TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan masuknya Netflix ke Indonesia bakal berdampak banyak ke sejumlah hal. Pasalnya, tak sedikit industri yang terimbas oleh beroperasinya layanan streaming video film dan serial televisi dunia tersebut.
“Tidak hanya Kementerian Kominfo saja. Ada pengusaha internet, data centre. Banyak implikasinya,” ujar Rudiantara di kawasan Tebet, Kamis, 7 Januari 2016.
Oleh karena itu, pemerintah berencana mengatur lebih jauh agar Netflix nantinya tak mematikan industri eksisting yang terimbas. Namun sebelumnya pemerintah akan mengevaluasi secara seksama terutama bagaimana manfaat Netflix secara ekonomi dan sosial di masyarakat. “Agar industri yang ada saat ini tidak mati mendadak,” tutur Rudiantara. “Pemerintah sebagai regulator harus bisa menata secara bertahap agar berimbang."
Lebih jauh Rudiantara menjelaskan, selama alamiah, teknologi selalu mendobrak kemapanan. “Sekarang bagaimana kita deal dengan teknologi seperti Netflix,” katanya. “Lihat kemaslahatannya untuk masyarakat, banyak atau enggak.”
Mengenai konten film dan serial tv pada layanan Netflix, Rudiantara mengatakan hal tersebut harus dibicarakan dengan instansi terkait, yaitu Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. "Kalau konten harus bicara lagi dengan Pak Anies (Anies Baswedan-Menteri Pendidikan dan Kebudayaan). Tapi kalau larinya ke penyiaran, broadcast, nanti harus bicara dengan Komisi Penyiaran Indonesia."
Netflix adalah layanan streaming video film dan serial televisi dunia. Reed Hastings, CEO Netflix, pada pameran CES 2016, Rabu, mengumumkan bahwa Netflix telah secara bersamaan menambahkan lebih dari 130 negara untuk layanannya, termasuk Indonesia.
FRISKI RIANA