WALHI Minta Penerapan Industrial Logging Moratorium

Reporter

Editor

Selasa, 15 Juli 2003 16:07 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:WALHI minta Consultative Group on Indonesia mendorong Pemerintah Indonesia untuk menerapkan moratorium kayu bulat (industrial logging) bagi kalangan industri. Pasalnya, dengan luas tebangan pertahun mencapai 4,5 juta hektar dan laju kerusakan hutan sekitar 2 juta hektar pertahun, maka hutan alam primer Indonesia hanya akan bertahan hingga lima tahun ke depan. Moraturium illegal logging sudah tidak memadai lagi. Sekarang kayu-kayu illegal itu sudah dilengkapi dengan dokumen-dokumen yang sah, kata Dierktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia Longgena Ginting di Jakarta, Kamis (16/1). Menurut Longgena, moratorium industrial logging ini juga akan menjadi insentif bagi industri perkayuan untuk mengembangkan hutan tanaman industri (HTI). Karena, hingga saat ini, realisasi HTI baru akan mencapai 12 persen. Padahal, para pemilik HTI telah diberikan berbagai kemudahan diantaranya kemudahan pembebasan lahan dan pembayaran pajak. Selama ini sekitar 70 hingga 80 persen kebutuhan industri perkayuan di peroleh dari kayu illegal, kata Longgena. Tahun 2002 lalu, produksi kayu bulat Indonesia yang dilaporkan mencapai sekitar 12 juta m3. Padahal, kebutuhan industri perkayuan Indonesia mencapai 63 juta meter kubik pertahun. Selisish 51 juta meter kubik itu diperoleh dari kayu illegal, tambahnya. Oleh karena itu, kata Togu Manurung, Direktur Forest Watch pada kesempatan yang sama, disamping moratorium itu pemerintah juga harus melakukan pengurangan kapasitas terpasang dari industri perkayuan saat ini. Pasalnya, dari tahun ke tahun kemampuan hutan Indonesia untuk memenuhi kebutuhan industri semakin menurun. Tahun 2003 ini pun, pemerintah hanya mentargetkan produksi kayu bulat sebesar 6,8 juta m3 atau menurun hampir 50 persen dibanding tahun 2002. Kita sudah tidak punya waktu lagi. Kerusakan hutan sudah menyentuh taman-taman nasional dan kawasan lindung, katanya. Togu menunjuk pada perambahan hutan di Taman Nasional Gunug Leuser, Aceh, Taman Nasional Bukit 12, Jambi dan Taman Nasional Lorentz, Papua. Togu sendiri menilai, selama ini CGI tidak pernah sungguh-sungguh melakukan pengawasan terhadap komitmen di sektor kehutanan seperti yang dijanjikan pemerintah Indonesia pada Februari 2000 lalu. Pemerintah membuat 20 komitmen di sektor kehutanan dengan CGI. Diantaranya, pemberantasan illegal logging. Tapi justru illegal logging semakin luar biasa. Tiap tahun paling tidak 10 juta meter kubik kayu diselundupkan keluar negeri, katanya. Menurutnya, merebaknya illegal logging tidak lepas dari KKN dengan pejabat pemerintah dan keterlibatan militer. Misalnya, keterlibatan yayasan bukit barisan yang berada di lingkungan Kodam Bukit Barisan dalam perambahan hutan di Taman Nasional Leuser. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Bintang Simangunsong dari Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor, hanya 20 persen atau sekitar US$2,6 miliar manfaat hutan yang diterima pemerintah tahun lalu. Sementara, pihak swasta hanya menerima 30 persen atau sekitar US$4,1 miliar. 50 persennya atau sekitar US$6,3 miliar dinikmati penebang liar. Akibat kerusakan hutan selama ini masyarakat juga harus menangung kerugian sebesar US$609 juta pertahun sebagai dampak dari rusaknya hutan yang tidak bisa dimanfaatkan lagi. Saat ini dari 46,8 juta hektar hutan yang telah dinilai pemerintah hanya 18,9 juta hektar yang masih berupa hutan primer, sementara 14,3 juta hektar hutan tersebut telah rusak. Sapto Pradityo --- TNR

