Petani Tebu Khawatir Lelang Gula Perbesar Celah Kebocoran

Selasa, 3 Oktober 2017 09:03 WIB

Lelang Gula Berpotensi Ganggu Industri Dalam Negeri

TEMPO.CO, Jakarta -Ketua Bidang Pemberdayaan Petani Forum Transparansi Gula Nasional, Ardianto Santoso, mengatakan skema lelang gula rafinasi yang akan diberlakukan pemerintah membuat petani tebu khawatir. Menurut dia, lelang tersebut bisa memperbesar rembesan atau penyimpangan peredaran gula rafinasi, yang seharusnya dipakai industri ke pasar eceran. "Ujung-ujungnya, petani tebu terus merugi karena pasar gula kristal putih (hasil gilingan tebu petani) tergerus gula untuk industri yang merembes," kata dia di Gedung Tempo, dikutip dari Koran Tempo edisi Selasa, 3 Oktober 2017.

Menurut Ardianto, skema lelang yang akan dikelola oleh PT Pasar Komoditas Jakarta (PKJ) menyisakan masalah pada alur distribusi gula rafinasi. Sebab, kata dia, batas risiko yang ditanggung pengelola lelang berakhir di gudang penjual. Produsen makanan-minuman selaku pembeli gula rafinasi bisa mengambil sendiri barang hasil lelang ke gudang penjual atau memanfaatkan jasa pengantaran. Cara ini berbeda dengan teknis distribusi sebelum lelang berlaku, di mana penjual atau produsen gula rafinasi mengantarkan produknya ke pabrik makanan atau minuman.

Meski tidak sepenuhnya bebas dari risiko perembesan, Ardianto menilai cara lama menjamin penyaluran gula rafinasi yang lebih terarah karena celah kebocoran bisa terlacak. "Sekarang, siapa yang menjamin gula rafinasi akan benar-benar diolah oleh industri, bukan dibelokkan ke pasar tradisional?" katanya. Ardianto mengaku sudah mengutarakan hal ini dalam pertemuan bersama Komisi Pemberantasan Korupsi, kemarin.

Sebelumnya, juru bicara Forum Lintas Asosiasi Industri Pengguna Gula Rafinasi, Dwiatmoko Setiono, mengatakan sistem lelang berpotensi menyebabkan gula rafinasi merembes ke pasar. Sebab, kata dia, ada aturan lelang yang mensyaratkan pembelian minimal 1 ton. Padahal kebutuhan industri kecil-menengah rata-rata hanya 50 kilogram hingga 1 kuintal per bulan. Dwiatmoko menyatakan inilah yang membuka peluang munculnya perantara penjualan atau makelar pengadaan gula rafinasi bagi industri kecil. "Tak ada pengawasan terhadap gula rafinasi yang berada di tangan makelar, mau dibawa ke mana selanjutnya," ujar dia.

Dwiatmoko pun mengusulkan agar Kementerian Perdagangan menugasi Perum Bulog atau koperasi yang dikelola pemerintah untuk mendistribusikan gula rafinasi bagi usaha kecil dan menengah. Sebab, Bulog memiliki sejumlah fasilitas dan gudang yang tersebar di seluruh Indonesia. Hal itu akan memudahkan industri kecil-menengah mengakses gula rafinasi sesuai dengan kebutuhan. "Lokasi Bulog kan lebih dekat dengan IKM," kata Dwiatmoko.

Advertising
Advertising

Saat ditemui Tempo di kantornya pekan lalu, Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan, Bachrul Chairi, yakin skema lelang bisa memperkecil kebocoran distribusi gula rafinasi. "Nanti, setiap kemasan yang keluar dari pelelangan diberi tanda khusus yang bisa dilacak dengan sistem digital," katanya.

Bachrul menduga ada perusahaan makanan dan minuman yang menjual gula rafinasi ke pasar. "Biasanya dilakukan perusahaan yang tidak berstatus perusahaan terbuka," ujarnya. Produsen gula yang memiliki izin impor gula mentah juga tak jarang kedapatan merembeskan gula rafinasi yang mereka olah.

Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan, Karyanto Suprih, mengatakan, berdasarkan data Sucofindo, pada 2015, total rembesan gula rafinasi mencapai 300 ribu ton. Ia memastikan bakal menyetop izin impor gula mentah bila produsen kedapatan melanggar.

