TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia optimistis pertumbuhan kredit baru akan semakin menguat pada triwulan keempat 2015. Hal ini berdasarkan hasil survei perbankan pada triwulan ketiga yang menunjukkan adanya peningkatan.
"Sekarang pertumbuhan kredit 11,8 persen. Akhir tahun kira-kira bisa sampai 12 persen," ucap Deputi Gubernur Bank Indonesia Erwin Rijanto saat ditemui setelah mengikuti rapat Forum Koordinasi Stabilitas Sistem Keuangan (FKSSK), Senin, 12 Oktober 2015, di Jakarta.
Optimisme pertumbuhan penyaluran kredit juga didukung prediksi kondisi perekonomian Indonesia yang membaik secara tahunan. Selain itu, ditambah dengan prediksi terjadi penurunan suku bunga kredit pada triwulan keempat, seiring mengikuti suku bunga dana (tabungan, deposito, dan giro) yang juga menurun.
Meski demikian, ujar Erwin, BI memperkirakan kebijakan penyaluran kredit akan semakin berhati-hati karena masih tingginya risiko. Prinsip kehati-hatian ini akan diberlakukan terhadap agunan kredit, premi yang dibebankan kepada kredit, dan perjanjian kredit.
Sebelumnya, dalam rilis surveinya, BI menyebutkan optimisme responden terhadap pertumbuhan kredit untuk keseluruhan tahun 2015 menurun dibanding survei pada triwulan sebelumnya. Responden melakukan revisi target pertumbuhan kredit pada triwulan ketiga 2015 menjadi sebesar 11,9 persen (yoy), lebih rendah daripada 12,2 persen (yoy) pada survei triwulan sebelumnya.
GHOIDA RAHMAH