TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menjelaskan isi pertemuan rapat koordinasi pangan di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Menurut Tjahjo, rapat tersebut membahas kebutuhan pangan setiap daerah.
"Kesepakatan Pak Menko paling lambat Desember harus direncanakan kebutuhan tahun depan itu berapa," kata Tjahjo, Senin, 2 November 2015. Dalam rapat itu turut hadir Menteri Perdagangan Thomas Lembong dan Kepala Badan Urusan Logistik Djarot Kusumayakti.
Sektor pangan yang difokuskan pemerintah, menurut Tjahjo, antara lain beras, daging, dan jagung untuk pakan ternak. "Beras butuhnya berapa, musim panen bagaimana, dan kebutuhan daerah bagaimana," kata politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu.
Sementara kebutuhan daging sapi secara nasional sebesar 45 ribu ekor per hari. Untuk DKI Jakarta, menurut Tjahjo, kebutuhan daging sekitar 15 ribu ekor per hari. "Jadi harus dipersiapkan dengan baik, termasuk swasembada."
Selama ini, ujar Tjahjo, pembelian daging potong dari Australia mengundang pertanyaan dari sejumlah pihak. Padahal, banyak negara menjual daging potong dengan harga lebih murah ketimbang Australia. "Kenapa harus ambil dari Australia? Negara itu harus melayani masyarakat dan mengawasi berbagai sektor," ujar Tjahjo.
Adapun kebutuhan jagung untuk pangan ternak tergolong cukup besar. Musababnya, 3 miliar ekor unggas yang membutuhkan pangan ternak setiap tahunnya. "Masalah jagung bagaimana? Kalau enggak, bisa mati nanti pengusaha ternak kalau tidak ada jagung," ujarnya.
Tak hanya kebutuhan pangan, persoalan distribusi juga dibahas dalam rapat tadi. Musababnya, Indonesia merupakan negara kepulauan dan kini tengah memasuki musim ombak tinggi. "Jadi juga perlu dipersiapkan dari awal," kata Tjahjo.
SINGGIH SOARES