RETNO S. | ALI N.Y. | ANDI IBNU

Berita terkait

Terkini: Prabowo Dianggap Tiba-tiba Peduli Banjir Pantura, Solusi Ganjar untuk Persoalan Petani Tebu

12 Januari 2024

Terkini: Prabowo Dianggap Tiba-tiba Peduli Banjir Pantura, Solusi Ganjar untuk Persoalan Petani Tebu

Berita terkini: Prabowo dianggap tiba-tiba peduli banjir Pantura, solusi yang ditawarkan Ganjar untuk persoalan petani tebu.

Baca Selengkapnya

ID FOOD Tingkatkan Pendapatan Petani Tebu Lewat Program Makmur

30 September 2023

ID FOOD Tingkatkan Pendapatan Petani Tebu Lewat Program Makmur

Direktur Utama ID FOOD, Frans Marganda Tambunan, mengatakan program Makmur telah memberikan manfaat positif bagi produktivias dan pendapatan mitra petani tebu.

Baca Selengkapnya

Harga Acuan Gula Konsumsi Naik, Ini Harapan Asosiasi Petani Tebu

9 Agustus 2023

Harga Acuan Gula Konsumsi Naik, Ini Harapan Asosiasi Petani Tebu

Bapanas menaikkan HAP gula konsumsi di tingkat konsumen dan produsen sebesar Rp 1.000 per kilogram melalui Perbadan Nomor 17 Tahun 2023.

Baca Selengkapnya

Dianggap Peduli Petani, Ganjar Pranowo Didukung Petani Tebu Sumatera Utara

24 Mei 2023

Dianggap Peduli Petani, Ganjar Pranowo Didukung Petani Tebu Sumatera Utara

Para petani tebu menilai Ganjar Pranowo sebagai sosok yang peduli dengan nasib petani.

Baca Selengkapnya

Surplus Besar, Petani Pertanyakan Rencana Pemerintah Impor Gula Konsumsi 500 Ribu Ton

28 Oktober 2022

Surplus Besar, Petani Pertanyakan Rencana Pemerintah Impor Gula Konsumsi 500 Ribu Ton

Ketua Umum Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI), Soemitro Samadikun, mempertanyakan rekomendasi impor gula konsumsi sebanyak 500.000 ton.

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Berharap Revitalisasi Industri Gula Penuhi Kebutuhan Nasional Jangka Panjang

10 Oktober 2022

Erick Thohir Berharap Revitalisasi Industri Gula Penuhi Kebutuhan Nasional Jangka Panjang

Erick Thohir mengungkapkan revitalisasi industri gula dapat memenuhi kebutuhan gula nasional.

Baca Selengkapnya

Badan Pangan Nasional Buat Regulasi Atur Tata Kelola Gula

4 Agustus 2022

Badan Pangan Nasional Buat Regulasi Atur Tata Kelola Gula

Badan Pangan Nasional akan membuat regulasi tata-kelola gula untuk memperkuat industri gula nasional.

Baca Selengkapnya

Lebih dari 50 Persen Pasokan Gula RI Masih Tergantung Impor

4 Agustus 2022

Lebih dari 50 Persen Pasokan Gula RI Masih Tergantung Impor

Badan Pangan Nasional mencatat kebutuhan total gula secara nasional mencapai 7,3 juta ton per tahun.

Baca Selengkapnya

Ambisi ID Food Produksi 400 Ribu Ton Gula untuk Mencapai Swasembada

30 Juli 2022

Ambisi ID Food Produksi 400 Ribu Ton Gula untuk Mencapai Swasembada

ID Food mencatat kebutuhan konsumsi gula konsumsi nasional mencapai 3,2 juta ton setiap tahun.

Baca Selengkapnya

Harga Minimal Gula Tebu Rp 11.500, Badan Pangan: Supaya Petani Sejahtera

28 Mei 2022

Harga Minimal Gula Tebu Rp 11.500, Badan Pangan: Supaya Petani Sejahtera

Badan Pangan Nasional berupaya menjaga ketersediaan dan stabilitas harga gula dengan melibatkan penguatan harga di tingkat petani.

Baca Selengkapnya