TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah pusat perbelanjaan yang berada di bawah payung PT Agung Podomoro Land Tbk. di daerah Pasar Glodok seperti Plaza Kenari Mas, Harco Glodok dan Lindeteves Trade Center (LTC) Glodok akan memasuki bisnis perdagangan online (e-commerce) pada akhir tahun 2017 ini. "Sekarang sudah 50 persen dari 3 ribu pedagang yang mau gabung di sistem e-commerce kita," ujar Hendry Trie Asmono, Manager Periklanan dan Promosi LTC Glodok, saat jumpa wartawan di LTC Glodok, Selasa, 3 Oktober 2017.

E-commerce yang nanti akan dibuat, kata Hendry, bersifat eksklusif dari ketiga pusat belanja milik Agung Podomoro Land saja. Sehingga, menurut dia, kualitas barang dapat dijamin dan kontrol terhadap penjual dapat diawasi langsung.

Baca: Persaingan Kian Ketat, Peretail Konvensional Kebut Bisnis Online

Hendry berharap di akhir bulan November e-commerce yang juga akan bisa digunakan dalam aplikasi telepon cerdas itu akan diluncurkan ke masyarakat. "Untuk namanya tunggu dulu saja, ya," ujarnya.

Adapun kendala yang ditemui dari proses digitalisasi pemasaran ini, menurut Hendry, yakni sulitnya mengajak pedagang untuk membuka toko di e-commerce Glodok. "Tapi nanti kalau sudah ada bukti yang sukses, mereka pasti akan mau masuk online," ujarnya.

LTC Glodok yang sudah beroperasi sejak 2006 berfokus menjual barang industri, seperti alat penunjang keamanan, generator, dan perkakas. Di beberapa kesempatan Hendry mengklaim LTC merupakan yang terlengkap dibanding toko-toko lainnya. "Kalau mau beli televisi di toko lain mungkin bisa, tapi instalasinya, perlengkapan penunjangnya, yang paling lengkap cuma di sini," ujarnya. Dengan lengkapnya barang-barang yang tersedia dan jaminan keorisinilan, e-commerce Glodok bakal menjadi pusat perbelanjaan online alat perkakas dan elektronik terlengkap.

Sebelumnya, Alex Suharly Pengawas Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun (P3SRS) LTC Glodok, menyebutkan, pusat perbelanjaan yang berada di bawah payung PT Agung Podomoro Land ini diklaim sudah memiliki pelanggan tetap dari seluruh Indonesia. "Yang ramai di media sosial kalau Glodok sepi itu yang di daerah Glodok City. Kalau di LTC Glodok, jumlahnya stabil," ujarnya.

LTC yang sudah beroperasi sejak 2006 ini memiliki luas lahan 2,6 hektare dan terdiri atas enam lantai. "Lebih-kurang 3.000 kios yang ada di sini sudah terisi. Kalaupun ada yang kosong, itu dipakai untuk gudang," ujar Alex.

Alex mengatakan bahkan pernah ada pelanggan yang jauh-jauh datang dari Semarang hanya untuk mencari tutup klep pipa air yang hanya bisa ditemukan di sini. "Barang di sini dijamin kualitas dan keasliannya, jadi konsumen tidak khawatir belanja di sini," ujar Alex.