Cegah GIF Porno di WhatsApp, Rudiantara: Gunakan Aplikasi Lokal

Reporter

Tempo.co

Rabu, 8 November 2017 08:01 WIB

Tanggapan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara tentang GIF WhatsApp Konten. (Instagram/Kementerian Komunikasi dan Informatika)

TEMPO.CO, Jakarta -Ramainya laporan soal konten pornografi di GIF WhatsApp, Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Rudiantara mengimbau masyarakat menggunakan aplikasi chat buatan Indonesia. “Pakai aplikasi nasional. Kalau saya pakai aplikasi BBM dan PeSankita,” ujar Rudiantara di Badan Pusat Statistik, Selasa, 7 November 2017.

Soal GIF porno, sebelumnya Kominfo telah tiga kali memberikan surat peringatan kepada WhatsApp yaitu pada Ahad malam, 5 November 2017, serta Senin dinihari dan Senin pagi, 6 November 2017.

Praktisi media sosial, Nukman Luthfie menyarankan pemerintah untuk menghapus aplikasi WhatsApp untuk sementara. Namun, Rudiantara mengatakan, Kominfo tidak bermaksud memblokir WhatsApp melainkan Tenor sebagai penyedia GIF. Namun, kata Rudiantara, pihak WhatsApp perlu ikut bertanggung jawab mebatasi akses konten tersebut agar masyarakat, terutama orangtua dapat merasa aman.

Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) telah memblokir enam domain name system (DNS) Tenor sebagai GIF berkonten asusila di WhatsApp pada 6 November 2017. Enam DNS itu adalah tenor.com, api.tenor.com, blog.tenor.com, qa.tenor.com, media.tenor.com, dan media1.tenor.com.

Kendati demikian, masyarakat masih bisa mengakses konten porno itu melalui WhatsApp lantaran sudah terkoneksi dengan Internet protocol address aplikasi chat tersebut. Rudiantara mengatakan, Kominfo mengalami kendala dalam menghubungi pihak WhatsApp. Menurutnya, respon dari pihak WhatsApp lambat karena sulit menemui secara langsung di Indonesia.

Advertising
Advertising

Rudiantara mengakui masih banyak kekurangan dalam aplikasi chat buatan lokal. “Memang aplikasi nasional harus diperbaiki, terutama dari sisi kemudahannya. Masih kurang user friendly,” ujarnya.

Konten prono dalam GIF WhatsApp ini sebelumnya telah ramai dibicarakan di media sosial. Rudiantara mendapatkan banyak keluhan soal itu melalui akun Twitternya. “Kami sangat mengapresiasi pada masyarakat yang melapor, terutama media. Paling banyak laporan itu Minggu sore,” kata Rudiantara.

RIANI SANUSI PUTRI | DRC

Berita terkait

Bersihkan Konten GIF Porno, WhatsApp Tak Jadi Diblokir

8 November 2017

Bersihkan Konten GIF Porno, WhatsApp Tak Jadi Diblokir

Saat ini konten yang mengandung pornografi, terutama dari situs Tenor, tidak lagi dapat diakses di WhatsApp.

Baca Selengkapnya

Kominfo Akui Konten Porno di GIF WhatsApp Belum Semua Diblokir

7 November 2017

Kominfo Akui Konten Porno di GIF WhatsApp Belum Semua Diblokir

Pemblokiran GIF WhatsApp yang mengandung konten pornografi sudah dilakukan oleh operator.

Baca Selengkapnya

Sebagian Pengguna Masih Bisa Akses Aplikasi Gif Porno di Whatsapp

7 November 2017

Sebagian Pengguna Masih Bisa Akses Aplikasi Gif Porno di Whatsapp

Konten GIF porno di WhatsApp masih bisa dibuka.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Tidak Akan Blokir WhatsApp, Asalkan

7 November 2017

Pemerintah Tidak Akan Blokir WhatsApp, Asalkan

Pemerintah tidak akan memblokir aplikasi WhatsApp, namun mereka perlu ikut bertanggung jawab membatasi akses konten GIF WhatsApp.

Baca Selengkapnya

Layanan GIF WhatsApp Sudah Tidak Bisa Diakses

7 November 2017

Layanan GIF WhatsApp Sudah Tidak Bisa Diakses

Pengguna layanan WhatsApp tidak bisa lagi mengakses aplikasi GIF berbau asusila.

Baca Selengkapnya

KPAI: WhatsApp Wajib Lindungi Anak dari Konten GIF Porno

7 November 2017

KPAI: WhatsApp Wajib Lindungi Anak dari Konten GIF Porno

KPAI bakal menemui manajemen WhatsApp soal konten GIF porno pada aplikasi layanan percakapan tersebut.

Baca Selengkapnya

Heboh GIF Porno WhatsApp, ini Saran Psikolog untuk Orangtua

6 November 2017

Heboh GIF Porno WhatsApp, ini Saran Psikolog untuk Orangtua

Psikolog Ratih Ibrahim menilai orang tua memiliki peran penting untuk hindari konten GIF porno di WhatsApp

Baca Selengkapnya