satu industri sepatu terbesar di dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Turun, Analis: Gara-gara Cadangan Minyak AS Melimpah

3 hari lalu

Harga Minyak Dunia Turun, Analis: Gara-gara Cadangan Minyak AS Melimpah

Cadangan minyak Amerika Serikat (AS) mengalami peningkatan sebesar 7,3 juta barel pada pekan yang berakhir pada 26 April 2024.

Baca Selengkapnya

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

6 hari lalu

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

7 hari lalu

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

Rumah yang menjadi tempat industri narkoba ini terdiri atas dua lantai, dengan cat berwarna kuning keemasan.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

11 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya