Ini Alasan Pemerintah Bidik Inflasi 2020 di Kisaran 3 Persen

Senin, 22 Januari 2018 13:12 WIB

Menteri Koordinator Perekonomian Republik Indonesia Darmin Nasution, saat memberikan paparan materi di acara Digital Economic Briefing 2017 yang digelar oleh Tempo Media Group di Gedung Indosat Ooredoo Pusat, Jakarta, 16 November 2017. TEMPO/Andi Aryadi

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution mengatakan arah inflasi Indonesia terus menurun dari tahun ke tahun. Ke depan, pemerintah akan berupaya agar inflasi dapat ditekan lebih rendah.

Pemerintah menetapkan sasaran inflasi sebesar 4 persen dengan deviasi plus minus 1 persen pada 2016 dan 2017. Sedangkan mulai tahun ini, inflasi ditargetkan 3,5 persen dengan deviasi plus minus 1 persen. Sasaran inflasi itu ditetapkan pemerintah dalam PMK Nomor 93/PMK.011/2014 tentang Sasaran Inflasi pada 2016, 2017, dan 2018.

Baca: Agus Marto Sebut 2 Hal Ini Paling Mempengaruhi Inflasi di 2018

Darmin berujar, pemerintah menargetkan angka yang lebih kecil lagi pada tahun-tahun mendatang. "Mulai 2020, dia akan menjadi 3 persen plus minus 1 persen," ucapnya di Bank Indonesia, Jakarta, Senin, 22 Januari 2018. Dia menuturkan pemerintah ingin angka inflasi Indonesia tak jauh dengan negara-negara mitra dagang Indonesia.

Keputusan itu diambil dalam rapat pembukaan Tim Pemantauan dan Pengendali Inflasi Pusat untuk 2018. Rapat yang digelar di Bank Indonesia itu dihadiri sejumlah menteri. Mereka antara lain Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo. Hadir pula Direktur Utama Badan Urusan Logistik (Bulog) Djarot Kusumayakti.

Advertising
Advertising

Seusai rapat ini, Darmin menyatakan akan ada rapat yang membahas lebih detail mengenai substansi sasaran inflasi. Dalam rapat tersebut, kepala daerah akan duduk bersama. "Rapatnya mungkin sekitar Juli," ujarnya.

Sebelumnya, BPS mencatat inflasi sepanjang 2017 sebesar 3,61 persen. Angkanya berada di bawah target pemerintah dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2017, yaitu sebesar 4,3 persen.

Kepala BPS Suhariyanto menuturkan inflasi 2017 dipicu kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar. Tingkat inflasi kelompok tersebut sebesar 5,14 persen dan memiliki andil sebesar 1,24 persen terhadap total inflasi. "Tingginya inflasi ini disebabkan oleh penyesuaian tarif listrik dan bensin," ucapnya di kantornya, Jakarta, awal Januari 2018.

Berita terkait

Cadangan Devisa RI Akhir April 2024 Anjlok Menjadi USD 136,2 Miliar

4 jam lalu

Cadangan Devisa RI Akhir April 2024 Anjlok Menjadi USD 136,2 Miliar

Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,1 bulan impor atau 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.

Baca Selengkapnya

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

22 jam lalu

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

Pemerintah diminta untuk mengantisipasi potensi menurunnya kinerja konsumsi rumah tangga terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada triwulan II 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

1 hari lalu

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

Presiden Jokowi mengatakan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,11 persen di kuartal pertama tahun ini patut disyukuri.

Baca Selengkapnya

Mendagri Tito Keluhkan Mayoritas Inflasi Provinsi Lampaui Angka Nasional

1 hari lalu

Mendagri Tito Keluhkan Mayoritas Inflasi Provinsi Lampaui Angka Nasional

Menteri TIto Karnavian meminta kepala daerah memerhatikan inflasi di daerahnya masing-masing.

Baca Selengkapnya

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

1 hari lalu

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

2 hari lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat dalam penutupan perdagangan hari ini ke level Rp 16.025 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2024 Tumbuh, Tertinggi Sejak 2015

2 hari lalu

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2024 Tumbuh, Tertinggi Sejak 2015

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan I-2024 yang tercatat 5,11 persen secara tahunan

Baca Selengkapnya

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

4 hari lalu

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

Daerah dengan catatan inflasi terendah di Jawa Tengah adalah Kabupaten Rembang yaitu 0,02 persen.

Baca Selengkapnya

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

4 hari lalu

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

Inflasi April 2024 sebesar 3 persen secara year on year.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

4 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya