Reblood, Aplikasi Startup 'Darah' dari Generasi Milenial

Senin, 18 Desember 2017 20:17 WIB

Kantong darah dari pendonor dalam kegiatan Hidup Sehat dan Donor Darah Bersama Senayan City, Jakarta, 13 April 2016. TEMPO/Nurdiansah

TEMPO.CO, Jakarta - Sementara kebanyakan pegiat Internet sibuk merintis usaha dagang online atau membuat aplikasi startup yang menguntungkan secara finansial, lain lagi dengan Leonika Sari Njoto Boedioetomo. Dara kelahiran Surabaya 23 tahun lalu ini malah membuat Reblood, platform untuk memfasilitasi kegiatan donor darah, terutama pada kaum milenial yang akrab dengan jaringan Internet.

Leonika, yang pernah masuk daftar tokoh muda berpengaruh versi Forbes Asia, berniat mengembangkan jaringannya ke kota besar lain. "Hingga saat ini masih ada banyak hal yang harus dikembangkan. Tantangan yang saat ini sedang dihadapi adalah bagaimana menjadikan donor darah sebagai gaya hidup sehat untuk anak muda di Indonesia," kata Leonika kepada Tempo, awal Desember 2017.

Simak: Belajar dari Kegagalan Startup yang Layu Sebelum Berkembang

Ide mengembangkan Reblood berawal dari kegelisahan Leonika, saat melihat kasus kekurangan stok darah. Menurut dia, rata-rata dalam setahun terjadi kekurangan 1 juta kantong darah. Di lain pihak, banyak masyarakat yang ingin menjadi donor tapi tak mengetahui cara mudahnya. Leonika pun berpikir untuk membuat aplikasi yang menghubungkan para donor dengan mereka yang membutuhkan darah. Sasarannya adalah anak muda yang akrab dengan gadget canggih dan bisa mengakses informasi dengan cepat.

Pada 2013, Leonika bergabung dengan tim mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya dalam mengembangkan Blood Bank Information System (Bloobis). Bloobis adalah aplikasi yang menghubungkan Palang Merah Indonesia dengan rumah sakit untuk mempercepat distribusi darah. Namun, setelah sebagian pengembangnya lulus kuliah, aplikasi Bloobis tidak berkembang.

Advertising
Advertising

Leonika pun terpikir untuk membuat pengganti Bloobis. Pada awal 2014, Leonika mendapatkan beasiswa online course entrepreneurship yang diadakan Massachusetts Institute of Technology (MIT) bekerja sama dengan Harvard University, Amerika Serikat. Dalam pelatihan bernama MITx Global Entrepreneurship Bootcamp, Leonika mendapatkan banyak masukan ihwal bagaimana mengembangkan platform donor darah. Dari sini, dia berpikir untuk membuat Reblood.

Reblood, yang meluncur pada September 2015, berisi daftar kegiatan donor dan informasi lain yang diperlukan. Calon donor tinggal membuka aplikasi ini dan menemukan lokasi tempat kegiatan donor darah atau rumah sakit yang bisa melayani kegiatan sosial ini.

Dengan informasi dan kemudahan yang tersedia di aplikasi ini, banyak anak muda yang tertarik menjadi donor. Kini startup Reblood sudah menggandeng 12 ribu pengguna dari Surabaya.

Berita terkait

Lagi-lagi Startup PHK Karyawan, Ini Penjelasan Bos Pahamify

6 Juni 2022

Lagi-lagi Startup PHK Karyawan, Ini Penjelasan Bos Pahamify

Pahamify, startup edutech, mengkonfirmasi kabar terkait dengan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada sejumlah karyawannya.

Baca Selengkapnya

Mengenal 5 Pemuda Indonesia Pendiri Startup Ternama

10 September 2021

Mengenal 5 Pemuda Indonesia Pendiri Startup Ternama

Meski bukan pekerjaan mudah, beberapa anak muda Indonesia sukses mendirikan perushaan startup mereka dan mengembangkannya hingga menjadi besar.

Baca Selengkapnya

Google Bikin Program Startup School Gratis untuk Founder Startup Asia Pasifik

3 Februari 2021

Google Bikin Program Startup School Gratis untuk Founder Startup Asia Pasifik

Sesi interaktif Google Startup School akan mencakup berbagai topik, dari pemasaran digital, pengetahuan produk, hingga strategi bisnis.

Baca Selengkapnya

Cerita Wishnutama Selepas Jadi Menteri, Jajaki Startup Media Digital

27 Januari 2021

Cerita Wishnutama Selepas Jadi Menteri, Jajaki Startup Media Digital

Mantan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama Kusubandio, menceritakan kesibukannya setelah dicopot sebagai pembantu presiden.

Baca Selengkapnya

Meghan Markle Investasi ke Startup yang Menjual Susu Oat

15 Desember 2020

Meghan Markle Investasi ke Startup yang Menjual Susu Oat

Mantan Duchess of Sussex, Meghan Markle berinvestasi di startup Clevr Brands. Perusahaan tersebut menjual latte susu oat instan empat rasa.

Baca Selengkapnya

Trending Bisnis: Jam Tangan Rolex Edhy Prabowo Hingga Haus! Dapat Pendanaan 30 M

3 Desember 2020

Trending Bisnis: Jam Tangan Rolex Edhy Prabowo Hingga Haus! Dapat Pendanaan 30 M

Berita terpopuler bisnis sepanjang 2 Desember 2020, dimulai dari cerita soal Edhy Prabowo dan istrinya dua kali mendatangi toko jam Rolex di Hawaii.

Baca Selengkapnya

2 Perempuan Indonesia Ikut Program Immersion: Women Founders Google

26 November 2020

2 Perempuan Indonesia Ikut Program Immersion: Women Founders Google

Immersion: Women Founders merupakan program pelatihan untuk membekali para perempuan dengan alat dan keterampilan untuk mengembangkan startup mereka.

Baca Selengkapnya

Inilah Pemenang Hyundai Startup Challenge 2020

16 November 2020

Inilah Pemenang Hyundai Startup Challenge 2020

Hyundai Startup Challenge 2020 di Indonesia telah dimulai sejak awal tahun ini dan berhasil mengumpulkan ratusan pendaftar.

Baca Selengkapnya

Ratusan Startup Lokal di Yogyakarta Jadi Perhatian InnoXJogja 2020

8 November 2020

Ratusan Startup Lokal di Yogyakarta Jadi Perhatian InnoXJogja 2020

Festival teknologi dan inovasi bertajuk InnoXJogja 2020 segera digelar di Yogyakarta pada 17-20 November 2020 ini.

Baca Selengkapnya

Omnibus Law, Karpet Merah Tenaga Kerja Asing dari Pasal-pasal yang Rontok

8 Oktober 2020

Omnibus Law, Karpet Merah Tenaga Kerja Asing dari Pasal-pasal yang Rontok

Semangat mereka tetap berapi-api, menuntut pembatalan Undang-undang Cipta Kerja atau Omnibus Law.

Baca Selengkapnya