Tahun Politik, Jababeka Group: Industri Gak Perlu Wait and See
Reporter
Fajar Pebrianto
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Kamis, 4 Januari 2018 15:34 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Jababeka Group, Setyono Djuandi Darmono, memperkirakan tahun 2018 yang disebut-sebut sebagai tahun politik tak akan berpengaruh banyak terhadap kinerja industri nasional. Geliat industri, menurut dia, bakal berjalan seperti biasa.
"Kami gak pernah mikirin politik," kata Setyono, di Jakarta, Kamis, 4 Januari 2018. "Seperti kata Presiden Jokowi juga, gak perlu wait and see di tahun 2018 ini."
Baca: Chatib Basri Sebut Tahun Politik Waktu Tepat untuk Investasi
Setyono menjelaskan, perusahaan yang mengelola kawasan industri Cikarang, Banten dan Kendal, Jawa Tengah ini sudah berdiri hampir 30 tahun sejak zaman Presiden Soeharto. Dengan demikian, sudah banyak tahun-tahun politik yang dihadapi dan PT Jababeka Tbk, terutama Kawasan Industri Cikarang sebagai salah satu primadona, tetao tumbuh pesat setiap tahun.
Saat ini terdapat lebih dari 2000 pabrik yang beroperasi di Kawasan Industri milik Jababeka. Setiap tahunnya, kata Setyono, PT Jababeka Tbk menjual setidaknya 100 pabrik berstandar nasional. "Kami berikan jaminan kepada perusahaan asing maupun lokal yang mau investasi, tahun politik gak ada masalah, saya gak ambil pusing," ujarnya.
Setyono mengaku optimistis target pertumbuhan kawasan industri sebesar 20 persen akan bisa tercapai di tahun 2018 ini. "Ya lebih bagus kalau kami semangat, kalau pesimis ya tentu jelek."
Sejumlah agenda politik memang diprediksi akan semakin bergeliat di tahun 2018 ini. Selain gelaran Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) Serentak di 171 Daerah pada pertengahan Juni 2018, tahun ini juga menjadi ajang persiapan jelang Pemilu Presiden 2019.
Adapun Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro mengatakan tahun politik 2018 mendatang bisa menjadi peluang positif bagi perekonomian Indonesia. Menurut dia, salah satu peluang positif tersebut adalah angka pengeluaran di sektor konsumsi yang diprediksi akan ikut naik.
Bambang memperkirakan di tahun politik itu juga akan ada pengeluaran di sektor konsumsi terutama konsumsi Lembaga Non-Profit yang Melayani Rumah Tangga. "Pada barang non-durable goods (tidak tahan lama) untuk kebutuhan kampanye,” katanya, Senin, pertengahan Desember 2017 lalu.