Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

PT Dirgantara Indonesia Kenalkan Pesawat N219 Bulan Depan

image-gnews
Salah satu pesawat CN 235 yang dipesan TNI AL di hanggar PT Dirgantara Indonesia (PT DI), Bandung, Jawa Barat, Selasa (18/9). TEMPO/Prima Mulia
Salah satu pesawat CN 235 yang dipesan TNI AL di hanggar PT Dirgantara Indonesia (PT DI), Bandung, Jawa Barat, Selasa (18/9). TEMPO/Prima Mulia
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Manajer Hukum dan Hubungan Masyarakat PT Dirgantara Indonesia, Irland Budiman, mengatakan pesawat N219 yang tengah digarap bersama Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional akan segera diperkenalkan kepada publik pada November 2015. Menurut dia, proses perancangan pesawat saat ini sudah mencapai 90 persen.

"Pembuatan pesawat sudah sekitar 90 persen untuk di roll out- kan. Tapi, untuk first flight nanti sekitar bulan Mei 2016," kata Irland di kantornya, Kamis, 29 Oktober 2015.

Pesawat N219 merupakan proyek kerjasama antara Lemabaga Penerbangan dan Antariksa Nasional dengan PT DI. N219 merupakan pesawat yang dirancang untuk transportasi sipil maupun militer. Pesawat ini mampu menampung 19 penumpang.

Irland membantah kabar pesawat baru ini terbuat dari kayu triplek. Menurut dia, tidak mungkin ada komponen yang tidak sesuai dengan standar dalam perancangan pesawat tersebut. “Part by part yang digunakan oleh pesawat N219 pasti akan diperiksa oleh Inspektorat PT DI dan Kementerian Perhubungan. Jadi sangat tidak mungkin pesawat itu terbuat dari kayu," katanya. Dia mengatakan, prototype N219 yang kini tengah dalam perancangan ini merupakan unit yang nantinya akan diuji terbangkan pada pertengahan 2016.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sementara itu, Chief Engineering N219, Palmana Banandhi, mengatakan pesawat ini memiliki keunggulan dibandingkan kompetitor di kelasnya. Menurut dia, pesawat tersebut mampu mengangkut barang dan manusia. "Jadi pesawat ini mampu menarik keuntungan pilot 500 kilogram dari pesaingnya. Kalau dari sisi performance hampir sama,” katanya.

Menurut Palmana, proses pembuatan pesawat hingga saat ini sudah mencapai tahap sertifikasi. Sertifikasi tersebut dilakukan pada setiap komponen-komponen pesawat. "Setiap single part pasti dilakukan pemeriksaan oleh inspektor PT DI dan Kementrian Perhubungan," katanya.

IQBAL T. LAZUARDI S

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

4 hari lalu

Ilustrasi pesawat parkir di bandara. REUTERS
Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

Awalnya, pesawat tidak dicat, hanya menampilkan bodi aluminium yang dipoles. Namun, tren berubah sejak 1970-an.


Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

9 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

Seorang wanita ditemukan tewas di Apartemen Jardin, Kota Bandung, diduga dibunuh pelanggannya


Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

13 hari lalu

Sejumlah anak bermain di kolam sisa pembongkaran di Pemandian Tjihampelas, Jalan Cihampelas, Bandung, Jumat (14/5). TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

Salah satu aktivitas rekreasi yang bisa dilakukan bersama dengan keluarga ketika masa libur lebaranadalah berenang.


Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

18 hari lalu

Pemudik bersiap memasukkan barang bawaannya kedalam bagasi bus di Terminal Penumpang Tipe A Baranangsiang, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu 27 Maret 2024. Sebagian warga memilih untuk mudik lebih awal untuk menghindari kemacetan dan lonjakan penumpang serta tingginya harga tiket saat puncak arus mudik Lebaran 2024. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

Kepala Terminal Leuwipanjang Kota Bdung Asep Hidayat mengatakan, kenaikan jumlah penumpang di arus mudik Lebaran terpantau sejak H-7.


Berburu Tiket Murah dengan Teknik Skiplagging, Apa Itu?

23 hari lalu

ilustrasi tiket pesawat (pixabay.com)
Berburu Tiket Murah dengan Teknik Skiplagging, Apa Itu?

Apakah sudah pernah mendengar istilah skiplagging sebelumnya?


Alasan Wisatawan Disarankan Menggunakan Hand Luggage Saat Bepergian

24 hari lalu

Ilustrasi bepergian dengan koper. Shutterstock
Alasan Wisatawan Disarankan Menggunakan Hand Luggage Saat Bepergian

Jika ingin menghemat waktu selama penerbangan wisatawan disarankan menggunakan hand luggage


Tertarik Menjadi Pramugari? Ini 5 Hal yang Sering Disalahpahami Banyak Orang

25 hari lalu

Ilustrasi pramugari. shutterstock.com
Tertarik Menjadi Pramugari? Ini 5 Hal yang Sering Disalahpahami Banyak Orang

Seorang pramugari mengatakan banyak kesalahpaman tentang profesi pramugari


5 Hal Penting untuk Memudahkan Mudik Menggunakan Pesawat Terbang

29 hari lalu

Ilustrasi mudik dengan pesawat terbang. ANTARA/Fransisco Carolio
5 Hal Penting untuk Memudahkan Mudik Menggunakan Pesawat Terbang

Memesan tiket jauh hari sebelum mudik bisa menghindari naiknya harga tiket.


Posisi Kursi Pesawat yang Lebih Luas untuk Kaki Ini Disertai Tanggung Jawab Besar

30 hari lalu

Ilustrasi Kursi Pesawat atau bangku pesawat (Pixabay)
Posisi Kursi Pesawat yang Lebih Luas untuk Kaki Ini Disertai Tanggung Jawab Besar

Barisan kursi pesawat ini memiliki ruang yang cukup lega untuk kaki tapi menurut pramugari tidak semua orang bisa duduk di situ


Mengenang Wafatnya Bapak Dirgantara Indonesia, Nurtanio Pringgoadisuryo

34 hari lalu

Nurtanio. wikipedia.org
Mengenang Wafatnya Bapak Dirgantara Indonesia, Nurtanio Pringgoadisuryo

Sayangnya saat Nurtanio memasuki sekolah penerbangan di era kolonial Jepang itu dirinya hanya disuruh untuk mendorong dan membersihkan pesawat terbang