Bappenas Prediksi Larisnya Barang Kampanye Naikkan Ekonomi 2018

Senin, 18 Desember 2017 18:11 WIB

Menteri Bappenas, Bambang Brodjonegoro memberikan sambutan dalam acara Temu Nasabah UlaMM, "Merintis Wirausaha, Membangun UKM" di Balai Sarwono, Jakarta Selatan, 16 Agustus 2017. TEMPO/Alfan Hilmi.

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan tahun politik pada 2018 mendatang bisa menjadi peluang positif bagi perekonomian Indonesia. Menurut dia, salah satu peluang positif tersebut adalah angka pengeluaran di sektor konsumsi yang diprediksi akan ikut naik.

“Terutama untuk konsumsi LNPRT (Lembaga Non-Profit yang Melayani Rumah Tangga) pada barang non-durable goods (tidak tahan lama) untuk kebutuhan kampanye,” katanya dalam dialog mengenai "Outlook Pembangunan 2018: Tantangan di Tahun Politik" di Kantor Bappenas, Senin, 18 Desember 2017.

Simak: Kepala Bappenas Pesimistis Target Pertumbuhan Ekonomi Tercapai

Pada Juni 2018 nanti, 171 daerah akan melangsungkan pemilihan kepada daerah serentak. Tak hanya momentum pilkada serentak, 2018 nanti juga diprediksi akan menjadi tahun pemanasan menjelang pemilihan presiden dan legislatif serentak pada April 2019.

Situasi ini, kata Bambang, mau tidak mau juga akan meningkatkan belanja pemerintah untuk Komisi Pemilihan Umum, Badan Pengawas Pemilu, ataupun untuk anggaran keamanan oleh kepolisian. Ia mencontohkan, pada dua triwulan pertama 2014, konsumsi LNPRT berada di atas 20 persen untuk non-durable goods.

Meskipun demikian, ia mengatakan tahun 2018 bukan hanya sebagai tahun politik, tapi juga tahun untuk mengakselerasi target-target dari pemerintah. Namun, dengan adanya potensi dari tahun politik ini, Bambang optimistis target pertumbuhan ekonomi 5,4 persen pada 2018 bisa tercapai.

Ekonom dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Ari Kuncoro, mengatakan hal senada. Menurut dia, ekonomi dan politik di Indonesia memang tidak bisa dipisahkan. Ia mencontohkan, tren pertumbuhan ekonomi pada akhir masa pemerintahan Megawati Soekarnoputri dan Susilo Bambang Yudhoyono selalu menanjak. “Untuk kepentingan pemilu berikutnya atau untuk legacy (warisan),” ucapnya.

Menurut dia, tren itu sudah tampak pada paruh kedua pemerintahan Presiden Joko Widodo saat ini. Meski sempat menurun, sejumlah variable ekonomi tiba-tiba naik menjelang 2018, seperti investasi di sektor mesin dan peralatan. “Dunia usaha sudah mulai duluan curi start untuk mendapatkan momentum tahun politik mendatang,” tuturnya mengomentari pernyataan Kepala Bappenas.

Berita terkait

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

10 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

15 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

1 hari lalu

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

Pemilu dan beberapa periode libur panjang seperti lebaran berpotensi mendorong konsumsi dan pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama 2024.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

1 hari lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

1 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

3 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

5 hari lalu

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja.

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

6 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

9 hari lalu

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

10 hari lalu

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

Bank Indonesia prediksi pertumbuhan ekonomi dalam kisaran 4,7 hingga 5,5 persen. Masih berdaya di tengah gejolak global.

Baca Selengkapnya