TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama Pelindo II Richard Joost Lino menyatakan, sampai saat ini, saham Pelindo II di PT JICT masih 51 persen. "Masih 51 persen, kok," ucap Lino di kantor Pelindo II, Kamis, 26 November 2015.
Ia mengatakan hal tersebut setelah menerima kedatangan tujuh anggota Pansus Pelindo II Dewan Perwakilan Rakyat di kantornya di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Ketika dimintai tanggapannya mengenai adanya saham investor asing di anak perusahaan PT Pelindo II, yaitu PT JICT, Lino menuturkan tak bisa dipungkiri lagi Indonesia butuh kehadiran investor asing. "Ada partner yang baik, kenapa tidak?"
Selain itu, menurut dia, investasi para investor asing di bidang pelabuhan banyak menguntungkan Indonesia, karena sifatnya berbeda dengan investasi tambang. "Kalau tambang, barangnya dibawa keluar. Kalau pelabuhan, cuma devidennya yang dibawa keluar," ucapnya.
Pansus Pelindo II hari ini melapor kepada Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah atas temuan baru Pansus tentang kepemilikan saham Pelindo II di PT JICT yang hanya 48,9 persen. Hal ini berbeda dengan keterangan Pelindo II bahwa kepemilikan sahamnya di anak perusahaannya itu sebesar 51 persen.
Menurut Pansus, saat ini saham mayoritas di PT JICT dimiliki PT Hutchinson Port Holdings. Jika itu benar, ini bisa merugikan negara sebesar Rp 11 triliun. Karena itulah, setelah menemui Fahri Hamzah, Pansus langsung mendatangi kantor PT JICT dan Pelindo II.
DIKO OKTARA