Risiko Bubble Bitcoin Ini yang Harus Diwaspadai

Minggu, 24 Desember 2017 16:12 WIB

Ilustrasi bitcoin. KAREN BLEIER/AFP/Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Lonjakan nilai Bitcoin sejak pertama diluncurkan pada 2011 hanya US$ 1 per keping menjadi kisaran US$ 15 ribu per keping saat ini mulai mengkhawatirkan sebagian pihak karena diprediksi bakal berisiko bubble. Lonjakan harga Bitcoin ini salah satunya disebabkan investor skala besar yang ingin berspekulasi.

Saat permintaan tinggi, nilai mata uang virtual ini meningkat dan berisiko bubble. Bubble atau gelembung merupakan kondisi saat nilai investasi menjadi tinggi secara tidak wajar.

Baca: Membuat Sri Mulyani Khawatir, Apa itu Bitcoin?

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Bhima Yudhistira Adinegara mengatakan kondisi bubble perlu diwaspadai. "Untuk memastikan bubble perlu dianalisis secara komprehensif perbandingan harga antara Bitcoin dengan mata uang digitalnya," kata dia saat dihubungi Tempo, Ahad, 24 Desember 2017.

Menurut Bhima, kondisi bubble terjadi jika nilai Bitcoin merosot bersamaan dengan mata uang lainnya dengan angka yang relatif sama. Bhima menuturkan investor secara bersamaan melakukan aksi jual.

Advertising
Advertising

Namun jika penurunan nilainya terjadi secara parsial, kondisi tersebut tak bisa disebut bubble. Seperti yang terjadi saat ini, nilai Bitcoin menurun setelah melonjak tinggi. Selama sepekan ini Bitcoin terus menurun.

Berdasarkan data Bitcoin.com, nilai mata uang virtual ini sebesar US$ 18.991 per keping pada Senin, 18 Desember. Dengan kurs Rp 13.500, nilainya setara dengan Rp 256,37 juta.

Hari berikutnya, nilai Bitcoin turun menjadi IS$ 17.532,70 atau Rp 236,68 juta per keping. Nilainya kembali menurun menjadi US$ 16.496 atau Rp 222,69 juta per keping pada Rabu, 20 Desember.

Penurunan kembali terjadi pada Kamis, 21 Desember. Nilai Bitcoin menjadi US$ 15.785 atau Rp 213,09 juta per keping. Di akhir pekan, nilainya menurun menjadi US$ 15.699 atau Rp 211,93 juta pada Jumat, 22 Desember. Lalu turun lagi menjadi US$ 14.049 atau Rp 189,66 juta pada Sabtu, 23 Desember.

Bhima mengatakan penurunan kali ini merupakan efek penjualan Bitcoin untuk kebutuhan Natal dan Tahun Baru yang berlangsung secara global fan bersamaan. "Sama halnya dengan toko emas yang ramai saat menjelang Lebaran," kata dia. Penurunan ini diperkirakan hanya sementara akibat aksi profit taking jangka pendek.

Faktor lainnya penurunan nilai Bitcoin adalah perubahan preferensi investor untuk membeli cryptocurrency yang nilainya lebih kecil, seperti Enthereum dan Lite Coin. Saat ini terdapat lebih dari seribu jenis cryptocurrency yang bisa dipilih investor.

Berita terkait

Wamen Nezar Patria Ajak Permias Seattle Ambil Bagian Manfaatkan Ekonomi Digital Indonesia

6 hari lalu

Wamen Nezar Patria Ajak Permias Seattle Ambil Bagian Manfaatkan Ekonomi Digital Indonesia

Pemerintah berupaya mengoptimalkan potensi ekonomi digital Indonesia dengan mempercepat transformasi digital dan mengembangkan talenta digital nasional

Baca Selengkapnya

Akademi Crypto Gelar Event Road to Bitcoin Halving

20 hari lalu

Akademi Crypto Gelar Event Road to Bitcoin Halving

Akademi Crypto gelar event kripto terbesar di dunia yakni Road to Bitcoin Halving yang digelar di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Minggu, 7 April 2024.

Baca Selengkapnya

Per Maret 2024, Setoran Pajak Ekonomi Digital Mencapai Rp 23,04 Triliun

27 hari lalu

Per Maret 2024, Setoran Pajak Ekonomi Digital Mencapai Rp 23,04 Triliun

Ditjen Pajak Kemenkeu mencatat penerimaan negara dari sektor usaha ekonomi digital hingga 31 Maret 2024 mencapai Rp 23,04 triliun.

Baca Selengkapnya

Wamenkominfo Soroti Tiga Tantangan Ekosistem Ekonomi Digital

39 hari lalu

Wamenkominfo Soroti Tiga Tantangan Ekosistem Ekonomi Digital

Nezar Patria mengatakan kehadiran ekonomi digital menciptakan berbagai peluang pekerjaan baru.

Baca Selengkapnya

Bitcoin Diprediksi Tembus Rekor Tertinggi ke Rp 1,16 Miliar usai Pernyataan Dovish The Fed

46 hari lalu

Bitcoin Diprediksi Tembus Rekor Tertinggi ke Rp 1,16 Miliar usai Pernyataan Dovish The Fed

Bitcoin (BTC) diperkirakan kembali menembus rekor dan mencapai level all-time high (ATH) sebelum memasuki wilayah overbought atau keadaan jenuh beli.

Baca Selengkapnya

Tembus 72 Ribu Dolar AS atau 1,1 Miliar Per Keping, Apa Itu Bitcoin?

54 hari lalu

Tembus 72 Ribu Dolar AS atau 1,1 Miliar Per Keping, Apa Itu Bitcoin?

Kenaikan harga Bitcoin menjadi buah bibir di dunia kripto dan investasi karena per keping menyentuh Rp 1,1 miliar. Apakah itu Bitcoin?

Baca Selengkapnya

Terkini: Ramai-ramai tentang Dana Bos untuk Program Makan Siang Gratis, Harga Bitcoin Tembus Rekor Rp 1 Miliar

6 Maret 2024

Terkini: Ramai-ramai tentang Dana Bos untuk Program Makan Siang Gratis, Harga Bitcoin Tembus Rekor Rp 1 Miliar

Ekonom senior UI Faisal Basri menentang rencana penggunaan dana BOS untuk program makan siang gratis Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Harga Bitcoin Tembus Rekor Rp 1 Miliar, Apa Sebab dan Artinya?

6 Maret 2024

Harga Bitcoin Tembus Rekor Rp 1 Miliar, Apa Sebab dan Artinya?

CEO Indodax Oscar Darmawan membeberkan pemicu harga Bitcoin yang terus menanjak hingga menembus Rp 1 miliar.

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Hilirisasi Digital Butuh Ahli di Bidang Data Scientist hingga AI Researcher

28 Januari 2024

Gibran Sebut Hilirisasi Digital Butuh Ahli di Bidang Data Scientist hingga AI Researcher

Gibran menyebut hilirisasi digital ini akan membuka jutaan lapangan kerja.

Baca Selengkapnya

Penerbit Gim Wajib Memiliki Badan Hukum, Kemenkominfo Segera Terbitkan Regulasi Baru

27 Januari 2024

Penerbit Gim Wajib Memiliki Badan Hukum, Kemenkominfo Segera Terbitkan Regulasi Baru

Kemenkominfo sedang menyiapkan regulasi baru yang akan mewajibkan perusahaan penerbit gim memiliki badan hukum.

Baca Selengkapnya