Hadiyanto, Direktur Jenderal Kekayaan Negara Departemen Keuangan

Reporter

Editor

Senin, 9 Juli 2007 03:17 WIB

TEMPO Interaktif, :Hadiyanto Direktur Jenderal Kekayaan Negara Departemen Keuangan “Kami Terus Kumpulkan Bukti-Bukti”Aset-aset bekas milik pemerintah Cina yang ditinggalkan saat orde lama tumbang mulai menimbulkan masalah. Secara mendadak, pemerintah Negeri Tirai Bambu itu meminta kembali aset milik mereka. Padahal saat ini, aset berupa tanah dan bangunan dikuasai banyak pihak, kendati secara status aset tersebut adalah milik negara.Bagaimana upaya pemerintah menyelesaikan masalah ini? Direktur Jenderal Kekayaan Negara Departemen Keuangan Hadiyanto didampingi Direktur Kekayaan Negara Lain-Lain Soepomo menjelaskan secara detail kepada Tempo dalam wawancara yang digelar Jumat pekan lalu. Berikut petikannya. Bagaimana perkembangan valuasi dan legalisasi aset eks asing dan Cina? Aset eks asing atau milik Cina totalnya ada 1.345 aset, itu yang sudah tercatat dalam sistem data base kami. Sebanyak 403 aset di antaranya sudah diselesaikan. Artinya sudah ditetapkan statusnya, apakah itu dihibahkan kepada Pemerintah Daerah maupun ditetapkan status penggunaannya oleh Departemen pendidikan. Sisanya, 942 aset masih dalam proses penyelesaian karena tidak mudah meneliti, menginventarisasi data, di mana aset itu berada dan siapa yang pegang sekarang. Kami telusuri ternyata ada berbagai pihak di sana, ada yang dikuasai oleh Komando Distrik Militer setempat, yayasan pendidikan dan perorangan. Aset yang ditelusuri itu masih ada kemungkinan bertambah? Kemungkinan kecil. (Soepomo: Karena kejadiannya kan sudah lama sekali sejak tahun 1958). Ini bukan growing target, ini sudah data akhir yang kami dapat. Ada nilainya aset-aset itu? Belum ada penilaian. Tapi yang jelas dari aset-aset yang sudah dituntaskan statusnya itu menyetor ke negara Rp 57 miliar lebih. Kalau proses valuasi sudah sejauh mana? Kami belum sampai pada valuasi. Yang kami garap sekarang adalah inventarisasi 942 aset yang tersebar di 29 provinsi. Contoh yang paling konkret adalah aset eks Cina yang sekarang dikuasai Trisakti. Sekarang kami masing sengketa dengan (yayasan) Trisakti bagaimana menyelesaikan masalah itu. Persoalan itu sudah cukup lama. Benarkah pemerintah mengirim tim ke Beijing untuk menjawab klaim dari pemerintah Cina?Benar, Januari lalu kami pergi bersama dengan pejabat Departemen Luar Negeri untuk membahas klaim mereka atas 18 tanah dan bangunan. Selain gedung bekas Kedutaan Besar Cina aset-aset itu adalah rumah bagi karyawan kedutaan. Nah, kami melakukan penelitian dokumentasinya, berkoordinasi dengan Departemen Luar Negeri, dan dari kami ada Biro Hukum Departemen Keuangan yang pergi ke sana untuk membantu karena ini sudah masuk dalam ranah hukum, soal pembuktian. Kalau tidak salah sengketa aset eks Kedutaan Besar Cina di Glodok sudah dimenangkan Indonesia tahun 1980an? Kalau data soal itu terus terang saya belum punya datanya. Sekarang kami sama-sama duduk cari dokumennya, menurut mereka bagaimana dan menurut kami bagaimana dipertemukan. Bagaimana sejarahnya aset-aset itu dikuasai negara? Setelah peristiwa G 30/S/PKI pemerintah melakukan nasionalisasi aset organisasi terlarang. Nah, aset-aset itulah sekarang yang kami tata dokumentasinya. Apa solusi alternatif dari pemerintah menyelesaikan masalah ini? Opsinya bisa macam-macam bisa dengan kompensasi kepada pemerintah sebesar berapa kami hitung ulang. Bisa juga dilepas penguasaannya kepada pihak ketiga, dikembalikan kepada pemiliknya, dihibahkan atau dipertukarkan dengan pihak ketiga. Kalau seseorang punya klaim punya hak ya silakan buktikan. Bagaimana penyelesaian untuk aset yang diklaim pemerintah Cina itu?Nah kalau pemerintah Cina mengaku punya hak, mari kita duduk sama-sama. Asalkan mereka bisa membuktikan kepemilikan itu secara otentik. Kalau memang itu ada bukti otentik, ya pemerintah harus ambil sikap bahwa memang itu haknya yang bersangkutan. Demikian sebaliknya ,kalau tidak ya pemerintah Cina juga harus legowo. Kapan target penyelesaiannya? Kami tak mematok target. Karena seperti aset Trisakti itu sudah sejak puluhan tahun juga tidak selesai-selesai. AGUS SUPRIYANTO/ANTON APRIANTO

