Bank Dunia: Ekonomi Indonesia 2018 Akan Hadapi Tiga Risiko Ini

Reporter

Fajar Pebrianto

Editor

Martha Warta

Kamis, 14 Desember 2017 19:46 WIB

18_ekbis_bankdunia

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Dunia memprediksi tiga potensi risiko yang akan menerpa perekonomian Indonesia pada tahun 2018 mendatang. Country Director Bank Dunia untuk Indonesia, Rodrigo A. Chavez menyebut tiga potensi risiko tersebut adalah perlambatan konsumsi rumah tangga, pelemahan harga komoditas, dan gejolak pasar keuangan global.

Meski pada kuartal III 2017 konsumsi rumah tangga cenderung meningkat, kata Rodrigo, namun potensi pertumbuhan untuk tahun mendatang masih tentatif atau belum pasti. "Terdapat banyak sinyal beragam, terutama sampai triwulan (kuartal)," katanya dalam acara Indonesia Economic Quarterly 2017 di Jakarta, Kamis, 14 Desember 2017.

Baca: Jokowi: Ekonomi Kita Tak Terpengaruh oleh Pilkada

Rodrigo mengatakan potensi penurunan konsumsi rumah tangga harus sangat diperhatikan karena akan berdampak besar pada pengeluaran. Lebih dari separuh Pendapatan Domestik Bruto (PDB) Indonesia, kata Rodrigo, adalah komponen konsumsi rumah tangga.

Bank Dunia telah memperkirakan ekonomi Indonesia di tahun 2018 masih akan tumbuh sedang. PDB Indonesia diprediksi tumbuh sekitar 5,3 persen, lebih rendah 0,1 persen dari target pemerintah dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (2018) sebesar 5,4 persen. Penerimaan negara juga diperkirakan berada di level Rp 1.886 triliun, sedikit lebih rendah dari target pemerintah sekitar Rp 1.895 triliun.

Advertising
Advertising

Selanjutnya, Rodrigo penurunan harga komoditas di tahun mendatang patut diwaspadai. Meski pemerintah telah melakukan diversifikasi ekonomi dalam beberapa tahun terakhir, menurutnya, perekonomian Indonesia masih sangat ditopang oleh sektor komoditas. "Penurunan harga komoditas dapat melemahkan nilai tukar perdagangan dan memberi tekanan pada penerimaan negara," ujarnya.

Terakhir, kenaikan suku bunga acuan oleh Bank Sentral Amerika Serikat, The Fed, juga diprediksi memicu gejolak pasar keuangan. Pada Rabu lalu, 13 Desember 2017, The Fed resmi menaikkan suku bunga acuan atau BI 7-day Reverse Repo Rate sebesar 0,25 persen ke kisaran 1,25-1,50 persen. "Gejolak ini dapat menyebabkan arus modal keluar secara tiba-tiba dari negara berkembang seperti Indonesia," kata Rodrigo.

Meski demikian, Bank Dunia menilai fondasi makro ekonomi Indonesia saat ini masih sangat kuat. Ekonom Bank Dunia, Frederico Gil Sander mengatakan pemerintah Indonesia punya cukup persiapan untuk menghadapi potensi resiko, bahkan krisis. Salah satu indikatornya adalah meningkat level ekspor, pasca perbaikan nilai komoditas. "Saya optimistis, Indonesia telah banyak belajar dari kondisi perekonomian sebelumnya," ujarnya.

Berita terkait

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2024 Tumbuh, Tertinggi Sejak 2015

16 jam lalu

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2024 Tumbuh, Tertinggi Sejak 2015

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan I-2024 yang tercatat 5,11 persen secara tahunan

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

8 hari lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

11 hari lalu

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Bertemu Managing Director IFC, Apa Saja yang Dibicarakan?

14 hari lalu

Sri Mulyani Bertemu Managing Director IFC, Apa Saja yang Dibicarakan?

Sri Mulyani melakukan pertemuan bilateral dengan Managing Director IFC Makhtar Diop di Washington DC, Amerika Serikat. Apa saja yang dibicarakan?

Baca Selengkapnya

Imbas Perang Iran-Israel terhadap Ekonomi Indonesia

19 hari lalu

Imbas Perang Iran-Israel terhadap Ekonomi Indonesia

Serangan balasan Iran terhadap Israel meningkatkan eskalasi konflik di Timur Tengah. Ketegangan ini menambah beban baru bagi ekonomi Indonesia.

Baca Selengkapnya

PBB-Bank Dunia: Kerusakan Infrastruktur Gaza Diperkirakan Mencapai Rp 294 T

33 hari lalu

PBB-Bank Dunia: Kerusakan Infrastruktur Gaza Diperkirakan Mencapai Rp 294 T

Penilaian awal ini kemungkinan besar merupakan perkiraan yang terlalu rendah terhadap kerusakan, kerugian, dan kebutuhan nyata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Ukraina Bakal Bangkrut Jika Negara-negara Barat Tak Hapus Utang

35 hari lalu

Ukraina Bakal Bangkrut Jika Negara-negara Barat Tak Hapus Utang

Sumber di Bank Dunia memperingatkan Ukraina bisa terperosok dalam utang jika negara-negara Barat tak hapus atau restrukturisasi utang

Baca Selengkapnya

1 April Hari Bank Dunia: Begini Sejarah dan Tugasnya, Sri Mulyani Pernah Jadi Direktur World Bank

35 hari lalu

1 April Hari Bank Dunia: Begini Sejarah dan Tugasnya, Sri Mulyani Pernah Jadi Direktur World Bank

Hari Bank Dunia atau World Bank Day diperingati setiap 1 April. Hal ini karena pada tanggal tersebut, organisasi bank dunia atau World Bank didirikan

Baca Selengkapnya

Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

42 hari lalu

Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

Sri Mulyani bercerita pertemuan dia dengan Susi Pudjiastuti yang membujuknya pulang ke Indonesia menjadi Menteri Keuangan.

Baca Selengkapnya

Makan Siang Gratis Prabowo Dibahas oleh Pemerintah Jokowi, TPN Ganjar-Mahfud: Anomali

3 Maret 2024

Makan Siang Gratis Prabowo Dibahas oleh Pemerintah Jokowi, TPN Ganjar-Mahfud: Anomali

Deputi Inklusi TPN Ganjar-Mahfud mengkritik program makan siang gratis yang diusung oleh Prabowo-Gibran yang dibahas pemerintah Jokowi saat ini.

Baca Selengkapnya