Kajian Pra Kelayakan Ekonomi Kereta Bandara New Yogya Rampung

Jumat, 15 Desember 2017 08:39 WIB

Seorang pekerja berfoto selfie di depan Kereta Railink di Stasiun Bandara Soekarno Hatta, 5 Desember 2017. Tarif awal Kereta Bandara ini akan didiskon hingga hanya Rp 30.000 saja sekali perjalanan. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah berencana membangun jalur kereta ke Bandara Internasional New Yogya di Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Konstruksi jalur kereta ditargetkan berlangsung pada 2018 hingga 2019 dan beroperasi secara penuh pada 2020.

Kepala Bidang Sistem Transportasi Non Jalan, Deputi Sistem Transportasi Multimoda Kemenko Perekonomian, Dwinanta Utama, menuturkan kajian pra kelayakan ekonomi untuk proyek tersebut telah rampung.

Baca juga: Minta Warga Penolak Dukung Bandara New Yogya, Ini Alasan Menhub

"Analisis perhitungan biaya proyek ini mengikuti dua skenario pembangunan yang dicanangkan yaitu at grade (di atas permukaan tanah) dan elevated (melayang)," kata dia di Grand Mercure, Jakarta, Kamis, 14 Desember 2017.

Dwi mengatakan, total biaya pembangunan kereta untuk skenario at grade lebih murah dibandingkan elevated. Biaya untuk skenario pertama sebesar Rp 1,070 triliun, sedangkan elevated sebesar Rp 1,997 triliun.

Advertising
Advertising

Perbedaan terbesar dari kedua skenario berasal dari biaya konstruksi. Dengan skenario at grade, biaya konstruksinya hanya Rp 320 miliar sementara pada elevated mencapai Rp 1,247 triliun.

Biaya ini membengkak karena lintasan melayang membutuhkan tiang-tiang penopang. Untuk membangun lintasan dan jembatan kereta elevated, biayanya mencapai Rp 1,125 triliun, sedangkan kereta at grade hanya Rp 198 miliar.

Dari sisi internal rate of return (IRR), skenario at grade memberikan tingkat yang lebih tinggi yaitu 19,10 persen. Sementara skenario satunya memberikan IRR sebesar 16,07 persen. Meski berbeda besaran, kedua skenario dinyatakan layak secara ekonomi.

Meski skenario at grade lebih terlihat menguntungkan, Dwi menuturkan lintasan melayang lebih aman untuk jangka panjang. "Untuk jangka panjang tidak ada perlintasan sebidang dengan jalan raya," kata dia. Secara topografi pun pembangunan perlintasan kereta melayang sangat memunginkan.

Kereta bandara yang akan dibangun pemerintah rencananya dimulai dari Stasiun Kedundang hingga Bandara Kulon Progo dengan jarak sepanjang 5,4 kilometer. Dwi menuturkan stasiun tersebut memiliki ketinggian sekitar 12 meter. Nantinya kereta akan berhenti di level dua bandara sehingga skenario elevated sangat memungkinkan.

Namun dia menyatakan pembangunan kereta Bandara Internasional New Yogya dengan skema at grade juga bukan tak mungkin. Hanya saja, analisis ekonomi kali ini belum memasukkan unsur biaya tambahan seperti pembangunan terowongan di bawah lintasan kereta untuk kendaraan bermotor. "Perlu ada kajian lagi berapa terowongan yang dibutuhkan di sepanjang lima kilometer nanti dan berapa biayanya," kata dia.

Berita terkait

Pengguna Kereta Bandara Soekarno-Hatta Naik 50 Persen saat Arus Mudik Lebaran

26 hari lalu

Pengguna Kereta Bandara Soekarno-Hatta Naik 50 Persen saat Arus Mudik Lebaran

KAI Commuter Line melaporkan terjadi tren kenaikan pengguna kereta bandara atau commuter line menuju bandara selama arus mudik Lebaran tahun ini.

