Bupati Nganjuk Terkena OTT saat Bappenas Siapkan Perpres Anti-OTT

Reporter

Imam Hamdi

Editor

Yudono Yanuar

Rabu, 25 Oktober 2017 22:13 WIB

Salah satu ruangan yang disegel Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Dinas Pendidikan, Nganjuk, Jawa Timur, Rabu (25/10.2017). KPK melakukan penyelidikan terhadap sejumlah Kepala Dinas di lingkungan pemerintah daerah setempat terkait dugaan tidak pidana korupsi berupa penerimaan suap pada perekrutan Pegawai Negeri Sipil (PNS) tahun 2017. ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani

TEMPO.CO, Jakarta - Bappenas sedang menggodok peraturan presiden untuk mencegah OTT (operasi tangkap tangan) terhadap kepala daerah, ketika KPK melakukan OTT terhadap Bupati Nganjuk, Jawa Timur, Taufiqqurahman.

Kepala Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro mengatakan rencana pembuatan peraturan presiden untuk mencegah operasi tangkap tangan (OTT) kepala daerah karena korupsi, sedang dibahas. "Tentang Perpres (pencegahan) OTT, kami akan bekerja sama dengan kantor staf presiden untuk membuatnya," kata Bambang di Jakarta, Rabu, 25 Oktober 2017.

Baca juga: OTT Bupati Nganjuk, KPK Sita Uang Ratusan Juta Rupiah

Pada hari yang sama, KPK melakukan OTT terhadap Taufiqqurahman. Menurut KPK, ada 15 orang ditangkap dalam kasus dugaan suap itu.

Presiden Joko Widodo, Selasa, 24 Oktober 2017, mengumpulkan para bupati, wali kota, dan gubernur seluruh Indonesia di Istana Kepresidenan untuk memberikan arahan. Jokowi sempat menyinggung masalah maraknya OTT oleh KPK terhadap kepala daerah.

"Ini pada takut semua sama OTT enggak? Pada takut? Ya, jangan beri ruang," ujar Jokowi. Baca: Kumpulkan Kepala Daerah, Jokowi: Kalian Takut OTT Enggak?

Menurut Bambang, Perpres tersebut merupakan penggabungan sistem e-planning (perencanaan elektronik) dan e-budgeting (penganggaran elektronik), yang secara sistem sudah dimiliki dengan e-procurement (pengadaan elektronik).

Namun, kata Bambang, sejauh ini yang belum menjadi satu adalah sistem e-budgetingnya. "Kami tidak hanya upaya (membuat) Perpresnya saja, tetapi membuat sistemnya terbangun (terlebih dahulu)."

Perpres tersebut dicetuskan Presiden Joko Widodo saat memberikan pengarahan kepada para gubernur, bupati, dan wali kota seluruh Indonesia di Istana Negara, Selasa, 24 Oktober 2017.

Pemerintah telah menyiapkan Perpres tersebut untuk mencegah terjadinya korupsi di tingkat kepala daerah sehingga tidak terjadi OTT. Menurut presiden jika sistem e-planning, e-budgeting, e-procurement ini berjalan akan mengurangi korupsi, dan mencegah terjadinya OTT.

Advertising
Advertising

Berita terkait

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

15 jam lalu

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

Eks penyidik KPK, Yudi Purnomo Harahap, menilai Nurul Ghufron seharusnya berani hadir di sidang etik Dewas KPK jika merasa tak bersalah

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

18 jam lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

1 hari lalu

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

Alexander Marwata mengaku membantu Nurul Ghufron untuk mencarikan nomor telepon pejabat Kementan.

Baca Selengkapnya

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

1 hari lalu

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

Nurul Ghufron dinilai panik karena mempermasalahkan prosedur penanganan perkara dugaan pelanggaran etiknya dan menyeret Alexander Marwata.

Baca Selengkapnya

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

1 hari lalu

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

Menurut KPK, keluarga SYL dapat dijerat dengan hukuman TPPU pasif jika dengan sengaja turut menikmati uang hasil kejahatan.

Baca Selengkapnya

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

1 hari lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

KPK mengatakan, kuasa hukum Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor seharusnya berperan mendukung kelancaran proses hukum.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

1 hari lalu

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

Nurul Ghufron menyebut peran pimpinan KPK lainnya dalam kasus dugaan pelanggaran kode etik yang menjerat dirinya.

Baca Selengkapnya

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

2 hari lalu

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

Wakil KPK Nurul Ghufron menilai dirinya menggugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta bukan bentuk perlawanan, melainkan pembelaan diri.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

2 hari lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

2 hari lalu

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

Kejati Bali melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap oknum Bendesa Adat di Bali. Bendesa itu diduga melakukan pemerasan investasi.

Baca Selengkapnya