BEI: Satu Emiten Delisting Oktober Ini

Reporter

Aditya Budiman

Editor

Martha Warta

Kamis, 5 Oktober 2017 18:36 WIB

Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio di Gedung BEI, Jakarta Selatan, 28 Agustus 2017. Alfan Hilmi

TEMPO.CO, Jakarta-Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah mengawasi tiga emiten yang berpotensi delisting. Delisting ialah penghapusan pencatatan saham emiten dari bursa. Direktur Utama BEI Tito Sulistio mengatakan dari tiga ada satu emiten yang berpotensi kuat delisting Oktober ini.

"Bisa forced delisting (penghapusan paksa) bulan ini. Kami tidak akan menunggu," ucap Tito di Jakarta, Kamis, 5 Oktober 2017. Upaya BEI dengan memberi kesempatan perbaikan sudah dilakukan, namun hingga saat ini emiten itu belum menunjukkan gelagat perbaikan. Tito sendiri enggan menyebutkan ketiga perusahaan yang tengah diawasi itu.

Ada dua hal yang menjadi perhatian utama apakah sebuah perusahaan layak delisting atau tidak. Tito menyebutkan dua komponen itu ialah laporan keuangan dan unit usaha yang jelas. Dari pemantauan BEI, ternyata emiten yang tengah dipantau tidak membuat laporan keuangan lebih dari dua tahun dan tidak bisa membuktikan usaha yang dijalankan.

Di luar satu emiten yang bakal terkena delisting, lanjut Tito, dua emiten lainnya dinilai ada upaya melakukan perbaikan. BEI sendiri menegaskan tidak tebang pilih atau memberikan perlakuan beda terhadap ketiga emiten itu. Ia menuturkan sudah menyurvei langsung ke lapangan untuk mengetahui kondisi ketiga emiten itu. "Kantor ada tapi tidak ada orangnya. Tidak punya bisnis tapi ada usahanya," kata Tito.

Sebelumnya, selain tiga emiten tersebut, BEI sudah delisting saham PT Inovisi Infracom Tbk (INVS). Dengan kata lain, saham INVS tidak lagi diperdagangkan di pasar modal. Penghapusan pencatatan efek Inovisi dari Bursa Efek Indonesia efektif terhitung 23 Oktober 2017.

Advertising
Advertising

Tito mengatakan sudah berkali-kali BEI memanggil direksi namun tidak mendapatkan respon. Menurut dia, BEI harus mempunyai kepastian ihwal kepastian usaha. Indikator dari itu ialah ada atau tidaknya laporan keuangan. "Mereka tidak bisa memberi laporan keuangan makanya di forced delisting," kata dia.

ADITYA BUDIMAN

Berita terkait

Kaleidoskop 10 Emiten Paling Menarik 2023: GoTo dan Tiktok, BREN Tembus Rp 1000 T hingga INCO

2 Januari 2024

Kaleidoskop 10 Emiten Paling Menarik 2023: GoTo dan Tiktok, BREN Tembus Rp 1000 T hingga INCO

Tahun 2023, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat sebanyak 79 emiten yang melantai dengan nilai penggalangan dana mencapai Rp 54,14 triliun.

Baca Selengkapnya

Bank BTPN Bersiap Lakukan Pengembangan Usaha

11 Desember 2023

Bank BTPN Bersiap Lakukan Pengembangan Usaha

PT Bank BTPN Tbk (BTPN) akan menggelar rights issue sebanyak 3,09 miliar lembar saham. Dana untuk akuisisi perusahaan lain.

Baca Selengkapnya

Naik 56,3 Persen, Laba Bersih Jasa Marga Semester I 2023 Rp 1,15 Triliun

28 November 2023

Naik 56,3 Persen, Laba Bersih Jasa Marga Semester I 2023 Rp 1,15 Triliun

PT Jasa Marga (Persero) Tbk membukukan peningkatan laba bersih sebesar 56,3 persen.

Baca Selengkapnya

Laba Bersih Triwulan 2023 Naik 12 Persen, Adhi Karya Kempit Rp 23,5 Miliar

27 November 2023

Laba Bersih Triwulan 2023 Naik 12 Persen, Adhi Karya Kempit Rp 23,5 Miliar

PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) mengantongi laba bersih senilai Rp23,5 miliar selama triwulan III-2023.

Baca Selengkapnya

Naik 25,8 Persen, Laba Kuartal III 2023 CIMB Niaga Rp 6,3 Triliun

25 November 2023

Naik 25,8 Persen, Laba Kuartal III 2023 CIMB Niaga Rp 6,3 Triliun

PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) membukukan laba sebelum pajak konsolidasi(unaudited) senilai Rp6,3 triliun.

Baca Selengkapnya

20 Tahun di Bursa Efek Indonesia, Saham BBRI Naik 61,5 Kali

10 November 2023

20 Tahun di Bursa Efek Indonesia, Saham BBRI Naik 61,5 Kali

Saham BBRI telah naik 61,5 kali lipat apabila dibandingkan dengan harga pada saat IPO.

Baca Selengkapnya

Tumbuh 31 Persen, Laba Bersih BSI Kuartal III 2023 Rp 4,2 Triliun

31 Oktober 2023

Tumbuh 31 Persen, Laba Bersih BSI Kuartal III 2023 Rp 4,2 Triliun

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mencatat laba sebesar Rp 4,2 triliun atau tumbuh 31,04 persen, jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu (yoy).

Baca Selengkapnya

Naik 16,9 Persen, Pendapatan Emiten Teladan Prima Agro Kuartal III 2023 Rp 2,89 T

31 Oktober 2023

Naik 16,9 Persen, Pendapatan Emiten Teladan Prima Agro Kuartal III 2023 Rp 2,89 T

Emiten sawit PT Teladan Prima Agro Tbk (IDX: TLDN) mencatat realisasi pendapatan sebesar Rp 2,89 triliun hingga kuartal III 2023.

Baca Selengkapnya

Optimistis Pendapatan Terus Tumbuh, Bukalapak Berharap Semua Segmen Cetak Profit

13 Oktober 2023

Optimistis Pendapatan Terus Tumbuh, Bukalapak Berharap Semua Segmen Cetak Profit

Bukalapak mencatat pendapatan senilai Rp 1,175 triliun pada kuartal kedua 2023, atau meningkat 30 persen dibandingkan periode yang sama 2022 senilai Rp 903 miliar.

Baca Selengkapnya

Bursa Efek: Pengertian, Tugas, dan Cara Kerjanya

11 Oktober 2023

Bursa Efek: Pengertian, Tugas, dan Cara Kerjanya

Bursa efek adalah tempat di mana berbagai instrumen keuangan, termasuk saham, obligasi, dan sejenisnya diperdagangkan. Berikut ulasannya.

Baca Selengkapnya