Pembayaran Mobile Jadi Gaya Hidup Baru

Jumat, 6 Oktober 2017 00:00 WIB

Pembayaran Mobile Jadi Gaya Hidup Baru

INFO BISNIS - Pengguna layanan jasa tol harus membiasakan diri bertransaksi nontunai. Sebab, di setiap gerbang tol, saat ini hanya menerima pembayaran via kartu yang dikeluarkan beberapa bank. Mau tidak mau hal ini akan membawa gaya hidup baru bagi masyarakat. Tidak perlu banyak menenteng duit tunai karena kartu pembayaran tol bisa dipakai untuk berbelanja di berbagai super market. Bahkan isi uang juga dapat disuntikkan ke ponsel sehingga membayar pun bisa lebih mobile.

Penelitian dari sebuah perusahaan riset Amerika Serika, Allied Market Research, tentang mobile payment ini menarik. Industri ini diperkirakan nilainya akan melambung menjadi US$ 3,39 biliun pada 2022. Menariknya pasar ini dipicu perkembangan di Asia Pasifik. Perusahaan ini memperkirakan sektor mobile payment akan tumbuh tahunan (CAGR) 33,4 persen dari 2016 ke 2002. Pertumbuhan ini dipimpin sistem berbasis pesan pendek atau (SMS) dan WAP, meski sudah banyak terminal NFC PoS (point of sale) serta kampanye besar-besaran tentang hal ini. Analisis yang digunakan dalam riset ini adalah teknologi yang digunakan dalam transaksi, aplikasi, dan geografi. Pasar tersegmentasi berdasarkan SMS, WAP, juga NFC. Tipe pembayaran mobile adalah mobile wallet atau bank card dan mobile money.

Sejumlah aplikasi penggunaan mobile payment, termasuk hiburan, energi, kesehatan, retail, transportasi, dan lain-lainnya. Sedangkan, dari sisi geografis, yang diteliti adalah Amerika Utara (Amerika Serikat, Kanada, juga Meksiko), Eropa (Inggris, Jerman, Swiss, dan negara Eropa lain), Asia-Pasifik (India, Cina, Jepang, dan negara Aspac lain) dan LAMEA (Latin America, Middle East, serta Afrika).

Model mobile payment yang lebih cost effective datang dari pabrikan smartphone. Apple mengenalkan Apple Pay dan Samsung merilis Samsung Pay. Apple Pay melayani sekitar 2 juta toko retail dan baru tersedia di Inggris, Australia, Amerika Serikat, dan Kanada. Sedangkan sebaliknya di India dan Tiongkok service provider menyediakan pembayaran nontunai. Seperti Uber di India berkolaborasi dengan payment wallet Paytm untuk pemakaian mobile wallet. Atau, kalau kita menilik Indonesia, ada Go Pay yang menjadi mobile wallet bagi pengguna layanan Go-Jek.

Jadi tak usah heran bila kini karyawan di generasi milenial begitu bergantung pada smartphone. Selain sudah disediakan paket data operator, termasuk Indosat Ooredoo dengan biaya terjangkau, generasi ini sangat terbiasa bertransaksi dengan mobile wallet. Cukup isi saldo di Go-Jek, contohnya. Cukup lewat mobile banking atau internet banking, saldo terisi. Belanja barang atau memilih menu makan siang pun bisa semudah membalik telapak tangan.(*)

Advertising
Advertising

Berita terkait

IMI dan RS Premiere Bintaro Kerja Sama di Bidang Layanan Kesehatan

3 hari lalu

IMI dan RS Premiere Bintaro Kerja Sama di Bidang Layanan Kesehatan

RS Premiere Bintaro menyediakan berbagai fasilitas khusus untuk pemilik KTA IMI.

Baca Selengkapnya

Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

12 hari lalu

Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

Sandi mengajak semua elemen yang ada di Kabupaten Muba bahu membahu secara berkeadilan, setara dan transparan.

Baca Selengkapnya

Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

41 hari lalu

Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

Tanggung jawab negara dalam memastikan jurnalisme yang berkualitas di Tanah Air perlu ditagih.

Baca Selengkapnya

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

12 Februari 2024

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

Hani Syopiar mengapresiasi tenaga kesehatan yang bertugas selama libur panjang.

Baca Selengkapnya

Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

12 Februari 2024

Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

Layaknya "Sexy Killer", "Dirty Vote" layak diacungi jempol. Substansi yang dihadirkan membuka mata kita tentang kecurangan dan potensi-potensi kecurangan elektoral secara spesifik, yang boleh jadi terlewat oleh kesadaran umum kita.

Baca Selengkapnya

PT Pegadaian Dukung Sertifikasi Halal bagi Pedangang Mie Bakso Yogyakarta

6 Februari 2024

PT Pegadaian Dukung Sertifikasi Halal bagi Pedangang Mie Bakso Yogyakarta

PT Pegadaian berkolaborasi dengan Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) serta Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Ashfa Yogyakarta untuk memfasilitasi proses sertifikasi halal.

Baca Selengkapnya

Bagaimana Bongbong Memenangkan Pilpres Filipina

5 Februari 2024

Bagaimana Bongbong Memenangkan Pilpres Filipina

Kemenangan Bongbong, nama beken dari Ferdinand Marcos Jr. sering dikaitkan dengan penggunaan media sosial seperti Tiktok, Instagram dan Facebook secara masif, selain politik gimmick nir substansi berupa joget-joget yang diperagakan Bongbong.

Baca Selengkapnya

Bamsoet: Implementasikan Nilai Pancasila demi Pemilu Damai

22 Januari 2024

Bamsoet: Implementasikan Nilai Pancasila demi Pemilu Damai

Ajakan mengimplementasikan nilai Pancasila ditegaskan kepada kader Pemuda Pancasila Banjernegara.

Baca Selengkapnya

Prabowo dan Fenomena Akumulasi Penguasaan Tanah di Indonesia

15 Januari 2024

Prabowo dan Fenomena Akumulasi Penguasaan Tanah di Indonesia

Pernyataan Prabowo soal HGU yang kuasainya disampaikan tanpa terkesan ada yang salah dengan hal tersebut. Padahal Undang-Undang 1/1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria (UUPA) memandatkan hal yang berbeda.

Baca Selengkapnya