Berita terkait

Optimalkan 115 Aset Negara, LMAN Sumbang PNBP Rp 3,7 Triliun

23 Januari 2024

Optimalkan 115 Aset Negara, LMAN Sumbang PNBP Rp 3,7 Triliun

Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) telah membukukan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp 3,7 triliun sepanjang 2023.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran, Link Live Streaming Debat Cawapres

22 Desember 2023

Terkini Bisnis: Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran, Link Live Streaming Debat Cawapres

Berita terkini ekonomi dan bisnis hingga Jumat sore, 22 Desember 2023 antara lain ekonom soroti pembiayaan program makan siang gratis Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Ungkap Tugas Penting DJKN Tak Hanya Mengelola Aset Negara, tapi...

22 November 2023

Sri Mulyani Ungkap Tugas Penting DJKN Tak Hanya Mengelola Aset Negara, tapi...

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) tidak hanya memiliki tugas mengelola aset kekayaan negara.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani soal Aset Negara: Jangan Cuma Koleksi di Neraca Keuangan, Harus Ciptakan Nilai Tambah Ekonomi

22 November 2023

Sri Mulyani soal Aset Negara: Jangan Cuma Koleksi di Neraca Keuangan, Harus Ciptakan Nilai Tambah Ekonomi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan semua kementerian dan lembaga harus meningkatkan kultur atau budaya untuk menjaga aset negara.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tanggapi Kritik Anggota DPR tentang Pertumbuhan Aset Negara

29 Agustus 2023

Sri Mulyani Tanggapi Kritik Anggota DPR tentang Pertumbuhan Aset Negara

Menteri Keuangan Sri Mulyani menanggapi kritik anggota DPR RI mengenai rendahnya pertumbuhan aset negara dibanding pertumbuhan utang.

Baca Selengkapnya

Kejaksaan Agung Serahkan Kapal Hantu ke Polda Bangka Belitung

15 Agustus 2023

Kejaksaan Agung Serahkan Kapal Hantu ke Polda Bangka Belitung

Kejaksaan Agung minta Polda Bangka Belitung segera melaporkan data penyerahan aset di Sistem Informasi Manajemen Akuntansi Barang Milik Negara.

Baca Selengkapnya

PSI Sebut Jalan Protokol Telah Diserahkan ke DKI, Heru Budi: Ada 14 Ruas Jalan Nasional

29 April 2023

PSI Sebut Jalan Protokol Telah Diserahkan ke DKI, Heru Budi: Ada 14 Ruas Jalan Nasional

Heru Budi Hartono mengatakan ada 14 ruas jalan nasional, termasuk jalanan protokol di Jakarta Pusat telah diserahkan ke Pemerintah Daerah sejak 2013.

Baca Selengkapnya

Heru Budi Sebut Jakarta Bertugas Inventarisasi Aset Negara setelah Ibu Kota Pindah IKN

12 April 2023

Heru Budi Sebut Jakarta Bertugas Inventarisasi Aset Negara setelah Ibu Kota Pindah IKN

Heru Budi Hartono mengatakan Pemerintah Provinsi bertugas mendata dan menginventarisasi aset-aset negara setelah Jakarta tidak lagi ibu kota negara.

Baca Selengkapnya

Ibu Kota Pindah ke IKN Nusantara, Heru Budi-Kemenkeu Bahas Pemanfaatan Aset Negara di DKI

28 Maret 2023

Ibu Kota Pindah ke IKN Nusantara, Heru Budi-Kemenkeu Bahas Pemanfaatan Aset Negara di DKI

Pj Gubernur DKI Heru Budi tengah membahas pemanfaatan aset negara yang ada di Jakarta setelah Ibu Kota pindah ke IKN Nusantara.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Singgung Banyak Gedung Aset Negara Terbengkalai di Tengah Kota: Nilainya Luar Biasa

2 Maret 2023

Sri Mulyani Singgung Banyak Gedung Aset Negara Terbengkalai di Tengah Kota: Nilainya Luar Biasa

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyinggung soal aset gedung milik sejumlah Badan Layanan Umum (BLU) yang terbengkalai.

Baca Selengkapnya