Berita terkait

Profil Eko Patrio yang Disiapkan PAN Jadi Menteri did Kabinet Prabowo

33 menit lalu

Profil Eko Patrio yang Disiapkan PAN Jadi Menteri did Kabinet Prabowo

Nama komedian Eko Patrio disebut oleh Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan atau Zulhas pada Ahad, 5 Mei 2024 lalu.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Mobil Polisi Tabrak Mikrobus di Tol MBZ, Pengemudi Diduga Mengantuk

50 menit lalu

Kecelakaan Mobil Polisi Tabrak Mikrobus di Tol MBZ, Pengemudi Diduga Mengantuk

Kedua kendaraan yang terlibat kecelakaan di Tol MBZ itu langsung diamankan di Induk PJR Jakarta-Cikampek.

Baca Selengkapnya

Skema Pemeringkatan Universitas Versi Times Diubah, UI Masih Bisa Naikkan Peringkat

50 menit lalu

Skema Pemeringkatan Universitas Versi Times Diubah, UI Masih Bisa Naikkan Peringkat

Universitas Indonesia atau UI masih menjaga posisi bergengsi dalam pemeringkatan kampus versi Times Higher Education. Berikut hasilnya pada 2024.

Baca Selengkapnya

Saran Dokter untuk Jaga Kesehatan Kulit saat Cuaca Panas

56 menit lalu

Saran Dokter untuk Jaga Kesehatan Kulit saat Cuaca Panas

Berikut saran spesialis kulit untuk menjaga kesehatan kulit di tengah cuaca panas seperti belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Gerindra Jajaki Koalisi dengan Parpol Lain di Pilkada Jawa Tengah, Ini Alasannya

1 jam lalu

Gerindra Jajaki Koalisi dengan Parpol Lain di Pilkada Jawa Tengah, Ini Alasannya

Gerindra sebelumnya sudah berkomunikasi dengan Demokrat untuk Pilkada Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Jadwal dan Tahapan Sidang Sengketa Pileg 2024 Hingga Juni Nanti

1 jam lalu

Jadwal dan Tahapan Sidang Sengketa Pileg 2024 Hingga Juni Nanti

MK akan memutus Perkara PHPU atau sengketa Pileg: anggota DPR, DPD, dan DPRD dalam tenggang waktu paling lama 30 hari kerja sejak permohonan dicatat.

Baca Selengkapnya

Lima Protes Mahasiswa yang Mengubah Sejarah

1 jam lalu

Lima Protes Mahasiswa yang Mengubah Sejarah

Gelombang protes mahasiswa pro-Palestina sedang terjadi di seluruh bagian dunia, sebuah gerakan yang diharapkan dapat menghentikan genosida di Gaza.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo, Eks Anak Buah Dicecar Soal Uang Tip ke Paspampres

1 jam lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo, Eks Anak Buah Dicecar Soal Uang Tip ke Paspampres

JPU KPK mendakwa Syahrul Yasin Limpo dan komplotannya menerima uang dari pungutan di Kementan mencapai Rp 44,5 miliar.

Baca Selengkapnya

Ganjar Resmi Bubarkan TPN: Saya Bangga dengan Perjuangan untuk Demokrasi Ini

1 jam lalu

Ganjar Resmi Bubarkan TPN: Saya Bangga dengan Perjuangan untuk Demokrasi Ini

Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud Md untuk Pilpres 2024 resmi bubar. Akhir dari tim kampanye mantan pasangan calon nomor urut tiga itu diumumkan oleh Ganjar dalam acara halalbihalal TPN di Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat pada Senin, 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Arti Warna Lidah dan Masalah Kesehatan di Baliknya

1 jam lalu

Arti Warna Lidah dan Masalah Kesehatan di Baliknya

Tak hanya karena sisa warna makanan yang baru disantap, perubahan warna lidah juga bisa terkait penyakit, jadi waspadalah.

Baca Selengkapnya