JATAM: Pisang dan Udang di Sulawesi Tengah Terkontaminasi Merkuri

Reporter

Imam Hamdi

Editor

Martha Warta

Selasa, 10 Oktober 2017 09:20 WIB

Puluhan Nelayan turut serta pada aksi yang digelar koalisi Break Free yaitu Greenpeace, Walhi dan Jatam untuk menghentikan pembangunan PLTU Batang di perairan Roban Timur, Batang, Jawa Tengah, 30 Maret 2017. Dalam aksi ini mereka menuntut Pemerintah untuk

TEMPO.CO, Jakarta - Jaringan Advokasi Tambang Nasional mengungkapkan temuan kandungan merkuri pada pisang dan udang yang dihasilkan dari kawasan sekitar penambangan emas di Pobaya, Palu, Sulawesi Tengah.

Koordinator Jatam Nasional Merah Johansyah Islamil mengatakan berdasarkan riset dari 22 pangan yang terkontaminasi merkuri, kedua makanan tersebut yang paling mengandung merkuri.

Riset pangan dilakukan pada Juli 2016, melalui riset mercury contamination levels ini small-scale gold mining areas in Indonesia. "Pisang dan udang sangat tinggi kandungan merkurinya di Pobaya. Ini karena imbas penambangan emas yang menggunakan merkuri dalam mengolahnya," kata Merah Johansyah di Jakarta, Senin, 5 Oktober 2017.

Selain itu, sedikitnya 400 ribu jiwa masyarakat Kota Palu hidup dalam paparan limbah berbahaya dan beracun merkuri dan sianida atas aktivitas tambang emas di Blok Poboya. Paparan merkuri tertinggi mencapai 17,62 ng/mg dan mencapai radius 7 km dari lokasi penambangan. "Sudah melebihi indek polusi WHO (Badan Kesehatan Dunia)

Lebih jauh ia menuturkan sumber air minum warga Kota Palu juga tercemar merkuri dan sianida. Tujuh daerah aliran sungai seluas 90.355 hektar yang merupakan sumber air minum warga Palu dalam konsesi kontrak karya Cita Palu Mineral. Daerah aliras sungai tersebut merupakan resapan air yang mencakup 15 kelurahan.

Advertising
Advertising

"Ini sudah melanggar UU tentang sumber daya air (karena dikelola perusahaan swasta)," ucapnya.

Jatam mendesak pemerintah untuk segera memoratorium tambang emas di seluruh Indonesia. Menurutnya, tambang emas merupakan sumber dari malapetaka bagi lingkungan dan manusia.

"Bahkan, dampak merkuri dari tambang emas bisa merusak generasi penerus bangsa. Kalau 400 ribu warga palu idiot semua bahaya. Sebab, kandungan merkuri bisa melemahkan daya pikir."

IMAM HAMDI

Berita terkait

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

26 hari lalu

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

Pusat Riset Elektronika BRIN mengembangkan beberapa produk biosensor untuk mendeteksi virus dan pencemaran lingkungan.

Baca Selengkapnya

Limbah Tambak Udang Cemari Taman Nasional Karimunjawa, KLHK Tetapkan 4 Tersangka

44 hari lalu

Limbah Tambak Udang Cemari Taman Nasional Karimunjawa, KLHK Tetapkan 4 Tersangka

Gakkum KLHK menetapkan empat tersangka pencemaran lingkungan di Taman Nasional Karimunjawa. Kejahatan terkait limbah ilegal dari tambak udang.

Baca Selengkapnya

Pencemaran Lingkungan di Area Tambang Minyak, Guru Besar ITS Rekomendasikan Ini

14 Januari 2024

Pencemaran Lingkungan di Area Tambang Minyak, Guru Besar ITS Rekomendasikan Ini

Peningkatan aktivitas industri pertambangan menimbulkan risiko terjadinya pencemaran lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sagu Disebut Bisa Jadi Bahan Pembalut dan Popok Ramah Lingkungan

12 November 2023

Sagu Disebut Bisa Jadi Bahan Pembalut dan Popok Ramah Lingkungan

Sampah pembalut dan popok dikenal kerap menjadi masalah. Sagu disebut-sebut bisa membuat dua benda itu ramah lingkungan

Baca Selengkapnya

Diduga Mencemari Lingkungan, PT GSA Dilaporkan ke Ombudsman

10 Oktober 2023

Diduga Mencemari Lingkungan, PT GSA Dilaporkan ke Ombudsman

Pabrik pengolahan jagung PT Global Solid Agrindo (PT GSA) dilaporkan warga ke Ombudsman karena diduga mencemari lingkungan.

Baca Selengkapnya

Besok Bersih Pantai Cibutun Loji Sukabumi, Begini Respons Pandawara Group Setelah Viral

5 Oktober 2023

Besok Bersih Pantai Cibutun Loji Sukabumi, Begini Respons Pandawara Group Setelah Viral

Pandawara Group mengunggah video terbaru yang berisi permohonan maaf hingga memberi klarifikasi terkait tujuan bersihkan Pantai Cibutun Loji Sukabumi

Baca Selengkapnya

Warga Karimunjawa Tolak Tambak Udang karena Mencemari Lingkungan

29 September 2023

Warga Karimunjawa Tolak Tambak Udang karena Mencemari Lingkungan

Warga Karimunjawa, Kabupaten Jepara menolak keberadaan tambak udang yang diduga mencemari lingkungan.

Baca Selengkapnya

5 Dampak Polusi Udara Terhadap Kulit, Di Antaranya Memicu Stres Oksidatif

28 Agustus 2023

5 Dampak Polusi Udara Terhadap Kulit, Di Antaranya Memicu Stres Oksidatif

Paparan polusi udara secara terus menerus meningkatkan risiko perubahan pigmentasi kulit seperti hiperpigmentasi atau peningkatan produksi melanin. Hal ini menyebabkan timbulnya masalah bintik atau bercak gelap pada kulit.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Akan Kenakan Pajak Pencemaran Lingkungan, Begini Bunyi Pasal 206 PP Nomor 22 Tahun 2021

18 Agustus 2023

Pemerintah Akan Kenakan Pajak Pencemaran Lingkungan, Begini Bunyi Pasal 206 PP Nomor 22 Tahun 2021

Pemerintah berencana kenakan pajak pencemaran lingkungan. Hal ini tertuang dalam Pasal 206 Peraturan Pemerintah Nomor 22 tahun 2021. Begini bunyinya.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik 27 Juli Diperingati Sebagai Hari Sungai Nasional

27 Juli 2023

Kilas Balik 27 Juli Diperingati Sebagai Hari Sungai Nasional

Hari Sungai Nasional merupakan bentuk apresiasi dan dorongan untuk meningkatkan kesadaran pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian sungai.

Baca Selengkapnya