Pengusaha Perempuan Jepara Ingin Mengembalikan Kejayaan Mebel

Reporter

Martha Warta

Editor

Martha Warta

Kamis, 5 Oktober 2017 13:44 WIB

Proses pembuatan karya mebel ukir di sentra industri mebel Jepara di Senenan, Jepara, Jateng, Rabu (29/5). ANTARA/Andreas Fitri Atmoko

TEMPO.CO, Semarang -Sejumlah pengusaha perempuan di Jepara optimistis bisa menjadi penyelamat industri mebel yang saat ini redup. Mereka menyebutkan bisa bertahan di tengah tantangan persaingan investasi asing sesama pelaku industri mebel asal luar negeri.

“Kami ingin mengembalikan kejayaan industri mebel Jepara yang telah dikenal seantero dunia,” kata Pengurus Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI), Kabupaten Jepara Alfiatun, 5 November 2017.

Ia menyebutkan para perempuan yang terlibat bisnis industri mebel di Jepara tergolong tinggi, meski diakui jumlahnya masih kalah dengan pengusaha pria. “Dari pengurus organisasi industri mebel hanya 10 perempuan, tapi anggotanya mencapai 60 orang dari total anggota sekitar 400 orang pria, kata,” kata Alfiatun menambahkan.

Menurut dia, perempuan yang aktif mengelola industri mebel di Jepara sedang mengkonsolidasikan kekuatan. Di antaranya memberi kesempatan saling mengisi pameran dan membuat kerja sama lebih mengena dengan Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) di daerah.

Terkait dengan persaingan industri mebel di Jepara yang saat ini kelihatan redup, pemilik Jati Makmur Furniture itu meminta agar perempuan berpikir jernih, jangan mau dimanfaatkan pengusaha asing menanamkan investasinya.

Advertising
Advertising

Alfiatun menilai selama ini kekuatan perempuan lokal yang lemah mudah terjebak iming-iming menjadi agen investor yang membeli sejumlah aset mengatasnamakan perempuan lokal. “Tapi semua bisnis tetap dimiliki asing, dan benar ini terjadi di Jepara,” katanya.

Salah satu hambatan pengusaha mebel Jepara saat ini masuknya investasi sejenis yang lebih kuat karena modal pinjaman bank dari negara investor nol persen. Kondisi itu membuat mereka bebas menentukan harga jual sehingga mengalahkan pelaku industri mebel yang sama-sama menjual produk ke luar negeri.

“Namun kami terhambat modal dengan bunga bank lebih dari 10 persen,” kata Alfiatun.

Ketua Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Kabupaten Jepara, Widiarti, menyatakan dari 45 anggota organisasinya, sebanyak 75 persen pelaku industri mebel. “Hanya 25 persen yang bisnis lain,” kata Widiarti.

Keyakinan mengembalikan industri mebel itu dibuktikan dengan sejumlah produk anggotanya yang dikirim ke negara Israel, Srilangka, Malaysia dan sebagian Cina. “Mereka tetap eksis di saat banyak tantangan dan hambatan,” kata Widiarti.

Berdasarkan pengalaman yang dikaji oleh anggotanya menunjukan banyak perempuan justru beralih ke industri mebel saat sektor kerajinan lokal ini sepi. Para perempuan yang jadi anggotanya justru mengelola dua usaha dari sektor yang berbeda.

“Awalnya ada yang konsen di kecantikan salon, juga tenun ikat. Sekarang justru beralih menjual mebel ke negara asing dan pelosok nasional,” kata Widiarti.

Ia yakin sebagai seorang ibu, pengusaha perempuan yang gigih juga bakal melahirkan generasi pelanjut industri mebel yang menjadi khas produk lokal kampung kelahiran Kartini.

EDI FAISOL

Berita terkait

Memahami Bahaya Hipertensi pada Perempuan yang Sering Diabaikan

1 hari lalu

Memahami Bahaya Hipertensi pada Perempuan yang Sering Diabaikan

Penting bagi perempuan untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya hipertensi yang diperlukan untuk menjaga kesehatan jantung dan kesejahteraan mereka.

