TEMPO.CO, Bandung - Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Ilya Avianti mengatakan, tabungan Simpel yang diperuntukkan khusus bagi pelajar yang diresmikan Presiden Joko Widodo pada Juni lalu sudah menembus 170.064 rekening. “Volumenya seluruhnya Rp 17,24 miliar,” kata dia di Bandung di sela aktivasi simbolis tabungan pelajar itu di Bandung, Jumat, 27 November 2015.
Ilya mengatakan, hingga saat ini sudah lebih dari 3 ribu sekolah yang ditawari program tabungan Simpel tersebut, dan baru separuhnya yang menyelesaikan Perjanjian Kerjasama. “Sudah 1.148 sekolah yang menindaklanjuti dengan Perjanjian Kerjasama, dimana 490 diantaranya Perjanjian Kerjasama Simpel IB (untuk tabungan pelajar di Bank Syariah),” kata dia.
Program tabungan itu dirancang untuk mengenalkan industri jasa keuangan sejak dini, sekaligus mendongkrak angka literasi keuangan. “Tabungan Simpel itu memiliki karakter spesifik karena nama siswa langsung tercatat sebagai pemilik rekening, dan tercantum dalam buku tabungan,” kata dia.
Menurut Ilya, pemerintah juga menyiapkan tabungan Simpel itu untuk penyaluran program Kartu Indonesia Pintar. “Saat ini sudah 80 ribu rekening tabungan Simpel dan Simpel IB yang digunakan untuk realisasi penyaluran dana Program Indonesia Pintar,” kata dia.
Ilya mengatakan, OJK menargetkan pejalar yang memegang rekening Simpel lebih banyak lagi tahun depan. “Perbankan harus siap dulu, dan persiapannya harus dilaporkan pada OJK karena bank akan menampung dana besar tapi simpanannya kecil-kecil,” kata dia.
Direktur Utama Bank BJB Ahmad Irfan mengatakan, banknya sudah bekerjasama dengan 273 sekolah dalam program tabungan Simpel. “Akun yang sudah terelasiasi sebanyak 54.478 rekening dengan volume Rp 12 miliar,” kata dia di Bandung, Jumat, 27 November 2015.
Irfan mengatakan, banknya ikut memasarkan program tabungan Simpel itu untuk mengedukasi pelajar agar mengenal bank. Sistem administrasi tabungan ini lebih sederhana dibandingkan produk tabungan bagi anak yang ada yang masih mengikatkan nama orang tuanya. “Kalau ini hanya nama siswanya,” kata dia.
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan, banyak manfaat yang bisa diperoleh dengan mengenalkan tabungan pada anak sejak dini. “Satu diantaranya supaya anak-anak bisa mengenal dan mengelola uang ya menabung,” kata dia di Bandung, Jumat, 27 November 2015.
Aher, sapaan Ahmad Heryawan mengatakan, potensi dana yang terkumpul relatif besar kendati uang dalam rekeningnya kecil-kecil. Seluruh pelajar dari jenjagn Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas di Jawa Barat saja menembus 9 juta orang.
Dia meminta Bank BJB, yang saham mayoritasnya milik pemerintah Jawa Barat menseriusi program tabungan Simpel ini karena dana yang terhimpun relatif besar. “Katakanlah hanya 2 juta sisa yang terjaring sudah prestasi besar,” kata Aher.
Aher mencontohkan, jika masing-masing rekening dalam setahun bisa menembus Rp 500 ribu, bank bisa mengumpulkan hingga Rp 1 triliun dana pihak ketiga yang tersimpan dalam tabungan Simpel. “Jangan sepelekan dana yang dikumpulkan meski kecil, tapi dalam volume besar,” kata dia.
AHMAD FIKRI
Baca juga:
Di Balik Heboh Freeport: Ayo Tebak, Setya Novanto Akan Tergusur?
Disebut Rizieq Lamar Nyi Kidul, Si Bupati:Istri Saya Saja...