Prancis Targetkan 40 Juta Pengunjung di Expo 2025 Grand Paris
Reporter
Kartika Anggraeni
Editor
Martha Warta
Rabu, 3 Januari 2018 18:37 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Prancis menargetkan 40 juta pengunjung dalam Expo 2025 Grand Paris. Acara ini merupakan wadah untuk saling berbagi pengetahuan dan inovasi dalam bidang budaya, lingkungan, sains, dan lainnya. Untuk mencapai target itu, pemerintah Prancis menyiapkan lokasi pameran yang mampu menampung 320 ribu pengunjung setiap harinya.
"Selain komunitas akademik Paris Saclay, sebanyak 17 komunitas masyarakat, dan sejumlah pemerintahan lokal ikut mengelola forum tematik yang akan mengangkat tema seperti kelautan, gastronomi, lingkungan, hingga kesejahteraan," kata mantan Direktur Jenderal Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), Pascal Lamy di Kedutaan Besar Prancis, Jakarta, Rabu 3 Januari 2018.
Baca: BNI Targetkan Rp 15 Miliar dari Pameran IMBEX 2017
Menurut Lamy, dana keseluruhan untuk acara ini sekitar 3,5 juta euro. Selain itu, ketika Expo 2025 Grand Paris berakhir, pemerintah Perancis akan membangun "desa dunia" di wilayah Paris Saclay yang bisa dimanfaatkan oleh para peneliti dan pelaku bisnis dunia untuk mengembangkan berbagai inovasi di masa depan.
"Paris Saclay merupakan rumah bagi 65 ribu mahasiswa, 15 ribu peneliti. Desa Dunia ini secara ideal akan dibangun di atas lahan 110 hektar di sekitar Greater Paris yang terdiri dari berbagai macam landmark," ujar dia.
Lamy menjelaskan bahwa Greater Paris telah didukung dengan berbagai infrastruktur yang terdiri dari 4 bandara internasional, 6 stasiun besar kereta api. Selain itu, Greater Paris akan dilengkapi dengan urban transport system untuk menunjang Expo 2025 Grand Paris.
Lamy mengaku optimis bahwa pemerintah Prancis bisa menjadi tuan rumah dalam acara ini. Sebab, Perancis telah menjadi tuan rumah dalam sejumlah acara internasional seperti COP21, UEFA 2016, Tour de France, dan lainnya.
"Kami juga telah meningkatkan kualitas dan kuantitas keamanan, penginapan, dan penerimaan. Prancis juga bersiap menerima 100 juta turis secara bertahap pada tahun 2020 dan 2024," kata dia.