Kasus Suplemen DNA Babi, Kepala Badan POM: Saya Tidak Kecolongan

Reporter

Fajar Pebrianto

Editor

Martha Warta

Senin, 5 Februari 2018 13:45 WIB

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Penny Kusumastuti Lukito memberikan keterangan terkait mi Bikini (bihun kekinian) yang disita BPOM saat konpers di Jakarta, 8 Agustus 2016. TEMPO/M Iqbal Ichsan

TEMPO.CO, Jakarta -Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) mengakui adanya perbedaan informasi data pada suplemen Viostin DS dan Enzyplex. Hasil pengujian saat pengawasan setelah beredar (post-market) menunjukkan kedua suplemen mengandung DNA babi. Padahal, produk ini telah lulus pendaftaran produk (pre-market) BPOM karena hanya menggunakan bahan baku dari sapi.

Kepala Badan POM, Penny K. Lukito, mengklaim pihaknya telah melakukan pengawasan sesuai ketentuan yang ada. "Saya tidak merasa kecolongan," katanya ," katanya dalam konferensi pers di Kantor Pusat Badan POM, Jakarta Pusat, Senin, 5 Februari 2018. Konferensi pers ini digelar pasca munculkan kegaduhan soal kandungan DNA babi pada suplemen Viostin DS dan Enzyplex.

Baca: Viostin DS Mengandung DNA Babi, Pharos Tarik Seluruh Produknya

Sebelumnya, gaduh soal suplemen Viostin DS dan juga Enzyplex tablet, produk Mediafarma Laboratories muncul 30 Januari 2018 lalu. Sebuah surat dari Balai Besar POM Mataram kepada Balai POM di Palangka Raya, Selasa, 30 Januari 2018 beredar. Surat itu berisi tentang Hasil Pengujian Sampel Uji Rujuk Suplemen Makanan Viostin DS dan Enzyplex tablet, yang disebut mengandung DNA babi.

Dalam keterangan tertulisnya, Badan POM membenarkan bahwa sampel produk yang tertera dalam surat tersebut adalah Viostin DS produksi PT. Pharos Indonesia dengan nomor izin edar (NIE) POM SD.051523771 nomor bets BN C6K994H, dan Enzyplex tablet produksi PT Medifarma Laboratories dengan NIE DBL7214704016A1 nomor bets 16185101.

Advertising
Advertising

Sebagai salah satu produsen, PT Pharos Indonesia baru mengeluarkan pernyataan resmi, sehari kemudian, Rabu, 31 Januari 2018. Ida Nurtika megakui, indikasi kontaminasi oleh Badan POM bahkan telah ditemukan sejak akhir November 2017 lalu. "Kami melakukan penarikan bets produk yang diduga terkontaminasi sejak muncul temuan," ujarnya dalam keterangan tertulis.

Dalam proses pre-market, Penny menuturkan, kedua produk suplemen memang telah diuji di laboratorium milik Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) sebelum diedarkan. Proses ini dilakukan sebagai evaluasi mutu dan kandungan dalam produk. "Hasilnya negatif, tidak ada kandungan babi," ujarnya.

Penny bahkan juga mengakui, demi untuk percepatan proses di pre-market, Badan POM memberikan trust atau kepercayaan kepada produsen. Namun ternyata, pengawasan saat post-market menunjukkan hasil berbeda.

Penny tak menjawab tegas apakah kedua produsen, PT Pharos Indonesia dan PT Medifarma Laboratories, terbukti melanggar hasil uji saat pre-market. Ia mengklaim Badan POM telah memberikan sanksi peringatan keras kepada keduanya. "Badan POM telah mencabut nomor izin edar kedua produk tersebut," ujarnya.

Berita terkait

IPB Buka Fasilitas Penitipan Hewan Peliharaan, dari Kucing sampai Babi

28 hari lalu

IPB Buka Fasilitas Penitipan Hewan Peliharaan, dari Kucing sampai Babi

Fasilitas milik Rumah Sakit Hewan Pendidikan Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis IPB University ini diklaim yang terbesar se-ASEAN.

