TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyelenggarakan konferensi internasional keuangan syariah pada 12-13 November 2015 di Grand Ballroom Hotel Kempinski, Jakarta. OJK bekerja sama dengan Islamic Development Bank dan World Bank Group serta Swiss Confederation State Secretariat for Economic Affairs (SECO) menyelenggarakan acara tersebut.
Konferensi ini bertujuan mendukung pembiayaan infrastruktur. Direktur Internasional Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Triyono mengatakan pelaksanaan konferensi yang mengusung tema "Infrastructure Financing: The Unleashed Potential of Islamic Finance" ini sejalan dengan program pemerintah memprioritaskan pembangunan infrastruktur.
"Keuangan syariah diyakini masih dapat dieksplorasi lebih maksimal untuk pembangunan infrastruktur," katanya dalam keterangan tertulis pada Kamis, 12 November 2015.
Konferensi ini diharapkan dapat membahas penggalian potensi bagi pemerintah dan sektor swasta dalam memenuhi kebutuhan pembiayaan infrastruktur melalui sektor keuangan syariah yang lebih besar dari produk keuangan syariah dalam pembiayaan. Khususnya, infrastruktur skala besar dan kecil secara optimal.
Ketua OJK Muliaman Hadad menjelaskan, ada beberapa isu yang akan dibahas dalam konferensi ini. Pertama, enhancing capacity of Islamic banks and other financial institutions to invest and finance large infrastructure projects. Kedua, unlocking the potential of Islamic capital markets instruments for infrastructure financing.
Ketiga, infrastructure financing baik di masa depan maupun manajemen risikonya. Keempat, Islamic financing dalam proyek infrastruktur skala kecil. "Ada banyak isu yang akan kita bahas dalam konferensi ini. Nantinya juga akan disampaikan roadmap terkait dengan perbankan syariah," ujar Muliaman.
INGE KLARA SAFITRI