TEMPO.CO, Jakarta -PT Astra International Tbk memaparkan kerugian awal mereka di segmen infrastruktur hingga Rp 91 miliar. Kerugian itu sebagian besar disebabkan oleh dimulainya pengoperasian Seksi 1 jalan Tol Kertosono Mojokerto. Namun, sektor ini kini lebih diperhatikan mengingat bisnis otomotif yang menjadi andalan Astra tengah mengalami kelesuan.
"Sebelumnya memang sudah ada wacana dari kami bahwa, saat segmen otomotif melemah, Astra akan mencoba menguatkan sektor infrastruktur." ujar Presiden Direktur Astra International, Prijono Sugiarto dalam pemaparan kinerja tahunan Astra di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta pada Kamis, 12 November 2015.
Pembangunan konstruksi sepanjang 40,5 kilometer di tol Kertosono Mojokerto yang berlokasi dekat Surabaya masih berlanjut. Seksi 1 tol tersebut yang panjangnya 14,7 kilometer sudah beroperasi sejak Oktober 2014, tahap selanjutnya ditargetkan beroperasi 2016 nanti, tergantung proses pembebasan lahannya.
Astra International juga memiliki 79 persen saham PT Marga Mandala Sakti (MMS), operator jalan tol yang mengoperasikan jalur Tangerang-Merak sepanjang 72,5 kilometer. Sektor ini memberi angin segar bagi Astra karena adanya catatan peningkatan volume kendaraan yang melintas sebesar 8 persen menjadi 34 juta kendaraan, dibanding tahun lalu yang hanya mencapai 31 juta.
Selain itu, anak perusahaan Astra International yang mengembangkan aset infrastruktur, PT Astratel Nusantara pun sudah mengakusisi 25 persen kepemilikan jalan tol Semarang-Solo sepanjang 73 kilometer pada Juli 2015 lalu.
Seksi 1 dan 2 tol tersebut, sepanjang 23 kilometer sudah beroperasi. Jika ditambah dengan kepemilikan 40 persen saham Astratel di jalan tol lingkar luar Kunciran-Serpong sepanjang 11,2 km, total jalan tol yang dimiliki Astra saat ini mencapai 197,2 kilometer.
YOHANES PASKALIS