Baca Selengkapnya

Mengenal 12 Shio dan Maknanya dalam Kalender Cina

9 Februari 2024

Mengenal 12 Shio dan Maknanya dalam Kalender Cina

Setiap shio mencerminkan sifat dan karakteristik unik yang diyakini mempengaruhi nasib seseorang berdasarkan tahun kelahirannya.

Baca Selengkapnya

Inggris Laporkan Virus Mirip Flu Babi Terdeteksi pada Manusia

28 November 2023

Inggris Laporkan Virus Mirip Flu Babi Terdeteksi pada Manusia

Inggris telah mendeteksi kasus pertama virus flu pada manusia yang serupa dengan virus flu babi.

Baca Selengkapnya

Badan POM Beri Izin Kalbe Farma Edarkan Obat Anemia Efepoetin Alfa

26 Oktober 2023

Badan POM Beri Izin Kalbe Farma Edarkan Obat Anemia Efepoetin Alfa

Studi ini juga dilakukan di Eropa dan Asia untuk mendukung perluasan izin edar obat bagi pasien cuci darah dan non-dialisis.

Baca Selengkapnya

Nipah Ancam Kerala India, Virus Mematikan Ini Muncul di Malaysia pada 1999

13 September 2023

Nipah Ancam Kerala India, Virus Mematikan Ini Muncul di Malaysia pada 1999

Negara bagian Kerala di India selatan menutup sekolah, kantor dan transportasi umum untuk mengendalikan penyebaran virus Nipah.

Baca Selengkapnya

4 Hewan Ternak Penyumbang Emisi Gas Rumah Kaca Paling Banyak

29 Agustus 2023

4 Hewan Ternak Penyumbang Emisi Gas Rumah Kaca Paling Banyak

Sapi adalah hewan ternak penyumbang emisi gas rumah kaca paling banyak. Selain itu ada domba, kambing, babi, dan unggas.

Baca Selengkapnya

Sidang Penistaan Agama Lina Mukherjee Dilanjutkan Pekan Depan: Minta Keterangan MUI dan Ahli

2 Agustus 2023

Sidang Penistaan Agama Lina Mukherjee Dilanjutkan Pekan Depan: Minta Keterangan MUI dan Ahli

Sidang kasus penistaan agama dengan terdakwa TikTokers Lina Mukherjee bakal kembali digelar di Pengadilan Negeri Palembang pekan depan

Baca Selengkapnya

Baso A Fung Minta Maaf Soal Konten Hancurkan Mangkok usai Viral Influencer Makan Bakso Campur Kerupuk Babi

29 Juli 2023

Baso A Fung Minta Maaf Soal Konten Hancurkan Mangkok usai Viral Influencer Makan Bakso Campur Kerupuk Babi

Manajemen Baso A Fung kembali menyampaikan permohonan maaf usai video menghancurkan mangkok yang viral.

Baca Selengkapnya

Terkini: Mau Tahu Gaji Masinis dan Pegawai PT KAI Lainnya?, Pasca Video Viral Jovi Adhiguna Baso A Fung Minta Maaf dan Pecahkan Mangkok

20 Juli 2023

Terkini: Mau Tahu Gaji Masinis dan Pegawai PT KAI Lainnya?, Pasca Video Viral Jovi Adhiguna Baso A Fung Minta Maaf dan Pecahkan Mangkok

Pasca insiden tabrakan KA Brantas dengan truk tronton di Semarang, orang jadi penasaran ingin tahu gaji masinis kereta api.

Baca Selengkapnya

Baso A Fung Minta Maaf dan Hancurkan Mangkok Usai Video Viral Jovi Adhiguna Makan Bakso Campur Kerupuk Babi

20 Juli 2023

Baso A Fung Minta Maaf dan Hancurkan Mangkok Usai Video Viral Jovi Adhiguna Makan Bakso Campur Kerupuk Babi

Baso A Fung menyampaikan permohonan maaf usai video yang isinya Jovi Adighuna tengah memakan bakso campur kerupuk babi di gerainya beredar viral.

Baca Selengkapnya