IoT Menopang Pengembangan Digitalisasi

Kamis, 2 November 2017 12:12 WIB

Penopang Pengembang Digitalisai

INFO TEKNO- Semua benda bakal terhubung ke Internet. Ini bukan omong kosong belaka, karena teknologi IoT (internet of things) bakal makin populer. Jam tangan, kulkas, AC, lampu, bahkan kamera pengontrol pun dapat dikendalikan dengan mudah. Menggunakan jaringan pita sempit (narrowband), IoT seolah mengubah barang mati menjadi bernyawa karena bisa berkomunikasi dengan pemilik barang.

Pasar IoT ini terus berkembang. Indonesia menjadi pangsa pasar terbesar di ASEAN dan diprediksi mencapai Rp 444 triliun pada 2022, dengan lebih dari 400 juta perangkat sensor terpasang. Rincian dari angka ini terdiri dari konten dan aplikasi Rp 192,1 triliun, disusul platform Rp 156,8 triliun, perangkat IoT Rp 56 triliun, serta network dan gateway sebesar Rp 39,1 triliun.

Dengan potensi sebesar itu, pemerintah sedang menyiapkan peta jalan IoT untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan peningkatan daya saing nasional, menjaga kedaulatan bangsa melalui pengembangan ekosistem IoT nasional yang berkelanjutan, dan mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia.

Dengan potensi demikian besar, tidak hanya pemain teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang dapat memanfaatkan potensi IoT. Operator seluler pun dapat menangguk keuntungan. Operator seluler dapat memperoleh pendapatan baru di saat pasar seluler sudah mulai jenuh. Tinggal operator cerdik menggabungkan layanan pita lebar yang dimilikinya dengan pita sempit, sehingga bisa menjadi solusi terutama bagi klien bisnis yang ingin memanfaatkan solusi menggunakan IoT.

Seperti yang dilakukan Indosat Ooredoo, salah satu operator yang sejak awal menggarap konsumen bisnis. IoT menjadi salah satu solusi perusahaan dalam menyediakan ekosistem TIK yang handal. Untuk itu, operator seluler akan lebih baik dengan penyedia solusi lain dan disandingkan dengan konektivitas yang menjadi bisnis utama operator.

Advertising
Advertising

Saat ini Indonesia memang masih dalam tahap awal pengembangan industri IoT. Meski demikian, ada pula perusahaan Indonesia yang sudah meringsek pasar hingga Tiongkok dan Eropa dengan menyediakan solusi rumah cerdas menggunakan IoT. Tidak hanya mengembangkan dari sisi desain, platform, dan aplikasi, hardware-nya pun dibuat sendiri.

Produk global dengan citarasa lokal. Tapi, di sisi lain menggarap IoT bukan sesuatu yang mudah karena ekosistemnya yang rumit dan pasarnya lebih terfokus pada korporasi atau perusahaan. Biasanya industri banyak menggunakan solusi IoT untuk melakukan otomasi di pabrik atau lokasi pengembangan usaha. Misalnya memasang sensor yang terhubung ke Internet untuk menentukan dan memberi peringatan usia pakai mesin atau perangkat lain atau untuk keperluan lainnya.

Pengembangan IoT juga tak berbatas di satu sektor saja. Sejumlah sektor dapat berkembang seperti pertanian, perkebunan, transportasi, pertambangan, hingga perminyakan. Pesawat terbang yang memiliki lebih dari 20 ribu komponen pun dapat dipasang sensor IoT, sehingga dapat dianalisis dari jauh untuk mengetahui kondisi komponen tersebut. Dengan sensor itu, sistem bisa memberitahu kapan akan dilakukan perawatan atau pemeliharaan.

Alhasil, benda berkomunikasi pun bukan fiksi belaka. IoT membuktikannya. (*)

Berita terkait

Bersiap Maju Pilkada, Bupati Petahana Buru Selatan Ambil Formulir ke Partai

7 jam lalu

Bersiap Maju Pilkada, Bupati Petahana Buru Selatan Ambil Formulir ke Partai

Pengambilan formulir ke PKB, Nasdem, hingga PSI.

Baca Selengkapnya

Bank Mandiri Pastikan Komitmen Keberlanjutan melalui BMSG on Preference

11 jam lalu

Bank Mandiri Pastikan Komitmen Keberlanjutan melalui BMSG on Preference

Acara ini bertujuan meningkatkan kesadaran, serta peran pegawai Mandiri untuk menerapkan ESG dalam operasional perseroan.

Baca Selengkapnya

Hasil RUPST: Telkom Bagikan Dividen 17,68 Triliun Rupiah

11 jam lalu

Hasil RUPST: Telkom Bagikan Dividen 17,68 Triliun Rupiah

Dividen sebesar Rp 178,50 per lembar saham tersebut akan diberikan pada 17 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Sosialisasi Empat Pilar MPR, Bamsoet Ingatkan Sisi Gelap Kemajuan Teknologi

13 jam lalu

Sosialisasi Empat Pilar MPR, Bamsoet Ingatkan Sisi Gelap Kemajuan Teknologi

Hasil survei Digital Civility Index oleh Microsoft tahun 2020, menempatkan Indonesia sebagai negara yang paling 'tidak sopan' di kawasan Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus

15 jam lalu

Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus

Penambahan pupuk subsidi dari 4,7 juta ton menjadi 9,5 juta ton telah mendapat persetujuan dari presiden.

Baca Selengkapnya

Paritrana Award BPJS Ketenagakerjaan Masuk Tahap Wawancara Nasional

15 jam lalu

Paritrana Award BPJS Ketenagakerjaan Masuk Tahap Wawancara Nasional

Paritrana Award merupakan apresiasi untuk mendorong terwujudnya universal coverage perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan.

Baca Selengkapnya

Helldy: Aspal Plastik di Cilegon Bisa Jadi Percontohan

15 jam lalu

Helldy: Aspal Plastik di Cilegon Bisa Jadi Percontohan

Aliansi Kabupaten/Kota Peduli Sanitasi akan berkunjung ke Kota Cilegon. Penggunaan aspal plastik dapat menjadi contoh implementasi pengolahan sampah.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Apresiasi Kiprah Asia Cargo Network

15 jam lalu

Bamsoet Apresiasi Kiprah Asia Cargo Network

Di balik sukses ACN, terdapat berbagai tantangan yang harus dihadapi. Termasuk tingginya harga avtur di Indonesia.

Baca Selengkapnya

GBI Keluarga Allah Sumbang Dua Lukisan ke Lapas Salemba

1 hari lalu

GBI Keluarga Allah Sumbang Dua Lukisan ke Lapas Salemba

Lukisan Yesus dibuat oleh seniman Sony Wungkar.

Baca Selengkapnya

PNM Terus Bekali Nasabah dengan Teknologi Digital

1 hari lalu

PNM Terus Bekali Nasabah dengan Teknologi Digital

Semua holding Ultra Mikro telah mempersiapkan berbagai enabler yaitu rekening Simpedes UMI, AgenBRILink Mekaar, dan Senyum Mobile

Baca Selengkapnya