TEMPO.CO, Jakarta- Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli menghadiri rapat kerja dengan anggota badan anggaran dewan di ruang rapat sidang badan anggaran DPR pada Selasa, 13 Oktober 2015. Rapat tersebut bakal membahas tentang rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2016.
Rizal hadir di gedung DPR sekitar pukul 14.00 WIB, memakai jas hitam. Saat itu, sejumlah wartawan sudah menunggu kehadiran Rizal. Namun mantan Menteri Koordinator bidang Perekonomian itu rupanya enggan menanggapi semua pertanyaan yang dilontarkan wartawan, mulai dari urusan kontrak Freeport sampai Blok Masela. "Sudah ya. Fokus ke rapat dulu," ujar Rizal sambil berjalan ke arah ruang rapat.
Sebelumnya, saat berkunjung ke KPK kemarin, Rizal mengatakan kehadiran Freeport tak begitu banyak membuahkan keuntungan bagi Indonesia. Dia menyebut hak bangsa Indonesia belum terpenuhi dalam kontrak Freeport, yang telah berlangsung sejak 1967.
Sejak 1967 sampai 2014, pengelola tambang itu hanya membayar royalti untuk emas sebesar 1 persen kepada pemerintah. “Padahal, negara lain kewajiban bayar royalti 6 – 7 persen. Menurut kami, Freeport harus bayar royalti 6 – 7 persen," kata Rizal.
Rizal kerap melempar kritik pedas pada berbagai proyek, seperti pengadaan listrik 35 ribu megawatt, Blok Masela, hingga pembelian pesawat Garuda Airbus A350. Menurutnya, proyek-proyek tersebut butuh kajian ulang dan hanya akan membuat negara tak banyak untung.
DEVY ERNIS