Darmin Tetap Keberatan Insentif Merger Bank

Reporter

Editor

Selasa, 14 Agustus 2007 06:19 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Direktur Jenderal Pajak Darmin Nasution mengaku masih keberatan memberikan insentif pajak kepada bank-bank yang mau melakukan merger atau penggabungan usaha. Dari beberapa kali pembicaraan dengan pihak Bank Indonesia belum menemukan kesepakatan.Menurut Darmin, dari pengkajiannya terhadap penerapan pajak merjer di negara-negara lain hampir tidak ditemukan pemerintah memberikan kelonggaran pajak bagi bank-bank yang melakukannya. Karenanya, Darmin bersedia membicarakan masalah ini dengan persyaratan tertentu yang harus dipenuhi bank yang akan merger. "Kami masih tetap mau membicarakannya sepanjang permintaan kami dipenuhi," kata Darmin di Jakarta, kemarin. Sebelumnya, Direktur Jenderal Pajak menyampaikan dua syarat yang harus dipenuhi bank agar bisa memperoleh insentif pajak merger. Pertama, bank sentral harus bisa menjamin semua laporan keuangan bank yang disampaikan ke bank sentral sama dengan yang dilaporkan ke Direktorat Jenderal Pajak. Syarat kedua adalah jaminan dari rencana bisnis bank tersebut setelah diberikan insentif rasio penyaluran kreditnya atau loan to deposit ratio-nya naik.Dalam pembicaraan terakhir, ungkap Darmin, dirinya belum merespons karena merasa dibohongi oleh Bank Indonesia. Menurut dia, Bank Indonesia bersedia menjamin LDR naik tetapi dengan mengubah Peraturan Bank Indonesia soal LDR, yaitu memasukkan variable pembelian obligasi oleh bank dalam perhitungan LDR. "Ya, tidak bisa begitu dong," kata Darmin.Darmin tetap keukeuh perhitungan LDR harus tetap menggunakan rumus yang lama. Dia mengatakan, pihaknya mau memberikan insentif pajak merger hanya bagi bank yang bisa menaikkan LDR-nya. Sebab, naiknya LDR sama saja dengan bank memberikan kredit ke dunia usaha. "Kalau dunia usaha jalan kan setoran pajaknya naik dan kami ikhlas beri insentif. Nah, kalau seperti itu baru adil," kata Darmin.Meski begitu, Darmin mengaku tak mau ribut berkepanjangan dengan Bank Indonesia. Pihaknya akan mencari solusi baru sehingga Direktorat Jenderal Pajak tetap memperoleh rasa keadilan dalam pemberian insentif pajak merger ini. "Nanti kami lihat lagi apa solusinya yang bisa memagari itu. Saya kira bisa, tinggal dihitung saja," ujarnya.Anggota Komisi Keuangan dan Perbankan Dewan Perwakilan Rakyat Dradjad Hari Wibowo mengatakan kalau pemerintah ingin memberikan insentif jangan dikait-kaitkan dengan LDR karena dua hal itu tidak ada hubungannya. "Itu tidak ada relevansinya," kata Dradjad. Menurutnya, kalau bank bisa memberikan kredit kan tidak perlu merger karena artinya dia sudah kuat secara permodalan.AGUS SUPRIYANTO

Berita terkait

Terkini: Daftar 77 Negara Bebas Visa, Merger BTN Syariah - Bank Muamalat Selesai Maret 2024

20 Desember 2023

Terkini: Daftar 77 Negara Bebas Visa, Merger BTN Syariah - Bank Muamalat Selesai Maret 2024

Berita terkini ekonomi bisnis hingga Rabu siang 20 Desember 2023 dimulai dari daftar 77 negara bebas visa untuk paspor Indonesia.

Baca Selengkapnya

Merger BTN Syariah - Bank Muamalat, Erick Thohir: Kalau Lancar Maret 2024 Rampung

19 Desember 2023

Merger BTN Syariah - Bank Muamalat, Erick Thohir: Kalau Lancar Maret 2024 Rampung

Erick Thohir buka suara perihal merger antara BTN Syariah dan Bank Muamalat.

Baca Selengkapnya

Kelanjutan Merger Bank Nobu dan Bank MNC, OJK: Proses Penetapan Konsultan Penilai

9 Juni 2023

Kelanjutan Merger Bank Nobu dan Bank MNC, OJK: Proses Penetapan Konsultan Penilai

Kepala Eksekutif Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, mengataka hingga saat ini pemegang saham dan manajemen kedua bank telah melakukan sejumlah tahapan merger.

Baca Selengkapnya

Meski BRIsyariah Dimerger, Aset BRI Tumbuh Positif

28 Mei 2021

Meski BRIsyariah Dimerger, Aset BRI Tumbuh Positif

Sampai Maret 2021 BRI mampu mencatatkan laba Rp 6,86 triliun. Aset pun masih tumbuh positif 3,38 persen yoy dengan total Aset BRI mencapai Rp 1.411,05 triliun.

Baca Selengkapnya

Merger Bank BJB dan Bank Banten, Simpanan Nasabah Dijamin Aman

24 April 2020

Merger Bank BJB dan Bank Banten, Simpanan Nasabah Dijamin Aman

Selama proses merger bank, OJK meminta Bank Banten dan Bank BJB tetap beroperasi secara normal.

Baca Selengkapnya

OJK Proses Rencana Merger Bank BJB dan Bank Banten

23 April 2020

OJK Proses Rencana Merger Bank BJB dan Bank Banten

OJK segera memproses rencana penggabungan usaha atau merger Bank Banten dan Bank BJB.

Baca Selengkapnya

Laba BTN Anjlok 90 Persen, Erick Thohir Diminta Lakukan Merger

17 Februari 2020

Laba BTN Anjlok 90 Persen, Erick Thohir Diminta Lakukan Merger

Ekonom LIPI menyarankan Menteri BUMN Erick Thohir memerger BTN dengan bank pelat merah lainnya.

Baca Selengkapnya

Mengenang Habibie, Sang Perintis Bank Mandiri

12 September 2019

Mengenang Habibie, Sang Perintis Bank Mandiri

"Pada satu rapat itu akan dimintakan nama ke Presiden, nama apa yang paling cocok, Pak Habibie menyebut Mandiri."

Baca Selengkapnya

Akuisisi Bank Royal, BCA Siapkan Dana Rp 1 Triliun

12 Juni 2019

Akuisisi Bank Royal, BCA Siapkan Dana Rp 1 Triliun

BCA menyiapkan dana Rp 1 triliun untuk mengakuisisi Bank Royal.

Baca Selengkapnya

OJK Terbitkan Aturan Merger BPR Bulan Depan

4 Mei 2019

OJK Terbitkan Aturan Merger BPR Bulan Depan

Berdasarkan catatan OJK, saat ini ada 722 BPR yang belum memenuhi ketentuan modal inti minimum Rp 3 miliar dan Rp 6 miliar.

Baca Selengkapnya