Baca Selengkapnya

Uni Eropa, UNODC dan ILO Luncurkan PROTECT untuk Lindungi Hak Perempuan Pekerja Migran

3 hari lalu

Uni Eropa, UNODC dan ILO Luncurkan PROTECT untuk Lindungi Hak Perempuan Pekerja Migran

PROTECT ditujukan untuk memperkuat hak-hak perempuan pekerja migran, anak-anak dan kelompok berisiko di Indonesia

Baca Selengkapnya

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

3 hari lalu

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

PBB menegaskan bahwa jumlah korban tewas di Jalur Gaza akibat serangan Israel masih lebih dari 35.000 warga Palestina.

Baca Selengkapnya

Perempuan Lansia Meninggal di Rumahnya di Jakpus, Ditemukan Tetangga dalam Kondisi Mulai Membusuk

4 hari lalu

Perempuan Lansia Meninggal di Rumahnya di Jakpus, Ditemukan Tetangga dalam Kondisi Mulai Membusuk

Tetangga mencurigai perempuan berusia 71 tahun itu lama tidak keluar rumah. Jasadnya ditemukan dalam kondisi mulai membusuk.

Baca Selengkapnya

Dugaan Pelecehan Seksual, Perempuan Jepang Kurang Berminat Daftar Tentara

5 hari lalu

Dugaan Pelecehan Seksual, Perempuan Jepang Kurang Berminat Daftar Tentara

Jumlah tentara Jepang hanya 9 persen. Beberapa korban mengatakan budaya pelecehan yang mengakar telah membuat perempuan enggan mendaftar ke militer.

Baca Selengkapnya

Wacana Pembentukan Kementerian Baru Prabowo, Pengamat: Jika Kabinet Gemuk, Anggaran akan Gemoy

6 hari lalu

Wacana Pembentukan Kementerian Baru Prabowo, Pengamat: Jika Kabinet Gemuk, Anggaran akan Gemoy

Wacana pembentukan kementerian baru di pemerintahan Prabowo-Gibran menuai kritik karena dianggap boros anggaran.

Baca Selengkapnya

Apindo Berharap Kabinet Prabowo-Gibran Bisa Kerja Sama dengan Pengusaha

8 hari lalu

Apindo Berharap Kabinet Prabowo-Gibran Bisa Kerja Sama dengan Pengusaha

Apindo berharap para menteri Kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nanti profesional dan bisa kerja sama dengan pengusaha.

Baca Selengkapnya

Pengusaha Angkutan Sungai Harap Ada Penyesuaian Tarif Angkutan Penyeberangan

9 hari lalu

Pengusaha Angkutan Sungai Harap Ada Penyesuaian Tarif Angkutan Penyeberangan

Gabungan Pengusaha Nasional Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (Gapasdap) berharap ada penyesuaian tarif pada angkutan kapal penyeberangan.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Pengusaha Kerajinan Tembaga di Boyolali, Korban dan Pelaku Terlibat Hubungan Asmara

10 hari lalu

Pembunuhan Pengusaha Kerajinan Tembaga di Boyolali, Korban dan Pelaku Terlibat Hubungan Asmara

Irwan, tersangka pembunuhan pengusaha kerajinan tembaga di Boyolali terlibat hubungan asmara. Irwan murka karena tak dituruti minta Rp 500 ribu.

Baca Selengkapnya

Invasi Israel di Rafah, UN Women: 700.000 Perempuan dan Anak Perempuan Palestina dalam Bahaya

10 hari lalu

Invasi Israel di Rafah, UN Women: 700.000 Perempuan dan Anak Perempuan Palestina dalam Bahaya

UN Women memperingatkan bahwa serangan darat Israel di Rafah, Gaza, akan memperburuk penderitaan 700.000 perempuan dan anak perempuan Palestina

Baca Selengkapnya