Atasi Macet, Semarang Lirik Proyek Kereta Ringan

Jumat, 8 Desember 2017 12:17 WIB

Suasana pembangunan kereta api ringan atau LRT (light rail transit) tahap pekerjaan bentang panjang atau longspan di ruas jalan Cawang MT Haryono, Jakarta, 22 Mei 2017. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Perhubungan Kota Semarang tengah mengkaji rencana pembangunan kereta ringan (light rail transit/LRT) untuk mengatasi kemacetan lalu lintas. "Kami mencontoh penerapan LRT di Jakarta,” kata Kepala Seksi Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kota Semarang Ambar Prasetyo, seperti dikutip Koran Tempo edisi Jumat, 8 Desember 2017.

Menurut Ambar, pemerintah Semarang sudah melakukan studi kelayakan tahap awal, tapi masih perlu kajian lanjutan. Dia mencontohkan, kajian yang diperlukan antara lain mengenai skema pengelolaan bisnis sistem transportasi massal tersebut.

Simak: KAI Andalkan Pinjaman Biayai Kereta Ringan Jakarta Bekasi

Ambar mengatakan pembangunan LRT tidak mungkin hanya mengandalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Semarang. Dengan demikian, kata dia, pemerintah harus menggandeng investor. "Kami berharap pada 2018 sudah bisa dimulai. Tapi masih menunggu studi lanjutan karena anggaran untuk pembangunan LRT tidak sedikit," ujarnya.

Ambar menilai LRT memiliki sejumlah keunggulan untuk melayani kebutuhan transportasi publik. Salah satunya dalam hal performa dan keamanan yang lebih baik dibanding angkutan umum lain, seperti bus dan kereta komuter. “Seperti kereta, LRT menjamin kepastian waktu kedatangan dan keberangkatan," ucapnya. Selain untuk angkutan umum, LRT akan dikembangkan guna mendukung industri pariwisata.

Sebelumnya, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Semarang Supriyadi menyetujui rencana pembangunan sistem transportasi LRT untuk membantu mengatasi kemacetan di wilayah itu. Namun dia menegaskan proyek ini memerlukan kajian mendalam karena tidak mungkin hanya mengandalkan APBD Kota Semarang.

"Dinas Perhubungan juga tidak boleh mengesampingkan pengembangan moda transportasi massal yang sudah ada, seperti bus rapid transit Trans Semarang agar koridornya terus ditambah,” tuturnya.

Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu mengatakan penataan sistem transportasi, seperti kereta ringan, harus dilakukan secara menyeluruh dan tidak boleh sepotong-sepotong agar tidak menimbulkan persoalan baru pada kemudian hari. "Angkutan kota yang ada juga harus ditata. Kami sarankan dijadikan saja angkutan feeder (pengumpan) untuk melayani permukiman-permukiman yang belum terjangkau angkutan umum," katanya.

FERY F. | ANTARA

Berita terkait

Larangan Merokok Ganja di Stasiun, Mengenal Deutsche Bahn Perusahaan Kereta Jerman yang Mengumumkan Aturan Ini

12 jam lalu

Larangan Merokok Ganja di Stasiun, Mengenal Deutsche Bahn Perusahaan Kereta Jerman yang Mengumumkan Aturan Ini

Operator kereta di Jerman Deutsche Bahn atau DB mengumumkan melarang merokok ganja di area-area stasiun. Aturan ini berlaku mulai 1 Juni 2024

Baca Selengkapnya

Volume Penumpang Kereta Api di Triwulan Pertama 2024 Mencapai 11 Juta Penumpang

2 hari lalu

Volume Penumpang Kereta Api di Triwulan Pertama 2024 Mencapai 11 Juta Penumpang

KAI mengoperasikan sejumlah kereta api baru, di antaranya seperti KA Argo Merbabu relasi Gambir-Semarang Tawang Bank Jateng (pp).

Baca Selengkapnya

5 Tips Memilih Kursi Kereta Api Jarak Jauh agar Tidak Mundur

2 hari lalu

5 Tips Memilih Kursi Kereta Api Jarak Jauh agar Tidak Mundur

Saat bepergian jarak jauh menggunakan kereta, ketahui beberapa tips memilih kursi kereta agar tidak mundur. Berikut ini tipsnya.

Baca Selengkapnya

Satu Orang Tewas dan Belasan Luka Akibat KA Rajabasa Tabrak Bus di OKU Timur, Begini Penjelasan PT KAI

6 hari lalu

Satu Orang Tewas dan Belasan Luka Akibat KA Rajabasa Tabrak Bus di OKU Timur, Begini Penjelasan PT KAI

PT KAI angkat bicara menyusul insiden kecelakaan lalu lintas antara KA Rajabasa (KA PLB S12A) relasi Tanjungkarang - Kertapati dengan bus kemarin.

Baca Selengkapnya

KAI Daop 1 Jakarta: 75 Ribu Kursi Kereta Masih Tersedia untuk Keberangkatan Pasca Libur Lebaran

9 hari lalu

KAI Daop 1 Jakarta: 75 Ribu Kursi Kereta Masih Tersedia untuk Keberangkatan Pasca Libur Lebaran

Total perjalanan selama masa angkutan lebaran periode 31 Maret hingga 21 April 2024 sebanyak 1.693 kereta api.

Baca Selengkapnya

PT KAI: 93.000 Tiket Kereta untuk Arus Balik Lebaran hingga 21 April Masih Tersedia

10 hari lalu

PT KAI: 93.000 Tiket Kereta untuk Arus Balik Lebaran hingga 21 April Masih Tersedia

PT KAI menyebutkan ada sebanyak 93 ribu lebih ketersediaan tempat duduk untuk keberangkatan arus balik Lebaran hingga Ahad mendatang, 21 April 2022.

Baca Selengkapnya

Arus Balik Lebaran, KAI Tambah Perjalanan Kereta Relasi Yogyakarta-Gambir

13 hari lalu

Arus Balik Lebaran, KAI Tambah Perjalanan Kereta Relasi Yogyakarta-Gambir

Tiket sudah dapat dibeli di aplikasi Access by KAI dan seluruh channel penjualan tiket kereta api lainnya.

Baca Selengkapnya

Libur Lebaran, Barang Penumpang yang Tertinggal di Kereta Yogyakarta Senilai Rp126 Juta

14 hari lalu

Libur Lebaran, Barang Penumpang yang Tertinggal di Kereta Yogyakarta Senilai Rp126 Juta

Barang tertinggal di kereta diamankan petugas dan telah dimasukkan pada database sistem Lost and Found.

Baca Selengkapnya

Hari Kedua Lebaran, Penumpang KA Divre 1 Sumut Mencapai 10.500 Orang

15 hari lalu

Hari Kedua Lebaran, Penumpang KA Divre 1 Sumut Mencapai 10.500 Orang

Jumlah penumpang kereta pada masa Angkutan Lebaran 2024 di wilayah Divre 1 Sumatera Utara terjadi pada Lebaran kedua atau Kamis, 11 April.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Kronologi Ibu Melahirkan di Kereta Api Sembrani, Evakuasi Kecelakaan Tunggal Bus Rosalia Indah

16 hari lalu

Terkini Bisnis: Kronologi Ibu Melahirkan di Kereta Api Sembrani, Evakuasi Kecelakaan Tunggal Bus Rosalia Indah

PT KAI menjelaskan kronologi ibu melahirkan di Kereta Api Sembrani dengan relasi Bekasi-Cepu.

Baca Selengkapnya