BPOM: Hati-Hati Iklan Obat Herbal Bisa Sembuhkan Kanker

Reporter

Antara

Editor

Yudono Yanuar

Senin, 13 November 2017 21:23 WIB

Tak Sembarang Tenggak Obat Herbal

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati terhadap iklan-iklan produk herbal yang mengklaim bisa menyembuhkan kanker tanpa penanganan medis oleh dokter.

"Terdapat keprihatinan mengenai obat herbal yang penggunaannya belum sesuai. Banyak yang mengira obat herbal bisa digunakan sebagai obat kanker padahal tidak," kata Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Kosmetik dan Produk Komplemen BPOM Ondri Dwi Sampurno di Jakarta, Senin, 13 November 2017.

Baca juga: BPOM : Terapi Herbal Hanya Obat Pendukung Atasi Kanker

Menurut Ondri Dwi Sampurno, kanker merupakan gangguan kesehatan serius yang memerlukan penanganan medis intensif. Iklan produk herbal yang melebih-lebihkan khasiat berpotensi besar memicu penderita meninggalkan pengobatan medis sehingga penyakitnya tidak dapat ditangani dan semakin parah keadaannya.

Dalam peraturan pemerintah, kata dia, terdapat larangan obat herbal, termasuk tradisional, untuk mengabarkan khasiatnya lewat iklan untuk penyakit-penyakit tertentu seperti kanker, tuberkulosis, diabetes, lever dan lainnya.

Peraturan tersebut adalah Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 386 Tahun 1994 tentang Pedoman Periklanan: Obat Bebas, Obat Tradisional, Alat Kesehatan, Kosmetika, Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga dan Makanan-Minuman.

Obat herbal, lanjut dia, sebenarnya adalah obat pendukung penyembuhan kanker bagi penderita. Dengan mengonsumsinya bukan berarti menghentikan pengobatan lewat proses medis yang ditangani oleh dokter seperti dengan operasi, radiasi dan tindakan medis lainnya.

Ondri mengatakan iklan obat herbal yang berlebihan harus diwaspadai masyarakat. Secara klinis, kanker akan lebih cepat diatasi jika menggunakan penanganan medis yang teratur dan intensif. Terdapat kecenderungan iklan obat herbal justru mendorong penderita kanker serta merta meninggalkan pengobatan medis karena termakan janji-janji penyembuhannya.

Data Riset Kesehatan Dasar (Riskedas) 2013 menunjukkan prevelensi kanker di Indonesia sebesar 1,4 per 1.000 penduduk Indonesia. Artinya, terdapat peluang para penderita kanker terhasut untuk meninggalkan medis dan beralih ke pengobatan herbal sepenuhnya yang justru membawa mereka pada kondisi yang lebih buruk dibanding menempuh jalur medis.

Berita terkait

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

22 jam lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

2 hari lalu

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

5 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

5 hari lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

7 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

11 hari lalu

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.

Baca Selengkapnya

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

12 hari lalu

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

12 hari lalu

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?

Baca Selengkapnya

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

15 hari lalu

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

17 hari lalu

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.

Baca Selengkapnya