Gaji Rp 3-5 Juta Ingin Beli Rumah? Ini Tip dari Perencana Keuangan
Reporter
Alfan Hilmi
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Kamis, 19 Oktober 2017 18:16 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Perencana keuangan dari Tatadana Consulting, Tejasari Assad, mengatakan kesulitan pertama saat membeli rumah adalah menyiapkan uang muka. Tak terkecuali, kesulitan tersebut dihadapi oleh pembeli rumah yang memiliki gaji Rp 3-5 juta per bulan.
Terkait dengan uang muka rumah, kata Tejasari, besarnya 10-30 persen dari harga rumah. “Apabila harga rumah Rp 300 juta, dengan DP 10 persen maka perlu uang sebesar Rp 30 juta. Itu belum termasuk biaya-biaya lainnya,” kata Tejasari kepada Tempo, Kamis, 19 Oktober 2017. Angka tersebut termasuk cukup besar dan memberatkan untuk sebagian besar orang. Langkah yang bisa dilakukan masyarakat dengan gaji rendah untuk membeli rumah adalah mengajukan kredit kepemilikan rumah (KPR).
Baca: Cari Rumah Minimalis Harga Rp 200 Jutaan? Ini Pilihannya
Tejasari menjelaskan, maksimal rasio utang adalah sepertiga gaji. Artinya dengan gaji Rp 3 juta, maksimal cicilan bulanan yang bisa diambil Rp 1 juta. Untuk gaji Rp 3 juta itu, cicilan biasanya berjangka panjang selama 20-30 tahun.
Menurut Tejasari, tidak masalah mengambil cicilan dengan jangka waktu panjang. Hal ini dilakukan agar kondisi keuangan tidak terganggu dengan cicilan KPR yang harus dibayar setiap bulan.
Seiring dengan berjalannya waktu, dengan adanya kenaikan gaji dan bonus, maka masyarakat bergaji rendah bisa melakukan pelunasan sebagian utangnya. Hal ini dilakukan untuk mengurangi jangka waktu KPR dan cicilannya bisa lunas dengan lebih cepat.
Sebab itu, Tejasari mengimbau kepada masyarakat untuk memanfaatkan program subsidi dari pemerintah. Bagi mereka yang bergaji Rp 4 juta atau kurang bisa memanfaatkan KPR subsidi. Hal ini dengan syarat rumah yang dibeli harganya maksimal Rp 141 juta.
Dengan subsidi tersebut, masyarakat akan dibebaskan beban PPN 10 persen. Selain itu, mereka yang bergaji Rp 4 juta ke bawah hanya terkena PPh 1 persen dan mendapatkan bunga KPR 5 persen sepanjang tenor. "Manfaatkan juga program tanpa uang muka atau cicilan uang muka," kata dia. Untuk mendapatkan subsidi ini, masyarakat diimbau untuk mencari penawaran ke developer yang bekerja sama dengan pemerintah dan bank pemberi KPR bersubsidi.
Tejasari mengatakan luas rumah yang bisa dibeli oleh masyarakat bergaji Rp 3 juta sampai Rp 5 juta per bulan adalah 70 meter persegi. Biasanya lokasinya berada di pinggir atau di luar Jakarta. “Hanya saja, program subsidi pemerintah biasanya menempatkan pembelian rumah di luar Jakarta, yang lokasinya cukup jauh,” kata Tejasari.
Ketua Dewan Pertimbangan Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Eddy Ganefo mengimbau mereka yang bergaji Rp 5 juta untuk membeli rumah susun sederhana milik atau Rusunami saja. Eddy mengatakan Rusunami masih bisa dijangkau karena harga Rp 200 juta dengan luas 30 meter persegi.
Jika tetap ingin membeli rumah tapak, Eddy mengimbau kepada mereka yang bergaji rendah untuk menyasar daerah pinggir Jakarta. Daerah tersebut, yakni Kabupaten Bekasi, Depok, Bogor, Cikarang, Tangerang, Kabupaten Serang, dan lainnya. Masyarakat bisa membeli rumah seharga Rp 200-500 juta dengan tipe 30 atau 45. "Mereka yang bergaji Rp 5 juta bisa beli rumah di Jakarta jika sudah punya tabungan sebelumnya," ujarnya.