Anies Tutup Jalan demi PKL, Menhub: Harus Ada di Lahan yang Benar

Reporter

Antara

Selasa, 2 Januari 2018 07:12 WIB

Suasana trotoar Tanah abang yang masih dipenuhi oleh PKL (pedagang Kaki lima), Jakarta,24 Desember 2017. Menurut Pemprov DKI Jakarta pedagang yang masih menempati trotoar akan didata dan masuk dalam daftar tunggu untuk mendapatkan tenda. Tempo/Fakhri Hermansyah

TEMPO.CO, Semarang -Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi tidak setuju bila pedagang kaki lima atau PKL berjualan memakai badan jalan raya sehingga menutup akses transportasi yang justru menyulitkan pengguna jalan. "Memang sebaiknya pedagang kaki lima tidak ada di jalan tapi harus berada di lahan yang benar," kata Budi kepada pers di sela-sela meninjau arus balik liburan Natal dan Tahun Baru 2018 di Stasiun Poncol, Semarang, Minggu, 31 Desember 2017.

Hal itu disampaikan Menhub menanggapi konsep penataan kawasan Pasar Tanah Abang Jakarta yang diterapkan oleh Gubernur Anies Baswedan dan Wakil Gubernur Sandiaga Uno. Anies-Sandi menata kawasan Tanah Abang dengan menutup satu ruas Jalan Jati Baru Raya untuk mengakomodasi PKL yang selama ini sudah memakan trotoar jalanan setempat.

Menteri Budi Karya mengakui pihaknya mengajak Pemprov DKI untuk mencari solusi terkait konsep baru penataan Tanah Abang. Ia mengatakan perlu ada rapat antara pihaknya, Pemprov DKI, PT Kereta Api Indonesia (KAI), TransJakarta, dan perwakilan Organda untuk membahas kemacetan di Tanah Abang.

Baca: Data dan Dasar Hukum PKL Jalan Jatibaru Pasar Tanah Abang

Tujuannya untuk membahas konektivitas antarmoda transportasi umum di lokasi tersebut. "Akan kami bahas dan duduk bersama, pedagang harus ada di lokasi yang benar," katanya.

Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) pun akan ditugaskan untuk membantu penyelesaian masalah PKL di Tanah Abang. "BPTJ itu (wewenangnya). BPTJ akan saya tugaskan untuk mengangkat itu sebagai suatu tempat yang seharusnya," katanya.

Advertising
Advertising

Infografis: Pedagang Kali Lima Tanah Abang Berdagang di Atas Jalan

Budi Karya mengatakan, Stasiun Tanah Abang memiliki peran strategis mengingat banyak pekerja wilayah Thamrin dan Sudirman Jakarta Pusat menggunakan moda transportasi Kereta Rel Listrik Commuter Line. Bus pengumpan berukuran sedang dinilai bisa menjadi opsi konektivitas antarmoda transportasi umum, guna mengurangi keberadaan mobil berukuran kecil di sekitar wilayah Stasiun Tanah Abang.

ANTARA

Berita terkait

Menko PMK soal Taruna STIP Tewas Dianiaya: Selama Ini Tanggung Jawab Institusi

2 jam lalu

Menko PMK soal Taruna STIP Tewas Dianiaya: Selama Ini Tanggung Jawab Institusi

Muhadjir mengatakan jika kasus tersebut berkaitan dengan mahasiswa seperti STIP, biasanya itu juga ditangani oleh pimpinan institusi

Baca Selengkapnya

Pendukung Sambangi Rumah Anies Baswedan Buntut Undangan Halalbihalal Hoaks

8 jam lalu

Pendukung Sambangi Rumah Anies Baswedan Buntut Undangan Halalbihalal Hoaks

Pendukung menyambangi rumah Anies di Lebak Bulus, Ahad, 5 Mei 2024. Mereka melihat undangan halalbihalal dari pesan berantai yang ternyata hoaks

Baca Selengkapnya

Kementerian Perhubungan Klaim Keselamatan Pelayaran Indonesia Diakui Dunia

1 hari lalu

Kementerian Perhubungan Klaim Keselamatan Pelayaran Indonesia Diakui Dunia

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengklaim bahwa keselamatan dan keamanan pelayaran kapal Indonesia telah diakui dunia internasional.

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Masih Ditutup hingga Besok

2 hari lalu

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Masih Ditutup hingga Besok

Penutupan sementara operasional Bandara Sam Ratulangi Manado kembali diperpanjang hingga besok, Sabtu, 4 Mei 2024 pukul 18.00 WITA.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

2 hari lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status karena Sepi Kunjungan Wisman, Ini Kata Kemenhub

2 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status karena Sepi Kunjungan Wisman, Ini Kata Kemenhub

Lesunya aktivitas kunjungan wisman ke 17 bandara internasional membuat Kemenhub menurunkan status penggunaan bandara menjadi bandara domestik.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, Bukti Pemerintah Gagal Undang Wisatawan Asing?

3 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, Bukti Pemerintah Gagal Undang Wisatawan Asing?

Keputusan Kemehub menurunkan status 17 bandara internasional menjadi bandara domestik dinilai sebagai langkah yang tepat. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Disebut Berencana Hidupkan Kembali Acara Desak Anies

3 hari lalu

Anies Baswedan Disebut Berencana Hidupkan Kembali Acara Desak Anies

Anies Baswedan akan tetap berkegiatan mengunjungi masyarakat meski Pilpres telah usai.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

4 hari lalu

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

Bahlil menyebut calon presiden yang menolak IKN sama dengan tidak setuju upaya mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia timur. Sindir Anies Baswedan?

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

4 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

Kemenhub tetapkan Bandara Adi Soemarmo turun status dari bandara internasional menjadi bandara domestik. Ini kekhawatiran Sandiaga Uno,

Baca Selengkapnya