Sektor-sektor Industri Andalan 2018 Versi Menteri Airlangga

Reporter

Syafiul Hadi

Editor

Yudono Yanuar

Rabu, 3 Januari 2018 16:20 WIB

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyaksikan Mahesa Nusantara tipe double cabin di bengkel Kiat Motor Klaten pada Jumat, 3 November 2017. DINDA LEO LISTY / KLATEN

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto memproyeksikan beberapa sektor manufaktur akan menjadi andalan pada 2018, di antaranya industri baja dan otomotif, elektronika, kimia, farmasi, serta makanan dan minuman.

"Subsektor ini diharapkan mampu mencapai target pertumbuhan industri pengolahan nonmigas 2018 yang telah ditetapkan sebesar 5,67 persen," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Rabu, 3 Januari 2018.

Airlangga mengatakan, pada triwulan III 2017 saja, beberapa subsektor tersebut memiliki kinerja di atas pertumbuhan ekonomi. Contohnya, kata dia, industri logam dasar yang mencapai 10,6 persen. "Industri makanan dan minuman juga sebesar 9,49 persen serta industri alat transportasi mencapai 5,63 persen,” katanya.

Menurut Airlangga, sektor manufaktur masih menjadi penyumbang terbesar bagi perekonomian nasional. Sumbangan tersebut di antaranya melalui peningkatan nilai tambah bahan baku dalam negeri, penyerapan tenaga kerja lokal, serta penerimaan devisa dari ekspor. "Karena itu, Kementerian Perindustrian fokus menjalankan kebijakan hilirisasi industri," ucapnya.

Airlangga menambahkan, pendapatan nilai tambah tersebut dilakukan industri berbasis agro dan tambang mineral. Industri tersebut telah menghasilkan berbagai produk hilir, seperti turunan kelapa sawit dan stainless steel.

"Untuk jumlah ragam produk hilir kelapa sawit sendiri meningkat 154 produk sepanjang 2015-2017 dibanding 2014 sekitar 126 produk," tuturnya.

Airlangga menambahkan, pada periode 2015-2017, industri smelter yang berproduksi telah terintegrasi dengan produk turunannya, seperti stainless steel, yang memiliki kapasitas 2 juta ton per tahun. "Jumlah ini naik dibanding dengan 2014 yang hanya mencapai 65 ribu ton produk setengah jadi berupa feronikel dan nickel matte," ujarnya.

Dari data Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor nonmigas hasil industri pengolahan pada Januari-November 2017 naik 14,25 persen dibanding periode yang sama pada 2016. Pada semester I 2017, ekspor industri pengolahan nonmigas mencapai USD 59,78 miliar atau naik 10,05 persen dibanding periode yang sama pada 2016 sebesar US$ 54,32 miliar.

Ekspor industri pengolahan nonmigas tersebut memberikan kontribusi 74,76 persen dari total ekspor nasional pada semester I 2017, yang mencapai US$ 79,96 miliar. Negara tujuan ekspor nonmigas antara lain Cina, Amerika Serikat, Jepang, dan Uni Eropa.

Industri pengolahan nonmigas memberikan kontribusi terhadap produk domestik bruto nasional pada triwulan III 2017 sebesar 17,76 persen. Sedangkan pertumbuhan industri pengolahan nonmigas pada triwulan III 2017 mencapai 5,49 persen atau di atas pertumbuhan ekonomi 5,06 persen.

Berita terkait

Siapa Sebenarnya Pemilik Sepatu Bata yang Pabriknya Tutup di Purwakarta?

16 jam lalu

Siapa Sebenarnya Pemilik Sepatu Bata yang Pabriknya Tutup di Purwakarta?

Bata telah melakukan berbagai upaya selama empat tahun terakhir di tengah kerugian dan tantangan industri.

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

1 hari lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

Asosiasi Persepatuan Indonesia menanggapi tutupnya pabrik sepatu Bata. Pengetatan impor mempersulit industri memperoleh bahan baku.

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata Gulung Tikar, Berikut Perjalanan Bisnisnya di Indonesia

1 hari lalu

Pabrik Sepatu Bata Gulung Tikar, Berikut Perjalanan Bisnisnya di Indonesia

Pabrik sepatu Bata di Purwakarta tutup karena merugi. Bata pernah menjadi salah satu industri sepatu terbesar di dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

5 hari lalu

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

6 hari lalu

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

Rumah yang menjadi tempat industri narkoba ini terdiri atas dua lantai, dengan cat berwarna kuning keemasan.

Baca Selengkapnya

Indonesia Bahas Pengurangan Emisi Karbon di Hannover Messe 2024

11 hari lalu

Indonesia Bahas Pengurangan Emisi Karbon di Hannover Messe 2024

Pemerintah RI membahas langkah strategis mengurangi emisi karbon sektor industri di ajang pameran global Hannover Messe 2024 Jerman.

Baca Selengkapnya

Pupuk Kujang Kembangkan Produksi Es Kering

19 hari lalu

Pupuk Kujang Kembangkan Produksi Es Kering

Pupuk Kujang menambah lini produk non pupuk dengan meresmikan pabrik dry ice atau es kering memanfaatkan produksi pabrik CO2 cair.

Baca Selengkapnya

Impor Dibatasi, Pengusaha Tekstil: Meski Belum Signifikan, Tren Kinerja Industri TPT Mulai Positif

24 hari lalu

Impor Dibatasi, Pengusaha Tekstil: Meski Belum Signifikan, Tren Kinerja Industri TPT Mulai Positif

Asosiasi Serat dan Benang Filamen Indonesia (APSyFI) mengungkapkan dampak kebijakan pembatasan impor yang diterapkan oleh pemerintah.

Baca Selengkapnya

CIPS Nilai Aturan Pembatasan Impor Berpotensi Lemahkan Daya Saing Produk Dalam Negeri

29 hari lalu

CIPS Nilai Aturan Pembatasan Impor Berpotensi Lemahkan Daya Saing Produk Dalam Negeri

Dengan aturan ini, dokumen lartas yang sebelumnya hanya berupa laporan survey (LS) kini bertambah menjadi LS dan Persetujuan Impor.

Baca Selengkapnya

Bos Tokopedia Dukung Usulan Teten Soal Pengaturan Harga Produk di E-commerce

33 hari lalu

Bos Tokopedia Dukung Usulan Teten Soal Pengaturan Harga Produk di E-commerce

Tokopedia menyatakan bersedia bekerja sama dan membantu penerapan aturan.

Baca Selengkapnya