Ditjen Pajak Intip Pengguna Kartu Kredit untuk Lacak Pajaknya

Senin, 5 Februari 2018 07:12 WIB

Ilustrasi kartu kredit Visa. REUTERS/Maxim Zmeyev

TEMPO.CO, Jakarta -Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan mengeluarkan kebijakan untuk bisa membuka data nasabah kartu kredit. Direktur Penyuluhan, Pelayanan dan Hubungan Masyarakat Direktorat Jenderal Pajak, Hestu Yoga Saksama mengatakan data nasabah kartu kredit tersebut akan digunakan oleh Kementerian untuk melakukan profiling bagi para wajib pajak.

“Jadi, misalnya saja anda kalau di laporan SPT itu pendapatan Rp 10 juta perbulannya, tapi anda belanja dengan kartu kredit bisa Rp 50 hingga Rp 100 juta perbulan berarti ini ada yang ngga benar,” kata Hestu ketika dihubungi Tempo, Ahad, 4 Februari 2018.

Hestu juga mengatakan bahwa ke depan Kementerian berencana tidak akan meminta seluruh data nasabah pemilik kartu kredit. Selain jumlahnya mencapai 17 juta pemegang, kata Hestu, peringkat penggunanya pun bermacam-macam. Maksudnya, tidak semua nasabah pemegang kartu kredit adalah juga yang punya penghasilan yang dilaporkan lewat SPT.

Karena itu, kata Hestu, Kementerian kini tengah mempersiapkan treshold terkait data nasabah mana yang harus dilaporkan oleh bank yang bisa mengeluarkan kartu kredit. Hestu berujar bahwa, data nasabah yang perlu dilaporkan adalah data nasabah yang pembelanjaan menggunakan kartu kreditnya mencapai Rp 1 miliar selama setahun.

“Ini biar sinkron dengan pelaporan agregat saldo rekening minimal Rp 1 miliar yang juga harus dilaporkan ke Dirjen Pajak,” kata dia.

Advertising
Advertising

Pembukaan data kartu kredit nasabah ini terkait Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No 228/PMK.03/2017. Dalam aturan ini disebutkan bagaimana rincian jenis data dan informasi serta tata cara penyampaian data dan Informasi yang berkaitan dengan perpajakan.

Aturan ini sebenarnya bukan hal baru. Aturan tersebut adalah perubahan dari PMK Nomor 39/PMK.03/2016 yang juga merupakan perubahan dari PMK Nomor 16/PMK.03/2013.

Pada tahun lalu, Direktorat Jenderal Pajak juga pernah meminta perbankan dan lembaga penyelenggara kartu kredit untuk mempersiapkan data kartu kredit para nasabahnya. Kebijakan itu dijalankan pascaprogram amnesti pajak atau tax amnesty berakhir pada 31 Maret 2017.

Direktur Eksekutif Center for Indonesia Taxation Analysis, Yustinus Prastowo, menilai pembukaan data kartu kredit atas permintaan Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dinilai wajar. Sebab, secara prinsip pembukaan data tersebut, menurut dia, bukan sesuatu yang rahasia.

Adapun terkait data kartu kredit, Yustinus menganggap data tersebut digunakan sebagai informasi untuk membuat profiling mendekati pola konsumsi wajib pajak apakah sesuai dengan profil penghasilannya. Sehingga para wajib pajak tak bisa melakukan kebohongan.

"Itu akan ketahuan, contoh kalau dia ngakunya cuma punya Rp 10 juta sebulan, tapi kok kartu kreditnya tagihannya Rp 15 juta kan tidak mungkin, ya kira-kira seperti itu," kata dia.