Baca Selengkapnya

Sambut Arus Mudik Lebaran, KAI Bandara Siapkan 551.936 Kursi

34 hari lalu

Sambut Arus Mudik Lebaran, KAI Bandara Siapkan 551.936 Kursi

KAI Bandara siap mengakomodasi para pemudik dengan menyediakan 551.936 tempat duduk di seluruh rangkaiannya.

Baca Selengkapnya

KAI Bandara Izinkan Penumpang Berbuka Puasa di Kereta

49 hari lalu

KAI Bandara Izinkan Penumpang Berbuka Puasa di Kereta

Penumpang Kereta api Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) dan Kualanamu diizinkan berbuka puasa di kereta.

Baca Selengkapnya

Mulai 1 Maret, Penumpang Kereta Bandara Soetta Bisa Naik Turun di Stasiun Rawabuaya

1 Maret 2024

Mulai 1 Maret, Penumpang Kereta Bandara Soetta Bisa Naik Turun di Stasiun Rawabuaya

Penumpang kereta bandara Soekarno Hatta bisa naik rurun di Stasiun Rawabuaya mulai 1 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kronologi Petugas KAI Bandara Temukan Uang Tunai Rp 14 Juta Milik Penumpang di Stasiun Binjai Medan

15 Februari 2024

Kronologi Petugas KAI Bandara Temukan Uang Tunai Rp 14 Juta Milik Penumpang di Stasiun Binjai Medan

Fuji Alwi, petugas KAI Bandara menemukan tas tangan abu-abu berisi uang tunai sebanyak Rp 14 juta tadi malam. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

KAI Commuter: Jumlah Penumpang KRL hingga Kereta Lokal Sepanjang 2023 Capai 331 Juta

11 Januari 2024

KAI Commuter: Jumlah Penumpang KRL hingga Kereta Lokal Sepanjang 2023 Capai 331 Juta

Asdo Artriviyanto mengatakan jumlah penumpang KRL sepanjang 2023 belum melampaui di 2019.

Baca Selengkapnya

Kereta Bandara Yogyakarta Alami Keterlambatan Akibat Gangguan Rangkaian, KAI Buka Refund

15 November 2023

Kereta Bandara Yogyakarta Alami Keterlambatan Akibat Gangguan Rangkaian, KAI Buka Refund

Sejumlah penumpang kereta Bandara relasi Stasiun Yogyakarta-Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) gagal berangkat karena adanya gangguan rangkaian kereta pada Rabu 15 November 2023.

Baca Selengkapnya

KAI Bandara Buka Lowongan Kerja Penempatan di Jakarta dan Medan

31 Oktober 2023

KAI Bandara Buka Lowongan Kerja Penempatan di Jakarta dan Medan

KAI Bandara membuka lowongan kerja dua posisi IT Front-End Developer wilayah Jakarta dan Supervisor IT Network & System wilayah Medan.

Baca Selengkapnya

Imbas Kereta Argo Semeru dan Argo Wilis Anjlok, KA Bandara YIA Sementara Tak Beroperasi

18 Oktober 2023

Imbas Kereta Argo Semeru dan Argo Wilis Anjlok, KA Bandara YIA Sementara Tak Beroperasi

Layanan kereta api antara Stasiun Yogyakarta dan Stasiun Bandara YIA, serta sebaliknya, sejak kemarin, Selasa, 17 Oktober 2023, belum bisa berjalan.

Baca Selengkapnya

KA Argo Semeru Anjlok di Kulon Progo, Pengguna Kereta Bandara Diminta Refund Tiket dan Cari Moda Angkutan Lain

17 Oktober 2023

KA Argo Semeru Anjlok di Kulon Progo, Pengguna Kereta Bandara Diminta Refund Tiket dan Cari Moda Angkutan Lain

Anjloknya KA Argo Semeru dan KA Argo Wilis yang terjadi Selasa siang 17 Oktober 2023 masih dalam penanganan PT Kereta Api Indonesia (KAI).

Baca Selengkapnya