Kemenko Perekonomian Gandeng WWF Percepat Reforma Agraria

Kamis, 19 Oktober 2017 16:05 WIB

Pemerintah Godok Skema Reforma Agraria

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Koordinator Perekonomian menunjuk WWF Indonesia sebagai project management office (PMO) pembentukan Sekretariat Bersama Reforma Agraria dan Perhutanan Sosial. Pembentukan tersebut telah disetujui melalui nota kesepahaman yang ditandatangani Sekretaris Menteri Koordinator Perekonomian Lukita Dinarsyah Tuwo hari ini di Gedung Kementerian Perekonomian di Jakarta Pusat.

Lukita mengatakan dengan adanya kerjasama antara kementerian dan lembaga terkait, diharapkan target dalam reforma agraria dapat dicapai secara efektif dan mempercepat target program tersebut. "Sekber dibentuk dengan tujuan mempercepat proses reforma agraria," ujarnya, Kamis, 19 Oktober 2017.

Baca: Menko Darmin Pimpin Tim Reformasi Agraria

Proses reforma agraria, menurut Lukita, sangat penting sebagai peletak dasar bagi program kebijakan pemeratan ekonomi, pengurangan kesenjangan pemilikan atau penguasaan lahan, penurunan angka kemiskinan dan menciptakan lapangan pekerjan. Bahkan, kerja sama ini merupakan yang pertama kali dilakukan Kemenko Perekonomian dengan pihak luar untuk penunjukan PMO.

Dalam kebijakan reforma agraria, kata Lukita, ada dua fokus program yang menjadi kunci untuk mengurangi ketimpangan yang terjadi, yakni legalisasi aset yang terdiri dari lahan transmigrasi dan prona, serta redistribusi aset yang terdiri dari hag guna usaha atau tanah terlantar dan pelepasan kawasan hutan. "Kedua adalah pemberian akses pemanfaatan lahan hutan melalui program perhutanan sosial."

Advertising
Advertising

CEO WWF Indonesia Rizal Malik mengatakan kerja sama ini akan membantu pemerintah dalam program prioritas untuk memperbaiki tata kelola dan mewujudkan perhutanan sosial, melestarikan hutan dan keanekaragaman hayati di dalamnya. "Apalagi Indonesia merupakan negara yang ikut menyepakati Paris Agreement dan SDG (sustainable development goal)," ucapnya.

Rizal menambahkan fokus reforma agraria yang utama adalah legalisasi dan redistribusi aset yang digolongkan tanah obyek reforma agraria seluas 9 juta hektare. Dari luas tersebut ditargetkan 4,5 juta hektare untuk legalisasi aset. Adapun rinciannya 3,9 juta hektare untuk sertifikasi tanah warga dan 0,6 juta hektare untuk lahan transmigrasi.

Selain itu, sisanya 4,5 juta hektare akan dialokasikan untuk redistribusi aset yang terdiri dari 0,4 juta hektare dari lahan HGU yang telah habis masa berlakunya dan tanah-tanah terlantar, lalu 4,1 juta hektare dari pelepasan kawasan hutan negara. "Pemerintah juga menyiapkan lahan seluas 12,7 juta hektare melaui program perhutanan sosial," ucapnya.

Lebih lanjut Rizal menuturkan WWF Indonesia dalam perjanjian ini akan membantu untuk menjalin komunikasi dan koordinasi antar kementrian agar program pemerintah terkait reforma agraria tercapai. "Kami bertugas membantu untuk koordinasi teknis antar kementerian mengenai progres program ini."

Berita terkait

AHY jadi Menteri ATR, Walhi: Penunjukkannya seperti Membagi Jatah Kue

22 Februari 2024

AHY jadi Menteri ATR, Walhi: Penunjukkannya seperti Membagi Jatah Kue

Walhi mengatakan pelantikan AHY sebagai Menteri ATR/BPN semakin menunjukkan bahwa mekanisme pengangkatan menteri di RI masih jauh dari harapan.

Baca Selengkapnya

Mahfud MD Sebut Redistribusi Tanah Bukan Sekadar Bagi Sertifikat Tanah, Apa Itu Land Reform?

24 Desember 2023

Mahfud MD Sebut Redistribusi Tanah Bukan Sekadar Bagi Sertifikat Tanah, Apa Itu Land Reform?

Cawapres Mahfud MD menyebut land reform bukan sekadar bagi-bagi sertifikat tanah. Apa itu land reform, bagaimana penerapannya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Kebijakan Satu Peta Perbaiki Tata Kelola Geospasial

22 Maret 2023

Kebijakan Satu Peta Perbaiki Tata Kelola Geospasial

Satu Peta telah untuk perbaikan tata kelola penerbitan izin dan hak atas tanah.

Baca Selengkapnya

KUR Festival agar Pemuda Semangat Berwirausaha

22 Maret 2023

KUR Festival agar Pemuda Semangat Berwirausaha

Pemerintah berupaya mendorong UMKM untuk mengakses pembiayaan KUR sehingga usahanya cepat naik kelas.

Baca Selengkapnya

Indonesia Dorong Kawasan ASEAN Jadi Pusat Pertumbuhan Ekonomi Dunia

16 Maret 2023

Indonesia Dorong Kawasan ASEAN Jadi Pusat Pertumbuhan Ekonomi Dunia

Kawasan ASEAN mempunyai modal cukup mumpuni untuk menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dunia dengan PDB mencapai US$ 3,36 triliun.

Baca Selengkapnya

Pemerintah AS Dukung Kemitraan Indo Pacific Economic Framework

16 Maret 2023

Pemerintah AS Dukung Kemitraan Indo Pacific Economic Framework

Pemerintah Indonesia tetap memiliki harapan besar pada IPEF untuk menghasilkan hal-hal konkret.

Baca Selengkapnya

Rapat Konsultasi GTRA Digelar, Bahas Otsus dan Masyarakat Adat

15 Maret 2023

Rapat Konsultasi GTRA Digelar, Bahas Otsus dan Masyarakat Adat

UU Otsus merupakan wujud keseriusan negara untuk Masyarakat Adat di Papua

Baca Selengkapnya

KPA: Rezim Jokowi Gagal Melakukan Agenda Reforma Agraria

26 Januari 2023

KPA: Rezim Jokowi Gagal Melakukan Agenda Reforma Agraria

Sekretaris Jenderal Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) Dewi Kartika sebut rezim pemerintahan Joko Widodo alias Jokowi gagal melakukan agenda reforma agraria.

Baca Selengkapnya

BPKP Bakal Audit Realisasi Penyaluran KUR

13 Januari 2023

BPKP Bakal Audit Realisasi Penyaluran KUR

BPKP mengaudit pelaksanaan kredit usaha rakyat (KUR). Penyaluran KUR terus meningkat dalam lima tahun terakhir.

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Dampingi Jokowi di KTT Peringatan 45 Tahun ASEAN-Uni Eropa

15 Desember 2022

Menko Airlangga Dampingi Jokowi di KTT Peringatan 45 Tahun ASEAN-Uni Eropa

Jokowi menegaskan kemitraan ASEAN dan Uni Eropa harus didasarkan pada prinsip kesetaraan, saling menghormati, dan saling menguntungkan.

Baca Selengkapnya