DIAS PRASONGKO | KARTIKA ANGGRAENI

Berita terkait

Kejutan Prabowo: Minta Nama Calon Dirjen Pajak, Pertumbuhan 8 Persen, Privatisasi Hotel BUMN

59 hari lalu

Kejutan Prabowo: Minta Nama Calon Dirjen Pajak, Pertumbuhan 8 Persen, Privatisasi Hotel BUMN

Prabowo Subianto, capres yang unggul dalam penghitungan suara sementara KPU, membuat sejumlah kejutan seperti minta sara nama calon dirjen pajak,

Baca Selengkapnya

Prabowo Minta Saran Kandidat Dirjen Pajak ke Erick Thohir

59 hari lalu

Prabowo Minta Saran Kandidat Dirjen Pajak ke Erick Thohir

Prabowo percaya diri memenangi Pilpres 2024 dan meminta rekomendasi calon Dirjen Pajak pada Erick Thohir serta tokoh lain

Baca Selengkapnya

Banjir Promo Tiket Wisata dari Bank CIMB Niaga di Cathay Pacific Travel Fair 2024, Besok Berakhir

2 Maret 2024

Banjir Promo Tiket Wisata dari Bank CIMB Niaga di Cathay Pacific Travel Fair 2024, Besok Berakhir

Bank CIMB Niaga dan maskapai penerbangan Cathay Pacific Airways Limited menggelar Cathay Pacific Travel Fair 2024 untuk menghadirkan beragam promo tiket wisata favorit dunia.

Baca Selengkapnya

Ditjen Pajak: Hati-hati Modus Baru Penagihan SPT Tahunan

29 Februari 2024

Ditjen Pajak: Hati-hati Modus Baru Penagihan SPT Tahunan

Direktorat Jenderal Pajak (DJP) meminta masyarakat berhati-hati terhadap modus penipuan baru di tengah periode pelaporan Surat Pemberitahuan (SPT).

Baca Selengkapnya

Daftar Promo HUT BCA untuk Produk Fesyen, dari Crocs, Converse, hingga Optik Melawai

21 Februari 2024

Daftar Promo HUT BCA untuk Produk Fesyen, dari Crocs, Converse, hingga Optik Melawai

PT Bank Central Asia Tbk atau BCA menawarkan sejumlah promo produk fashion dalam rangka perayaan hari ulang tahun (HUT) ke-67 BCA.

Baca Selengkapnya

Kartu Kredit Jenius: Keunggulan, Cara Pengajuan, dan Aktivasinya

3 Februari 2024

Kartu Kredit Jenius: Keunggulan, Cara Pengajuan, dan Aktivasinya

Kartu kredit Jenius memiliki banyak keunggulan, salah satunya proses pengajuan yang mudah. Berikut cara pengajuan dan aktivasinya.

Baca Selengkapnya

Limit Kartu Kredit Mandiri dan Cara Meningkatkannya

24 Januari 2024

Limit Kartu Kredit Mandiri dan Cara Meningkatkannya

Limit kartu kredit Mandiri mulai dari Rp2 juta sampai miliaran rupiah. Nasabah bisa menaikkan limit kartu kredit Mandiri. Berikut ini caranya.

Baca Selengkapnya

Cara Menutup Kartu Kredit BNI, Bisa Lewat Kantor Cabang hingga Call Center

10 Januari 2024

Cara Menutup Kartu Kredit BNI, Bisa Lewat Kantor Cabang hingga Call Center

Bagi Anda yang ingin menutup kartu kredit BNI, bisa mengikuti beberapa cara ini. Simak cara menutup kartu kredit BNI yang aman dan cepat.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Mengecek BI Checking

19 Desember 2023

Begini Cara Mengecek BI Checking

BI checking berfungsi untuk mengetahui riwayat kredit.

Baca Selengkapnya

Dirjen Pajak Ungkap Strategi Kejar Target di Sisa 2023

16 Desember 2023

Dirjen Pajak Ungkap Strategi Kejar Target di Sisa 2023

Dirjen Pajak akan melakukan beberapa langkah di sisa tahun 2023 untuk menyelesaikan target penerimaan pajak.

Baca Selengkapnya