Reshuffle Kabinet Jokowi Disambut Demo Nelayan Tolak Cantrang

Rabu, 17 Januari 2018 14:05 WIB

Ratusan Nelayan dari berbagai daerah yang tergabung dalam Aliansi Nelayan Indonesia (ANI) menggelar unjuk rasa di Monas, Jakarta Pusat, Rabu (17/1/2018). Mereka mendesak Pemerintah mencabut Peraturan Menteri Nomor 2/2015 yang mengatur penggunaan alat cantrang oleh nelayan tradisional. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah nelayan asal Pantura menggelar demonstrasi menolak pelarangan cantrang sebagai alat tangkap ikan di luar pagar Istana Merdeka tadi pagi. Unjuk rasa itu dilakukan sebelum Presiden Joko Widodo atau Jokowi melantik para pejabat negara termasuk Menteri Kabinet Kerja untuk sisa masa jabatan 2014-2019.

Demonstrasi para nelayan tersebut digelar sejak sekitar pukul 08.00 WIB dan masih terus berlanjut saat Presiden melantik pejabat negara di Istana Negara sekitar pukul 09.00 WIB. Walhasil, lalu lintas di seputar Istana termasuk Jalan Veteran hingga Jalan Majapahit Jakarta Pusat terpantau macet.

Baca juga: Di Depan Demonstran, Susi Pudjiastuti Umumkan Pencabutan Larangan Cantrang
Susi Pudjiastuti Dampingi Jokowi Terima Nelayan Cantrang

Ketua Asosiasi Nelayan Dampo Awang Rembang Suyoto kepada wartawan sebelumnya mengatakan pihaknya akan melakukan aksi penolakan aturan pelarangan cantang ke Istana pada Rabu, 17 Januari 2018. Demo tersebut diikuti oleh kelompok nelayan cantrang yang berasal dari Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Kalimantan Barat, Sulawesi, hingga Nusa Tenggara Barat (NTB).

Sementara suasana di dalam Istana justru khidmat ketika Presiden melantik empat pejabat negara yakni Agum Gumelar sebagai Dewan Pertimbangan Presiden, Idrus Marham sebagai Mensos, Marsdya TNI Yuyu Sutisna sebagai KSAU, dan Jenderal TNI (Purn) Moeldoko sebagai Kepala Staf Kepresidenan (KSP).

Staf Khusus Presiden Johan Budi SP ketika dikonfirmasi terkait perombakan kabinet membenarkan Presiden akan melantik pejabat negara di Istana Negara pada pukul 09.00 WIB "Saya hanya bisa membenarkan bahwa ada pelantikan pejabat negara," kata Johan.

Namun tak semua nelayan menolak pelarangan cantrang sebagai alat tangkap ikan. Aliansi Kelompok Nelayan dari Tidore, Maluku Utara, misalnya ikut menolak penggunaan cantrang. Pasalnya, cantrang dianggap sebagai alat tangkap ikan yang tidak ramah lingkungan dan mengancam kelangsungan ekosistem laut.

Baca: Mengenal Cantrang, Alat Penangkap Ikan yang Diributkan Itu

Advertising
Advertising

Abdul Rasyid, nelayan asal Gurapin, mengatakan pemberlakuan cantrang sangat merugikan nelayan di Maluku Utara, yang selama ini menangkap ikan dengan sistem pancing (pole and line). Selain itu, cantrang dinilai sebagai alat tangkap ikan yang tidak sesuai dengan kultur nelayan Maluku Utara. “Kami menolak pemberlakuan centrang karena selain tidak ramah lingkungan, alat ini hanya akan menguntungkan pemodal besar," ujar Abdul kepada Tempo, Kamis, 11 Januari 2018.

Menurut Abdul, persoalan nelayan di Maluku Utara umumnya bukan pada model alat tangkap ikan, tapi lebih pada persoalan operasional, seperti mahalnya harga bahan bakar minyak dan belum tersedianya pasar. Karena itu, Abdul mendukung larangan penggunaan cantrang sebagai alat tangkap ikan. “Untuk saat ini kami tak butuh cantrang, tapi harga bahan bakar minyak yang murah dan pasar," ucap Abdul. "Jadi jangan memberlakukan cantrang di laut Maluku Utara."
ANTARA

Berita terkait

Reaksi Internal KIM atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

13 menit lalu

Reaksi Internal KIM atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Gerindra menyatakan Prabowo sudah mendiskusikan pembentukan presidential club sejak bertahun-tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Tiga Arahan Jokowi untuk Sinkronisasi Rencana Kerja Pemerintahan Prabowo-Gibran

1 jam lalu

Tiga Arahan Jokowi untuk Sinkronisasi Rencana Kerja Pemerintahan Prabowo-Gibran

Presiden Jokowi juga mengatakan RKP harus didasarkan pada hasil dengan memperhatikan return ekonomi yang dihasilkan.

Baca Selengkapnya

Kewarganegaraan Ganda Arcandra Tahar Pernah Jadi Persoalan, Jokowi Tunjuk sebagai Wakil Menteri ESDM

2 jam lalu

Kewarganegaraan Ganda Arcandra Tahar Pernah Jadi Persoalan, Jokowi Tunjuk sebagai Wakil Menteri ESDM

Eks Menteri ESDM, Arcandra Tahar tersangkut soal kewarganegaraan ganda hingga dicopot dari jabatan. Kkemudian diangkat Jokowi lagi jadi wakil menteri.

Baca Selengkapnya

Ini Pesan Jokowi ke Prabowo untuk Lanjutkan Program di Bidang Kesehatan

2 jam lalu

Ini Pesan Jokowi ke Prabowo untuk Lanjutkan Program di Bidang Kesehatan

Presiden Jokowi menyoroti urgensi peningkatan jumlah dokter spesialis di Indonesia. Apa pesan untuk pemimpin baru?

Baca Selengkapnya

Kepala Bappenas Sanjung Pemerintahan Jokowi: Ekonomi RI Stabil di Kisaran 5 Persen

3 jam lalu

Kepala Bappenas Sanjung Pemerintahan Jokowi: Ekonomi RI Stabil di Kisaran 5 Persen

Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa menyanjung pemerintahan Presiden Jokowi karena pertumbuhan ekonomi RI stabil pada kisaran 5 persen.

Baca Selengkapnya

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

15 jam lalu

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

Adapun rencana membentuk Presidential Club diungkap oleh juru bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak.

Baca Selengkapnya

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

15 jam lalu

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Anggota DPR Saleh Partaonan Daulay menilai perlu usaha dan kesungguhan dari Prabowo untuk menciptakan presidential club.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

15 jam lalu

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

Siapa pemilik merek sepatu Bata yang pabriknya tutup di Purwakarta?

Baca Selengkapnya

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

16 jam lalu

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

Prabowo disebut memiliki keinginan untuk secara rutin bertemu dengan para presiden sebelum dia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

16 jam lalu

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya mengatakan 242 juta masyarakat melakukan perjalanan mudik lebaran tahun ini.

Baca Selengkapnya