Begini Beda Belajar di Bimbel Tes CPNS dengan Otodidak
Reporter
Dias Prasongko
Editor
Yudono Yanuar
Rabu, 20 Desember 2017 06:10 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu cara yang bisa dilakukan jika ingin lolos dalam proses seleksi CPNS adalah dengan mengikuti bimbingan belajar (bimbel) khusus. Kepala Divisi Marketing Akses CPNS– sebuah lembaga bimbingan belajar yang fokus untuk CPNS – Yustamar mengatakan bahwa ada perbedaan ketika belajar mandiri secara otodidak dengan belajar melalui bimbel.
“Kalau di bimbel bisa dapat update terbaru soal-soal tes CPNS. Karena biasanya kalau Badan Kepegawaian Negara (BKN) bikin soal itu selalu baru meskipun kadang ditemui pola yang sama,” kata Yustamar ketika dihubungi Tempo pada, Selasa 19 Desember 2017.
Baca juga: Lolos Tes CPNS, Banyak Peserta Dibantu Bimbel
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) akan kembali membuka seleksi Calon Pegawai negeri Sipil (CPNS) pada 2018. Diperkirakan sebanyak 200 ribu orang yang bakal diterima. Jumlah itu didapatkan dari proyeksi pegawai negeri sipil (PNS) di daerah yang akan memasuki masa pensiun pada 2018.
Menurut Yustamar, belajar melalui bimbel juga bisa memperkaya informasi terkait CPNS karena ada kesempatan untuk bertemu dan bisa bertukar informasi terkait pendaftaran CPNS dengan pendaftar yang lain. Apalagi, kata Yustamar, kelebihan yang lain adalah para pengajar biasanya adalah mereka yang pada periode sebelumnya telah lolos tes CPNS.
“Dengan itu tentu bisa berbagi atau sharing dan bisa tahu lebih dalam tekait soal-soal tes CPNS tahun sebelumnya. Misalnya pada tes atau soal-soal yang mana paling susah dan lainnya,” kata dia.
Yustamar mengatakan bahwa lembaga bimbel yang dikelolanya pada 2017 telah membimbing 750 orang. Jumlah tersebut didapatkan selama satu tahun baik periode pendaftaran CPNS pertama maupun kedua.
Yustamar mengatakan bahwa jumlah itu meningkat dibandingkan pada pendaftaran CPNS 2014 sebanyak 300 orang.
Yustamar juga mengklaim bahwa berdasarkan pendaftaran pada CPNS 2017 Bimbel miliknya mampu meloloskan hingga 80 persen peserta bimbingan.